Acuan Teori Area dan Fokus Yang Diteliti

Nasution mengatakan bahwa, belajar sebagai perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan. Hal senada yang diungkapkan oleh Slameto yang mengatakan bahwa “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya ”. 6 Dalam pengertian ini perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian diri, pendeknya mengenai segala aspek pribadi seseorang. Belajar juga diungkapkan oleh Martinis Yamin yang mengatakan bahwa “belajar sebagai suatu proses dimana organisme berubah perilakunya diakibatkan pengalaman. ” 7 Demikian juga Harold Spear mendefenisikan “belajar terdiri dari pengamatan, pendengaran, membaca dan meniru ” 8 . Belajar dapat diartikan sebagai suatu perubahan yang relatif menetap dalam perilaku seseorang. Defenisi belajar tersebut mengandung pengertian, bahwa belajar adalah perubahan perilaku seseorang yang relatif menetap akibat pengalaman yang didapat melalui pengamatan, pendengaran, membaca, dan meniru. Proses belajar sebaiknya didasarkan pada pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh siswa sehingga ia dapat mengikutinya dengan baik. Burton yang dikutip oleh Uzer Usman menyatakan, “learning is a change in the due to instruction of that individual and his environment. ” 9 Dalam pengertian ini terdapat kata change atau perubahan yang berarti bahwa seseorang setelah mengalami proses 6 Slameto. “Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya”, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995, cet.3., h. 2. 7 Martinis Yamin. “Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi”, Jakarta: Gaung Persada Press, 2002. h.99. 8 Martinis Yamin. “Strategi Pembelajaran ...”, Jakarta: Gaung Persada Press, 2002. h.99. 9 M. Uzer Usman. “Menjadi Guru Profesional”. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007 cet.17. h.5 belajar, akan mengalami perubahan tingkah laku baik aspek pengetahuannya, keterampilannya maupun aspek sikapnya, belajar adalah suatu aktivitas yang direncanakan untuk meningkatkan kemampuan serta memperoleh ketrampilan dan pengetahuan baru, untuk tumbuh dan mendewasakan seseorang sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perubahan dan tantangan. Ali Imron mengatakan ada sejumlah ciri-ciri belajar yang dapat dibedakan dengan kegiatan lain selain belajar, yaitu: “1 Belajar adalah suatu proses yang disengaja dan secara sadar; 2 Belajar merupakan suatu aktivitas yang dirancang; 3 hasil belajar relatif menetap dan tidak berubah-ubah ”. 10 Dalam penelitian ini belajar dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Perubahan itu pada pokoknya membedakan antara keadaan sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan belajar. 2. Hasil Belajar Dalam Kamus Besar B ahasa Indonesia “hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu: hasil dan belajar. Hasil adalah perolehan atau sesuatu yang diperoleh dari usaha atau pikiran. Kemudian belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. ” 11 Suatu proses belajar akan menghasilkan hasil belajar. Hasil belajar ini nyata terlihat dari apa yang dilakukan oleh siswa yang sebelumnya tidak dapat dilakukannya. Dalam hal ini terjadi perubahan tingkah laku yang dapat diamati dan dapat dibuktikan dengan perbuatan. Hal ini sesuai dengan pernyataan S. Nasution yang mendefenisikan “hasil belajar sebagai 10 Ali Imran, “Belajar dan Pembelajaran”, Jakarta: Putaka Jaya, 1996 h. 15-16. 11 Depdikbud, “Kamus Besar bahasa Indonesia”, Jakarta: Balai Pustaka, 2001 suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar, bukan saja perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga pengetahuan untuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penguasaan, penghargaan dalam diri pribadi individu yang belajar. ” 12 Sicilia Sawitri mendefenisikan “hasil belajar sebagai kapasitas atau kemampuan yang dapat diperoleh setelah seseorang mengikuti program pembelajaran. Hasil belajar ini dapat dikelompokkan ke dalam tiga domain, yaitu; kognitif, afektif, dan psikomotor. ” 13 Selanjutnya menurut Veithzal Rivai, hasil belajar adalah: Proses penentuan tingkat kecakapan penguasaan belajar seseorang dengan cara membandingkan dengan norma tertentu dalam sistem penilaian yang disepakati. Rivai juga mengatakan, hasil belajar dapat dikaitkan dengan terjadinya perubahan kepandaian, kecakapan atau kemampuan seseorang dimana proses kepandaian itu terjadi tahap demi tahap. Jika seseorang mengalami perubahan baik dari segi kepandaian, kecakapan atau kemampuannya kepada arah yang lebih baik dari sebelumnya, maka orang tersebut telah mendapatkan hasil belajar 14 . Hasil belajar adalah indikasi yang menunjukkan upaya penguasaan pengetahuan kognitif siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan guru melalui kegiatan kokurikuler pekerjaan rumah dan tes ulangan. Hasil belajar nilai akhir dari seorang siswa yang diukur melalui teknik evaluasi, memenuhi aspek evaluasi dan dapat digunakan sebagai petunjuk seberapa jauh materi pelajaran telah dikuasai siswa. 12 S. Nasution.”Didaktik Asas-asas Mengajar”. Jakarta: Bumi Aksara,1995 cet.1, h.34. 13 Sicilia Sawitri, “Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Kemampuan awal Terhadap Hasil Belajar Desain Busana Lanjutan”, Jurnal Pendidikan, no.1 tahun XXVI, 1996, h. 40. 14 Veithzal Rivai, “Prestasi Hasil Belajar Peserta Program MM untuk Mata Kuliah Manajemen Keuangan”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No. 038 tahun ke-8 September 2002, h. 728. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Secara global faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah: a. Faktor internal yang meliputi dua aspek , yaitu; aspek fisiologis dan aspek psikologis, yang terdiri dari lima faktor, yaitu: 1 Intelegensi siswa 2 Sikap siswa 3 Bakat siswa 4 Minat siswa 5 Motivasi siswa b. Faktor eksternal yang terdiri atas dua macam, yaitu: 1 Lingkungan sosial 2 Lingkungan non sosial sarana dan prasarana, termasuk didalamnya media pembelajaran. c. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran. 15 Faktor-faktor tersebut di atas sangat mempengaruhi hasil belajar siswa, karena dalam proses pembelajaran siswalah yang menentukan terjadi atau tidaknya suatu proses belajar. Untuk belajar siswa menghadapi masalah-masalah baik internal maupun eksternal. Jika siswa tidak dapat mengatasi masalah tersebut, maka siswa tidak dapat belajar dengan baik. Dalam penelitian ini, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang dimaksud adalah faktor lingkungan nonsosial yang meliputi sarana dan prasarana serta faktor pendekatan belajar. Dalam proses pembelajaran guru menggunakan strategi penggunaan media permainan kartu dengan metode diskusi kelompok. Hasil belajar tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi proses hasil belajar siswa di sekolah. Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu faktor dari dalam siswa internal, dan faktor dari luar siswa atau faktor lingkungan eksternal. Tinjauan kedua faktor tersebut adalah: 15 Muhibbin Syah, “Psikologi Belajar”, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, cet. 3., h 145 1 Faktor dari dalam siswa internal a. Faktor fisiologis terdiri dari tonus jasmani seperti nutrisi harus cukup, karena kekurangan kadar makanan akan mengakibatkan kurangnya tonus jasmani yang pengaruhnya dapat berupa kelesuan, lekas lelah dan sebagainya. Selain beberapa penyakit kronis juga sangat mengganggu hasil belajar siswa, demikian pula kondisi fungsi panca indera terutama mata dan telinga. b. Faktor psikologis terdiri dari adanya kebutuhan fisik, rasa aman, bebas dari kekhawatiran, adanya kebutuhan akan kecintaan dan penerimaan dalam hubungan dengan orang lain, kebutuhan untuk mendapat kehormatan dari masyarakat. 2 Faktor dari luar siswa atau faktor lingkungan eksternal a. Faktor non sosial terdiri dari keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu pagi, atau siang, ataupun malam, tempat letaknya, pergedungannya, alat-alat yang dipakai untuk belajar seperti alat tulis-menulis, buku-buku dan alat peraga. b. Faktor sosial diantara faktor manusia sesama manusia, baik itu ada hadir maupun kehadirannya itu dapat disimpulkan, jadi tidak langsung hadir. 16 Berdasarkan uraian di atas, Clark mengatakan bahwa “hasil belajar yang diperoleh siswa 70 dipengaruhi kemampuan siswa dan 30 dipengaruhi oleh lingkungan. ” 17 Sungguhpun demikian, hasil yang dapat diraih siswa juga tergantung dari lingkungan, salah satu lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah adalah kualitas pengajaran. Hal senada dengan apa yang dikatakan Carrol, bahwa ada lima faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu: 1 bakat pelajar, 2 waktu yang tersedia untuk belajar, 3 waktu yang diperlukan siswa untuk menjelaskan pelajaran, 4 kualitas pengajaran, dan 5 kemampuan individu. 16 Sumandi Suryabrata, Psikologi Pendidikan,. Jakarta: PT.Raja Grafindo, 2007, hal. 233, et. Seqq. 17 Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, h. 39 4. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial IPS a. Pengertian IPS Pendidikan IPS adalah “penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogispsikologis untuk tujuan pendidikan. ” 18 IPS merupakan padanan dari Sosial Studies dalam konteks kurikulum di Amerika Serikat. Istilah tersebut pertama kali digunakan di AS pada tahun 1913 mengadopsi nama lembaga Sosial Studies yang mengembangkan kurikulum di AS Marsh, 1980; Martorella, 1976. Kurikulum Pendidikan IPS tahun 1994 sebagaimana yang dikatakan oleh Hamid Hasan 1990, merupakan difusi dari berbagai disiplin ilmu. 19 Ilmu Pengetahuan Sosial IPS adalah salah satu mata pelajaran yang di ajarkan di sekolah, mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan menengah. Dimana sasaran utamanya adalah pengembangan teoritis, seperti yang menjadi penekaan pada socian science. Bedasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa IPS adalah suatu mata pelajaran yang mengkaji kehidupan sosial yang bahannya didasarkan pada kajian sejarah, geografi, ekonomi, serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya. b. Ruang Lingkup IPS IPS bukanlah mata pelajaran yang berdiri sendiri, tetapi terdiri dari beberapa disiplin ilmu, yaitu sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi dan tata Negara. Ruang lingkup mata pelajaran IPS Terpadu meliputi beberapa aspek-aspek sebagai berikut: 1 manusia, tempat dan lingkungan. 18 Sapriya, Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009 cet. 1, h. 11 19 Etin Solihatin, dan Raharjo, Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, Ed. 1, Cet. 3, h. 14 2 waktu, keberlanjutan dan perubahan. 3 sistem sosial dan budaya. 4 perilaku ekonomi dan kesejahteraan 20 Pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya, IPS berkenaan dengan cara manusia menggunakan usaha memenuhi kebutuhan materinya, memenuhi kebutuhan kebudayaan-kebudayaan jiwanya, pemanfaatan sumber daya yang ada dipermukaan bumi, mengatur kesejahteraan, pemerintahan dan sebagainya. Sehingga dapat dikatakan yang menjadi ruang lingkup IPS adalah manusia pada konteks sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat. Mengingat manusia dalam konteks sosial itu demikian luasnya maka dalam pembelajaran IPS ditiap jenjang pendidikan harus melakukan bembatasan-pembatasan sesuai dengan kemampuan pada tingkat masing-masing. Pembelajaran IPS bukan hanya sekedar menyajikan materi-materi yang akan memenuhi ingatan para siswa, melainkan lebih jauh kebutuhannya sendiri dan sesuai kebutuhan dan tuntutan masyarkat. Oleh karena itu, pembelajaran IPS harus pula menggali materi-materi yang bersumber pada masyarakat. Gejala-gejala yang diluar jendela kelas dan di luar halaman sekolah seperti; persampahan, kemacetan lalu lintas, pengangguran, dan lain-lain merupakan materi IPS yang dapat merangsang pikiran para siswa. Gejala-gejala tersebut ditinjau dari berbagai dimensi atau segi ekonomi, segi mental, segi sikap, berhubungan antar manusia dan lain-lain. Melalui proses tersebut, guru dan siswa telah memberikan fungsi yang praktis kepada masyarakat sebagai sumber materi IPS. Dengan demikian, baik guru maupun murid tidak berhadapan dengan sumber dan materi yang asing bagi mereka, pada diri siswa dapat dibina konsep-konsep IPS yang sesuai dengan kenyataan. 20 Sapriya., Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2009, Cet, 1, h,208. c. Karakteristik IPS Karakteristik mata pelajaran IPS SMPMTs antara lain sebagai berikut: 1 IPS merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama. 2 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi dan sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik tema tertentu. 3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner. 4 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan. 5 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga dimensi dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia secara keseluruhan. 21 Dengan demikian, dapat dipahami bahwa karakteristik IPS merupakan gabungan dari berbagai materi yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, IPS juga merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting karena materinya menyangkut dengan kehidupan sehari-hari manusia secara keseluruhan. 21 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2001, h. 126. d. Tujuan IPS Ilmu pengetahuan sosial IPS bertujuan untuk “mengembangkan kemampuan berpikir, sikap, dan nilai siswa sebagai individu maupun sebagai sosial budaya”. 22 Tujuan utama IPS di tingkat sekolah yaitu untuk mempersiapkan para siswa sebagai warga Negara yang menguasai pengetahuan knowledge, keterampilan skills, sikap dan nilai attitudes and values yang dapat digunakan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik. Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Berdasarkan uraian diatas, dapat dipahami bahwa IPS bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir, sikap dan nilai siswa sebagai individu, anggota masyarakat, makhluk sosial dan budaya, agar nantinya mampu hidup ditengah-tengah masyarakat dengan baik. 5. Pengertian Ekonomi Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Defenisi ekonomi, menurut Iskandar Putong, ekonomi atau economic dalam banyak literatur ekonomi disebutkan berasal dari bahasa yunani, yakni kata oikos atau oiku dan nomos yang berarti peraturan rumah tangga. Dengan kata lain, 22 Syafruddin Nurdin,”Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam KBK”. Jakarta: Ciputat Press, 2005 h.23 pengertian ekonomi adalah semua yang menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan perikehidupan dalam rumah tangga. 23 Ekonomi yang merupakan bagian dari ilmu sosial berasal dari bahasa yunani yaitu dari kata oikonomika, kata ini berasal dari oikos dan nomos, oikos berarti rumah tangga dan nomos berarti terlaksana atau pengaturan, jadi menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, Ekonomi mengandung a rti tentang “pengetahuan dan penelitian mengenai asas-asas penghasilan, produksi, distribusi, pemasaran dan pemakaian barang serta kekayaan”. 24 Menurut Sap riya, “ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang bagaimana langkanya sumber-sumber dimanfaatkan untuk memenuhi keinginan- keinginan manusia yang tidak terbatas”. 25 Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi adalah suatu ilmu atau seni tentang manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang banyak bervariasi, tidak terbatas dan berkembang dalam sumber daya yang akan melalui pemilihan- pemilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi dan mempelajari masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran, kemakmuran suatu keadaan di mana manusia dapat memenuhi kebutuhannya baik barang-barang maupun jasa. 6. Media Pembelajaran Media b erasal dari bahasa latin “medius” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah “perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. ” 26 Selain sebagai 23 Iskandar Putong, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002, Ed.2, cet,1,h.14 24 Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, h.4 25 Sapriya, Pendidikan IPS, Konsep dan pembelajaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009, h.24 26 Arief Sadiman , dkk. Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta : PT Raja Grafindo,2003 h. 6 pengantar pesan, media juga merupakan suatu sarana dalam proses pembelajaran yang dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa. Oemar Hamalik berpendapat bahwa “media pendidikan merupakan alat, metode dan teknik yang dapat mengefektifkan komunikasi dan interaksi dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. ” 27 Menurut Munadi, media pembelajaran merupakan “sumber- sumber belajar selain guru yang disebut penyalur atau penghubung pesan ajar yang diadakan danatau diciptakan oleh para guru atau pendidik”. 28 Banyak batasan yang dikemukakan para ahli tentang media. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan di Amerika membatasi media “sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan dan informasi ”. 29 Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan segala bentuk yang dipergunakan orang untuk proses informasi dalam pembelajaran guna memberikan motivasi dan inovasi pada pembelajaran agar dapat terjadi proses belajar pada siswa secara efektif dan efisien. Dalam hal ini efektif berarti memberikan hasil guna yang tinggi ditinjau dari pesannya dan kepentingan siswa yang sedang belajar. Sedangkan efisien artinya memiliki daya guna ditinjau dari segi cara penggunaannya, waktu dan tempatnya. Suatu media dikatakan efisien apabila penggunaannya mudah, dalam waktu yang singkat dapat mencapai isi yang luas dan tempat yang diperlukan tidak terlalu luas. Media juga harus bersifat “komunikatif, artinya media tersebut mudah dimengerti maksudnya, 27 Oemar Hamalik, “Media Pendidikan”, Bandung: PT. Citra Aditya BAkti, 1994, h. 12. 28 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan baru, Jakarta: Gaung Persada Press, 2008, h.5 29 Arief S. Sadiman, “Media Pendidikan”, Jakarta: PT. Raja Grafido Persada, 2005, h. 6. dengan kata lain apa yang ditampilkan melalui media tersebut mudah untuk dipahami siswa ”. 30 Penggunaan media secara kreatif dapat memungkinkan siswa untuk belajar lebih baik dan meningkatkan performance siswa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Jadi media dalam pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan menyampaikan informasi dari sumber kepada siswa yang bertujuan untuk merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Media selain digunakan untuk mengantarkan pembelajaran secara utuh dapat juga dimanfaatkan, untuk menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran, serta memberikan penguatan motivasi. 7. Fungsi Media Pembelajaran Azhar dalam Hamalik mengemukakan bahwa “pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa ”. 31 Selain itu, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi. Asnawir mengatakan fungsi media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar adalah “untuk mengatasi hambatan dalam berkomunikasi, keterbatasan fisik dalam kelas, sikap pasif siswa serta mempersatukan pengamatan mereka ”. 32 Banyak hal-hal yang sangat 30 Sardiman, A.M, “Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar”,Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004, hl. 206. 31 Azhar Arsyad, “Media Pendidikan”, Jakarta : Gramedia,2004 h.4 32 Asnawir, “Media Pembelajaran”. Jakarta: Ciputat Press, 2002, h.24. tidak mungkin dilakukan di dalam kelas, seperti objek yang terlalu besar, bisa digantikan oleh gambar, film bingkai, atau model. Levie dan Lentz sebagaimana dikutip oleh Azhar Arsyad, mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual sebagai berikut: a. Fungsi atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran. b. Fungsi afektif, yaitu dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. c. Fungsi kognitif, yaitu bahwa lambang visualgambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasipesan yang terkandung dalam gambar. d. Fungsi kompensatoris, yaitu untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat dalam menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teksdisajikan secara verbal. 33 Dengan penggunaan media pada proses pembelajaran, dapat menambah daya tarik untuk siswa. Dalam hal ini, media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan. Selain itu, media juga dapat merubah peran guru menjadi lebih positif. Beban guru untuk penjelasan yang berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi, sehingga ia dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam proses pembelajaran, misalnya sebagai konsultan atau penasihat siswa Proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswa merupakan dunia komunikasi sendiri. Dalam proses belajar mengajar terjadi pertukaran informasi, ide dan pikiran antara keduanya yang terkadang terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak berjalan efektif dan efisien. Untuk mengatasi kemungkinan diatas dapat digunakan media pendidikan atau pembelajaran dalam proses KBM, agar terjadi keserasian dalam penerimaan informasi. 33 Azhar Arsyad, Media Pendid ikan…, h.4 Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar. Dal am kalimat “sumber belajar” ini tersirat makna keaktifan, yakni sebagai penyalur, penyampai, penghubung dan lain-lain. Mudhoffir dalam bukunya yang berjudul prinsip-prinsip pengelolaan pusat sumber belajar 1992 menyebutkan bahwa sumber belajar pada hakikatnya merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan, yang mana hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan demikian sumber belajar dapat dipahami sebagai segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang siswa dan memungkinkan memudahkan terjadinya proses belajar. 34 Media digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena memiliki kemampuan untuk menyajikan peristiwa yang kompleks dan rumit menjadi lebih sistematik dan sederhana, meningkatkan daya tarik, perhatian pembelajaran, dan meningkatkan sistematika pembelajaran. Adapun kriteria-kriteria tersebut yaitu : a. Tingkat ketertarikan b. Keterpahaman c. Kredibilitas d. Tingkat identifikasi perilaku atau kejadian e. Ketepatan pesan yang disampaikan f. Daya penuh terhadap pemusatan perhatian g. Efektif 35 Dari uraian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa fungsi media tidak lagi sekedar merupakan alat bantu tetapi sudah merupakan bagian integral dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain seperti ada pembagian tugas antara guru dengan media pembelajaran. 34 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran sebuah Pendektan Baru Jakarta : Gaung Persada Press,2008 h. 37 35 Wahyu Sukartiningsih, Peningkatan Kualitas Pembelajaran Membaca dan Menulis Permulaan dikelas I Sekolah Dasar Melalui Media Kata Bergambar, Jurnal Pendidikan Dasar, vol 5. No. 1 2004, h. 56 8. Permainan Kartu Dalam Pembelajaran Apa yang disebut permainan games adalah setiap kontes antara para pemain yang berinteraksi satu sama lain dengan mengikuti aturan- aturan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pula. Setiap permainan harus mempunyai empat komponen utama yaitu: a. Adanya pemain b. Adanya lingkungan dimana para pemain berinteraksi c. Adanya aturan-aturan main, dan d. Adanya tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai. Sebagai media pembelajaran, permainan memungkinkan adanya partisipasi aktif siswa untuk belajar. Permainan mempunyai kemampuan untuk melibatkan siswa dalam proses belajar secara aktif. Permainan adalah suatu yang menyenangkan untuk dilakukan, sesuatu hal yang menghibur, seperti halnya permainan kartu. Media permainan mempunyai beberapa kelebihan sebagai berikut: a. Permainan adalah suatu yang menyenangkan untuk dilakukan b. Permainan memungkinkan adanya partisipasi aktif dari siswa untuk belajar. c. Permainan dapat memberikan umpan balik langsung. d. Permainan memungkinkan penerapan konsep-konsep ataupun peran-peran ke dalam situasi dan peranan sebenarnya di masyarakat. e. Permainan bersifat luwes. f. Permainan dapat dengan mudah dibuat dan diperbanyak. 36 Adapun kelemahan dari media permainan antara lain: a. Sifatnya luwes sehingga membuat siswa terlalu asyik bermain sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai. b. Efektivitas pembelajaran tergantung materi yang dipilih secara khusus. c. Terkadang dibutuhkan biaya yang cukup besar. d. Membutuhkan waktu yang cukup lama. 37 Saat ini permainan kartu semakin beragam, dan beberapa permainan kartu beralih fungsi, tidak hanya sekedar untuk permainan tetapi juga merupakan media dalam pembelajaran. Seperti yang 36 Arief Sadiman , dkk. ” Media Pendidikan…, h. 78-79 37 Arief Sadiman , dkk. ” Media Pendidikan…, h. 78-79 dikatakan oleh seorang pengajar di Instituteof Comunication Studies, University of Leeds yaitu David Guantlett, mengatakan bahwa: Ia telah membuat sebuah permainan kartu teori yang berisi tentang pemikiran dan teori-teori kebudayaan. Dikatakan David, bahwa permainan kartu teori kartu pendidikan yang ia buat, dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar. Dengan permainan kartu teori, pemain dapat mempelajari dan memahami ide-ide atau konsep-konsep yang yang terdengar sulit 38 . Media permainan kartu pada penelitian ini adalah satu paket kartu yang disajikan dalam bentuk kartu IPS. Dalam hal ini masing-masing kelompok memasangkan kartu tersebut sesuai dengan pasangannya. Untuk menarik perhatian siswa, maka bahan dasar kartu diberi warna. Dalam penggunaan media kartu tersebut sekelompok siswa diberikan satu paket kartu IPS. Peraturan permainan kartu IPS: 1. Permainan ini merupakan kompetisi antar kelompok 2. Satu kelompok terdiri dari 4-5 pemain 3. Masing-masing kelompok mendapatkan satu paket kartu IPS 4. Masing-masing kelompok berusaha mencari pasangan dari kartunya dengan cara setiap siswa membaca pertanyaan. 5. Siswa yang memiliki kartu jawaban sesuai dengan pertanyaan dapat meletakkan kartu jawabannya dibawah kartu soal. 6. Permainan dinyatakan selesai bila telah sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dan pemenang dilihat dari kelompok yang menyelesaikan soal-soal dengan benar dan cepat. 38 Repository.upi.eduoperatoruploadss_C0151_0605585_chapter2.pdf Diakses kamis 240311 Contoh Kartu IPS Pengertian pajak Pengertian retribusi Iuran wajib yang dibayar oleh wajib pajak berdasarkan norma-norma hokum untuk membiayai pengeluaran- pengeluaran kolektif guna meningkatkan kesejahteraan umum yang balas jasanya tidak diterima secara langsung Pungutan yang dikenakan kepada masyarakat yang menggunakan fasilitas yang disediakan negara Fungsi pajak Pengertian permintaan Pengertian penawaran Sebagai alat stabilitas perekonomian Sebagai alat pemerata ekonomi Sebagai pengatur kegiatan ekonomi Sebagai pendapatan negara Jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga, waktu dan tempat tertentu Jumlah barangjasa yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga, waktu, dan tempat tertentu. Pada gambar kartu IPS diatas, terlihat bahwa pada setiap satu buah kartu IPS, terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian atas dan bagian bawah. Kotak bagian bawah kartu merupakan butir pertanyaan, sedangkan pada bagian bawah kartu berupa jawaban untuk setiap butir jawaban. Masing-masing kelompok harus dapat mencocokkan antara butir pertanyaan dengan jawaban. 9. Pajak, dan Terbentuknya Harga Pasar 1 Pengertian pajak Pajak adalah “iuran dari masyarakat kepada kas negara yang dapat dipaksakan berdasarkan undang-undang dengan tanpa mendapat jasa timbal balik langsung” 39 . Dan pajak merupakan sumber pendapatan kas negara yang merupakan pengeluaran dari masyarakat. 39 Walugo, Sri Sudarmi. “ Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu 2 Untuk SMPMTs kelas VIII.” Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008, h. 311. Macam-macam permintaan Berdasarkan jumlah konsumen: a. Permintaan Individual b. Permintaan Pasar Berdasarkan daya beli konsumen: a. Permintaan efektif b. Permintaan potensial c. Permintaan absolut 1 Fungsi pajak Secara umum pajak memiliki empat fungsi dalam pembangunan, yaitu; a Sebagai sumber pendapatan negara b Sebagai alat pemerata perekonomian c Sebagai pengatur kegiatan ekonomi d Sebagai alat stabilitas perekonomian 2 Jenis-jenis pajak a Berdasarkan pihak yang menanggung, terdiri dari; pajak langsung seperti PPh, dan PBB. Pajak tidak langsung sepertiPPn, PPN, Bea materai, Cukai, dan PPn-BM. b Berdasarkan pihak yang memungut; pajak negara misalnya PPh, PBB, PPn, PPN, Bea materai, Cukai, dan PPn-BM. Pajak daerah misalnya retribusi parkir, pajak tontonan, pajak reklame, retribusi terminal, dan lain sebagainya. c Berdasarkan sifatnya; pajak objektif seperti pajak penghasilan PPh. Pajak subjektif seperti PBB, PPn, PPN, dan PPn-BM. 3 Sistem perpajakan di Indonesia Sistem perpajakan adalah tatacara yang digunakan oleh suatu negara dalam melaksanakan pemungutan pajak kepada masyarakat. Agar pemungutan pajak berjalan dengan baik ada beberapa hal yeng perlu diketahui, yaitu: a Kriteria pemungutan pajak yaitu; distribusi beban pajak harus adil, beban pajak harus lebih seminimal mungkin, pajak harus mampu memperbaiki ketidak efisienan, pajak harus mampu melakukan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi, sistem pajak harus dimengerti oleh wajib pajak, biaya administrasi dan biaya pelaksanaannya haruslah seminimal mungkin, dapat dilaksanakan, dan dapat diterima. b Unsur-unsur pajak yaitu; subjek pajak, wajib pajak, objek pajak, tarif pajak proporsional, progresif, dan degresif. c Pajak yang ditanggung keluarga, yaitu pajak penghasilan PPh, dan pajak bumi dan bangunan PBB. 2 Permintaan, penawaran harga barang dan jasa 1 Pengertian permintaan Permintaan adalah jumlah barangjasa yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga, waktu, dan tempat tertentu.permintaan akan barang dan jasa antara masing-masing orang tidaklah sama, karena masing-msing memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi permintaan akan barang dan jasa, yaitu: a Harga barang b Pendapatan masyarakat c Selera masyarakat d Kualitas barang e Harga barang lain yang berkaitan f Waktu g Jumlah penduduk h Kejadian yang akan datang. Hukum permintaan menyatakan bahwa makin rendah harga suatu barang, maka makin banyak jumlah barang yang diminta, dan sebaliknya makin tinggi harga barang, maka jumlah barang yang diminta makin berkurang. Jadi, hubungan antara harga barang dengan permintaan berbanding terbalik. Macam-macam permintaan, yaitu; berdasarkan jumlah konsumen permintaan individual, dan permintaan pasar. Berdasarkan daya beli konsumen permintaan efektif, permintaan potensial, dan permintaan absolut. 2 Pengertian penawaran Penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga, waktu, dan tempat tertentu. Beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran: a Biaya produksi b Tingkat teknologi c Harga barang lain d Tujuan perusahaan Hukum penawaran menyatakan bahwa jika harga barang yang ditawarkan naik, maka maka jumlah barang yang ditawarkan pun akan bertambah, dan sebaliknya jika harga barang turun, maka jumlah barang yang ditawarkan pun akan berkurang. 3 Harga keseimbangan a Pengertian harga keseimbangan Harga keseimbangan adalah harga kesepakatan antara penjual dan pembeli yang tercipta melalui proses tawar menawar. b Proses terbentuknya harga keseimbangan Terbentuknya harga keseimbangan melalui proses tawar menawar antara penjual dan pembeli sehingga tercapai kesepakatan harga. Dalam proses ini, penjual menurunkan harga permintaan, sebaliknya pembeli menaikkan penawarannya sehingga bertemu pada titik harga yang menjadi kesepakatan bersama.

B. Acuan Teori Rancangan Alternatif atau Desain-desain

Anternatif Intervensi Tindakan Dalam suatu proses pembelajaran, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media. Hamalik dalam bukunya mengemukakan bahwa “pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar bahkan membawa pengaruh- pengaruh psikologis terhadap siswa. ” 40 Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajar akan sangat membantu keefektivan proses pembelajaran dan penyampaian pesan serta isi pelajaran. Pada pembelajaran IPS, media pembelajaran sangat membantu dalam mengoptimalkan proses pembelajaran. Karena IPS merupakan mata pelajaran yang kompleks, dengan bantuan media diharapkan dapat membantu siswa untuk memahami materi-materi yang ada dalam IPS. Pada penelitian ini, penulis mencoba memilih media permaianan kartu dalam proses pembelajaran IPS. Khususnya untuk materi Ekonomi. Karena materi ini berisi fakta-fakta dan istilah-istilah yang cukup banyak dan bervariasi yang harus dipahami dan sekaligus dihafalkan oleh siswa. Sehingga dengan media permainan kartu diharapkan siswa lebih mudah memahami dan mengingat istilah-istilah yang ada. Dengan demikian belajar IPS siswapun diharapkan dapat meningkat, khususnya untuk materi Ekonomi.

C. Bahasan Hasil-hasil Penelitian yang Relevan

1. Mardiah, pengaruh permainan kartu terhadap hasil belajar siswa kelas X pada pokok bahasan tata nama senyawa. Skripsi jurusan pendidikan IPA FITK UIN Jakarta 2007. Dalam kesimpulannya mengatakan permainan kartu memberi pengaruh yang baik terhadap hasil belajar. Mardiah juga mengatakan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan media permainan kartu lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang tidak menggunakan media kartu. 2. Ika Kristianti, efektivitas pembelajaran kimia pokok bahasan tata nama senyawa dan persamaan reaksi kimia sederhana dengan media permainan kartu. Ika menyimpulkan bahwa: 1 Media permainan kartu dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran tata 40 Hamalik, “Media Pendidikan”, Jakarta: PT. Bumi Aksra, h. 17-18 nama senyawa dan persamaan reaksi kimia sederhana; 2 Media permainan kartu dapat meningkatkan minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran kimia; 3 Media permainan kartu dapat memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah.

D. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan

Agar penelitian ini terlaksana dengan baik, maka sangat diperlukan konsep perencanaan tindakan yang harus dipersiapkan sebelum melakukan penelitian. Dengan adanya konsep perencanaan tindakan yang telah dibuat sebelum melakukan penelitian, diharapkan penelitian yang akan dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana. Pada penelitian ini konsep perencanaan tindakan yang diajukan adalah sebagai berikut: NO TAHAPAN KEGIATAN WAKTU 1 ANALISIS KEBUTUHAN Wawancara dengan guru IPS seputar pelajaran IPS, khususnya materi ekonomi Wawancara dengan beberapa siswa Dilaksanakan selama 2 hari 03 dan 04 Mei 2011 2 TEMUAN AWAL . Kesulitan guru dalam mengajar IPS . Kesulitan siswa dalam mempelajari IPS . Hasil belajar siswa yang kurang bagus Dilaksanakan selama 2 hari 11 dan 12 Mei 2011 3 DIAGNOSA Penggunaan media permainan kartu dapat mengatasi kesulitan guru dalam mengajar IPS dan kesulitan siswa dalam mempelajarai IPS. . Dengan menggunakan media permainan kartu dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dilaksanakan selama 1 hari 13 Mei 2011 4 PERENCANAAN . Peneliti membuat acuan program Dilaksanakan TINDAKAN SIKLUS I pembelajaran dengan media permainan kartu pada materi ekonomi. . Peneliti mempersiapkan media permainan kartu selama 2 hari 14 dan 15 Mei2011 5 PELAKSANAAN TINDAKAN SIKLUS I . Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan, guru memberikan tes kemampuan awal pre test kepada siswa . Guru memberikan penjelasan mengenai silabus materi yang akan diberikan kepada siswa . Guru membagi kelas menjadi 8 kelompok yang masing-masing terdiri dari 4 hingga 5 orang . Guru membagikan media permainan kartu . Guru menjelaskan aturan permainan kartu dengan memberikan contoh . Siswa memainkan media permainan kartu . Siswa mempresentasikan hasil perminan . Pada akhir pembelajaran guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi Dilaksanakan selama 2 hari 18 dan 19 Mei 2011 6 MONITORING DAN EVALUASI KEBERHASILAN PROSES . Peneliti mencatat setiap detail aktivitas guru dan siswa di kelas . Memberikan tes kemampuan akhir posttest dan kuisioner kepada siswa Dilaksanakan selama 2 hari 18 dan 19 Mei 2011