Ekstraksi Cara dingin Cara panas

8

2.1.4 Kandungan Kimia

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil skrining daunkedongdong pagar menunjukkan adanya golongan senyawa glikosida, flavonoid, tanin dan steroid-triterpenoid Safriana, 2014. 2.1.5 Morfologi Tumbuhan Daun kedongdong pagar adalah tumbuhan liar yang berwarna hijau, permukaan daun licin, bentuk majemuk menyirip gasal, anak daun berhadapan, tulang daun menyirip; diameter daun 4,4 - 5,0 cm; panjang daun 7,3 - 10,5 cm; panjang tangkai daun 0,3 - 0,8 cm, bentuk daun bulat telur, dan ujung daun runcing Safriana, 2014.

2.1.6 Khasiat Tumbuhan

Daunkedongdong pagardigunakan sebagai obat antilambung,antiinflamasi, penyembuh luka, rematik, antikanker, antidiabetes, antidiare, Kaur, dkk., 2012.Selain digunakan sebagai obat-obatan, daun kedongdong pagar juga digunakan dalam masakan sebagai penghilang rasa pahit dari daun pepaya dan buah pare dengan cara merebus daun kedongdong pagar bersamaan dengan daun pepaya atau buah pare Safriana, 2014.

2.2 Ekstraksi

Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan menggunakan suatu pelarut cair.Senyawa aktif yang terdapat dalam berbagai simplisia dapat digolongkan kedalam golongan minyak atsiri, alkaloida, flavonoida dan lain-lain. Dengan diketahuinya senyawa aktif yang dikandung simplisia akanmempermudah pemilihan pelarut dengan cara ekstraksi yang tepat Ditjen POM, 2000. 9 Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, di luar pengaruh cahaya matahari langsung Depkes,1979.Beberapa metode ekstraksi dengan menggunakan pelarut dibagi menjadi dua cara, yaitu cara panas dan cara dingin Ditjen POM, 2000.

a. Cara dingin

1. Maserasi Maserasi adalah proses penyarian simplisia menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan, sedangkan remaserasi merupakan pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat pertama dan seterusnya. 2. Perkolasi Perkolasi adalah proses penyarian simplisia dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan. Serbuk simplisia yang akan diperkolasi tidak langsung dimasukkan kedalam bejana perkolator, tetapi dibasahi atau dimaserasi terlebih dahulu dengan cairan penyari sekurang-kurangnya selama 3 jam.

b. Cara panas

1. Refluks Refluks adalah proses penyarian simplisia dengan menggunakan alat pada temperatur titik didihnya dalam waktu tertentu dimana pelarut akan terkondensasi menuju pendingin dan kembali ke labu. 2. Sokletasi Sokletasi adalah proses penyarian dengan menggunakan pelarut yang selalu 10 baru, dilakukan dengan menggunakan alat soklet dimana pelarut akan terkondensasi dari labu menuju pendingin, kemudian jatuh membasahi sampel. 3. Digesti Digesti adalah proses penyarian dengan pengadukan kontinu pada temperatur lebih tinggi dari temperatur kamar, yaitu secara umum dilakukan pada temperatur 40-50°C. 4. Infundasi Infundasi adalah proses penyarian dengan menggunakan pelarut air pada temperatur 90°C selama 15 menit. 5. Dekoktasi Dekoktasi adalah proses penyarian dengan menggunakan pelarut air pada temperatur 90°C selama 30 menit.

2.3 Toksisitas