40 0,05. Pada kelompok kontrol rata-rata kadar SGPT 45,83UIl dan dosis 250
mgkg bb 55,17UIl. Rata-rata kadar SGPT dari kedua kelompok tersebut masih dalam batas normal, sedangkan kelompok perlakuan dosis 500 mgkg bb 83,5UIl
dan dosis 1000 mgkg bb 92,5UIl. Rata-rata kadar SGPT dari kedua kelompok tersebut di atas batas normal. Kadar SGPT darah mencit normal adalah 17–77 IUL
Research Animal Resources, 2009. Pengamatan fungsi hati adalah dengan mengamati aktivitas enzim
SGPT.Hati sering menjadi organ sasaran karena sebagian toksikan memasuki tubuh melalui sistem gastrointestinal dan setelah diserap toksikan dibawa oleh vena porta
ke hati. Toksikan kemudian akan dimetabolisme menjadi radikal bebas yang akan memecah sel hati Lu, 1995. Oleh karna itu, jika sel hati mengalami nekrosis dapat
segera dideteksi melalui peningkatan aktivitas enzim.Salah satu enzim yang dihasilkan oleh hati dan peka terhadap kelainan fungsi hati adalah enzim SGPT.
Enzim SGPT ini lebih spesifik terhadap kerusakan hati dan merupakan enzim yang banyak terdapat di sitosol dalam hati Husadha, 1996.
Hepatosit apabila mengalami cedera enzim yang secara normal tersebut berada di dalam sel yaitu sitoplasma akan masuk ke dalam aliran darah Sacher dan
Richard, 2004.
4.5.5 Hasil Pengukuran Kadar SGOT
Pada akhir periode pemberian sediaan uji, semua mencit yang masih hidup diotopsi. Pengukuran kadar SGOT dilakukan diliakukan pada hari ke 29. Rata-rata
kadar SGOT dapat dilihat pada Tabel 3.7 .
Tabel 3.7Hasil pengukuran kadarSGOT
41 Kelompok Dosis mgkgbb Rata-rata kadar SGOT IUL ± SD
P P1
- 245,33±4,885
- P2
250 255,50±10,173
0,10 P3
500 301,25±2,217
0,00 P4
1000 314,00±5,657
0,00 Keterangan: P = perlakuan; 1 = kontrol; 2, 3, dan4 = dosis 250, 500 dan
1000mgkg bb; bb = berat badan; SD = standar deviasi; p = angka bermaknaan
Grafik rata – rata kadar SGOT kelompok perlakuan dapat dilihat pada gambar 3.2 di bawah ini :
Gambar 3.2Grafik rata-rata hasil pengukuran kadar SGOT
Keterangan: P = perlakuan; 1 = kontrol; 2, 3, dan4 = dosis 250, 500 dan 1000 mgkg bb; bb = berat badan
Berdasarkan Tabel 3.7 di atas yang dianalisis secara statistik dengan menggunakan one way anova, kemudian dilanjutkan dengan Post Hoc Test berupa
uji Tukey HSD memberikan hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara semua kelompok perlakuan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan tingkat signifikansi p
0,05. Pada kelompok kontrol rata-rata kadar SGOT 245,33UIl,dosis 250 mgkg bb 255,50UIl. Rata-rata kadar SGOT dari ketiga kelompok tersebut masih dalam
batas normal, sedangkan kelompok perlakuan dosis 500 mgkg bb 301,25UIl, 50
100 150
200 250
300 350
P1 P2
P3 P4
rat a
-r at
a k ad
ar S
G O
T IU
L
kelompok perlakuan
42 dosis 1000 mgkg bb 314,00UIl. Rata-rata kadar SGOT dari kedua kelompok
tersebut di atas batas normal.Kadar SGOT normal dalam darah mencit adalah 54– 298 IUL Research Animal Resources, 2009.
SGOT merupakan enzim yang banyak ditemukan pada organ hepar terutama padasitosol Ganong, 2008. Dengan adanya peranan yang cukup penting
dari jenis enzim ini utamanya dalam organ hepar, maka kemudian digunakan dalam pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi adanya kelainan fungsi hati. Jika
terjadi peningkatan Serum Glutamic Oksaloasetic Transaminase SGOT dalam darah, maka dapat diduga bahwa telah terjadi kelainan pada hati Handoko,2003.
Karena itu peningkatan kadar enzim ini pada serum dapat dijadikan indikasi terjadinya kerusakan jaringan yang akut. Ketika terjadi kerusakan pada hati,maka
sel-sel hepatositnya lebih permeabel sehingga enzim bocor ke dalam pembuluh darah sehingga menyebabkan kadarnya meningkat pada serum Nurcahyani, 2012.
4.5.6 HasilBobot RelatifOrgan Hati