BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika yang terdiri dari 11 butir
soal cerita berbentuk uraian. Instrumen tersebut telah diujicobakan dan telah dianalisis karakteristiknya, meliputi validitas, reliabilitas, taraf kesukaran butir
soal, dan daya pembeda butir soal. Tes kemampuan menyelesaikan soal cerita tersebut diberikan setelah kedua kelompok sampel menyelesaikan pokok
bahasan operasi hitung bilangan bulat, dimana dalam proses pembelajarannya kedua kelompok sampel diberikan perlakuan yang berbeda, yaitu kelompok
kontrol diajarkan dengan strategi konvensional dan kelompok eksperimen diajarkan dengan strategi pemecahan masalah draw a picture.
Setelah diberikan tes, maka diperoleh kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika dari kedua kelompok sampel tersebut untuk kemudian
dilakukan perhitungan pengujian persyaratan analisis dan pengujian hipotesis. Kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika yang diperoleh oleh kedua
kelompok tersebut adalah sebagai berikut.
1. Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Kelompok
Eksperimen
Dari hasil tes yang diberikan kepada kelompok eksperimen yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi pemecahan masalah draw a picture ,
diperoleh nilai terendah adalah 36 dan nilai tertinggi adalah 100. Untuk lebih jelasnya, data kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa
kelompok eksperimen disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi berikut:
55
56
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Kelompok Eksperimen
Frekeunsi Nilai
Titik Tengah
Absolut Relatif
Kumulatif
35 - 45 40
2 8,33
2 46 - 56
51 5
20,83
7 57 - 67
62 6
25,00
13 68 - 78
73 3
12,50
16 79 - 89
84 4
16,67
20 90 - 100
95 4
16,17 24
Tabel 4.1 menunjukan bahwa banyak kelas interval adalah 6 kelas dengan panjang tiap interval kelas adalah 11. Nilai yang paling banyak
diperoleh oleh siswa kelompok eksperimen terletak pada interval 57 – 67 yaitu sebesar 25 6 orang siswa dari 24 siwa. Sedangkan nilai yang paling sedikit
diperoleh terletak pada interval 35 – 45 yaitu sebesar 8,33 2 orang siswa dari 24 siwa. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
13. Distribusi frekuensi kemampuan menyelesaikan soal cerita kelompok eksperimen tersebut dapat disajikan dalam grafik histogram dan poligon
berikut:
57
Gambar 4.1 Grafik Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Kelompok
Eksperimen
2. Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Kelompok Kontrol
Dari hasil tes yang diberikan kepada kelompok kontrol yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi konvensional, diperoleh nilai terendah
adalah 32 dan nilai tertinggi adalah 100. Untuk lebih jelasnya, data kemampuan menyelesaikan soal cerita kelompok kontrol disajikan dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi berikut: 3
45,5 56,5 67,5 78,5 89,5 100,5 2
4 5
6 Frekuensi
Nilai 34,5
58
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil belajar Matematika Kelompok Kontrol
Frekeunsi Nilai
Titik Tengah
Absolut Relatif f
Kumulatif
29 - 40 34,5
6
23,08
6 41 - 52
46,5 6
23,08
12 53 - 64
58,5 7
26,92
19 65 - 76
70,5 2
7,69
21 77 - 88
82,5 3
11,54
24 89 - 100
100,5 2 7,69 26
Tabel 4.2 menunjukan bahwa banyak kelas interval adalah 6 kelas dengan panjang tiap interval kelas adalah 12. Nilai yang paling banyak
diperoleh oleh siswa kelompok kontrol terletak pada interval 53-64 yaitu sebesar 26,92 7 orang siswa dari 26 siwa. Sedangkan nilai yang paling
sedikit diperoleh terletak pada interval 65-76 dan 89-100 yaitu masing-masing sebesar 7,69 2 orang siswa dari 26 siwa. Untuk perhitungan selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran 14. Distribusi frekuensi kemampuan menyelesaikan soal cerita kelompok kontrol tersebut dapat disajikan dalam
grafik histogram dan poligon berikut:
59
7
3
40,5 52,5 64,5 76,5 88,5 100,5 Nilai
2 6
Frekuensi
28,5
Gambar 4.2 Grafik Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Kelompok
Kontrol
Perbandingan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika antara kelompok eksperimen kelompok yang dalam pembelajarannya
menggunakan strategi draw a picture dengan kelompok kontrol kelompok yang dalam pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional,
dapat dilihat pada tabel berikut:
60
Tabel 4.3 Perbandingan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Statistik Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
Banyak sampel 24
26 Mean 68,42 56,65
Median 65,67 54,21 Modus 59,25 54,20
Varians 314,78 353,58 Simpangan Baku
17,74 18,80
Kemiringan 0,52 0,11
KetajamanKurtosis 0,312 0,248
Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa, pada kelompok eksperimen diperoleh nilai rata-rata kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika
sebesar 68,42 median sebesar 65,67, modus sebesar 59,25, simpangan baku sebesar 17,74, varians sebesar 314,78, kemiringan sebesar 0,52 kurva model
positif atau kurva menceng ke kanan dengan kata lain kecenderungan data mengumppul dibawah rata-rata, dan ketajaman atau kurtosis sebesar 0,312
model kurvanya runcing atau leptokurtis. Dari tabel tersebut dapat pula dilihat pada kelompok kontrol diperoleh
nilai rata-rata kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika sebesar 56,65, median sebesar 54,21, modus sebesar 54,50, simpangan baku sebesar
18,80, varians sebesar 353,58, kemiringan sebesar 0,11 kurva model positif atau kurva menceng ke kanan dengan kata lain kecenderungan data
mengumppul dibawah rata-rata, dan ketajaman atau kurtosis sebesar 0,248 distribusi platikurtis atau bentuk kurvanya mendatar.
Berdasarkan uraian mengenai kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa kelompok eksperimen dan kemampuan menyelesaikan soal
61
cerita matematika siswa kelompok kontrol di atas, terlihat adanya perbedaan. Perbedaan yang paling nyata terletak pada nilai rata-rata kelas. Pada kelas
eksperimen nilai rata-rata kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata kemampuan menyelesaikan
soal cerita matematika pada kelas kontrol.
B. Pengujian Persyaratan Analisis