Hasil Penelitian yang Relevan

minat dan motivasi siswa dalam belajar mengingat selalu digunakannya gambar-gambar dalam proses pembelajaran mengingat hanya mendengarkan ceramah yang diberikan guru saat proses pembelajaran di kelas berlangsung

5. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan didukung oleh beberapa hasil penelitian sebelumnya. Penelitian Yudaningsih yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Melalui Pendekatan Pemecahan Masalah Matematika”, dalam temuan penelitiannya didapat bahwa penggunaan lembar soal pemecahan masalah yang brgambar lebih disukai siswa dibandingkan soal biasa tanpa gambar. Penerapan pendekatan pemecahan masalah matematika di kelas IV SD Negeri Ciputat VI dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Hal ini terlihat dari peningkatan hasil belajar matematika siswa yang ditunjukan dengan nilai rata-rata siswa dari 46,34 pada kegiatan pendahuluan, 55,30 pada siklus I dan 68,60 pada siklus II meningkat menjadi 70,15 pada tes keseluruhan siklus. 36 Penelitian Bahri yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Sistem Persamaan Linear Dua Variabel SPLDV Melalui Strategi Problem Solving”. menunjukan bahwa aktivitas siswa yang terbentuk melalui pembelajaran problem solving mampu meningkatkan pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal-soal aplikasi berbentuk cerita atau soal-soal pemecahan masalah Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. 37 Hal ini terlihat dari peningkatan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa yang ditunjukan dengan nilai rata-rata siswa dari 59,13 pada 36 Rosy Yudaningsih, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Melalui Pendekatan Pemecahan Masalah Matematika”, Skripsi Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Jakarta, 2007, h.76. t.d. 37 Saeful Bahri, Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal cerita Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Melalui Strategi Problem Solving, Jurnal Pendidikan Inovatif, Jilid 4, Nomor 2, Balik Papan: YSN-KPS, 2009, h.82. http:www.saskschool.cacurr_contentmathcatchproblem_solvepdf. 18 Agustus 2010, 19.27 WIB. kegiatan pendahuluan, 63,75 pada siklus I dan 65,75 pada siklus II meningkat menjadi 69,88 pada tes keseluruhan siklus.

B. Kerangka Berfikir

Kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika memerlukan keterampilan dalam menentukan kalimat yang diketahui dalam soal, menentukan kalimat yang ditanyakan, membuat model matematika, kemampuan melakukan komputasi, dan kemampuan menginterpretasi jawaban pada permasalahan semula. Hal ini sangat sesuai dengan tahapan pemecahan masalah menurut Polya, sehingga kemampuan seperti itu dapat diperoleh dengan menerapkan strategi pemecahan masalah dalam pembelajaran di kelas. Strategi draw a picture merupakan salah satu satrategi pemecahan masalah yang dapat membantu untuk meningkatkan pemahaman siswa SD yang belum dapat berpikir abstrak terhadap suatu masalah dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita. Strategi draw a picture memuat beberapa langkah penyelesaian yang pada hakikatnya sama dengan langkah penyelesaian masalah menurut Polya. Langkah yang pertama, memahami masalah. Pada langkah ini siswa dilatih untuk dapat menemukan sendiri informasi yang diberikan, termasuk menemukan kata kunci dari soal tersebut serta hal yang ditanyakan dalam soal. Langkah kedua, merencanakan penyelesaian masalah. Pada langkah ini siswa dilatih untuk menggunakanmemanfaatkan kata kunci yang diperoleh pada langkah pertama yang dapat digunakan untuk menyelesaikan soal serta bagaimana cara menyelesaikannya, sehingga siswa tidak harus menghafal rumus-rumus untuk menyelesakan. Langkah ini sangat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan penalarannya. Langkah ketiga, menyelesaikan masalah sesuai dengan rencana. Pada langkah ini siswa dilatih unutuk menggunakan kemampuan spatial dan perhitungannya serta menerapkan konsep dasar yang telah diajarkan hingga memperoleh solusi dari soal yang diberikan. Langkah terakhir, solusi yang telah diperoleh dari langkah ketiga