cenderung melatih dan membimbing siswa yang mengarah pada kemampuan kognitif, yaitu berkenaan dengan kemampuan berpikir,
mengetahui, memahami, bernalar, dan memecahkan masalah.
b. Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kata ‘mampu’ mempunyai arti “kuasa, bisa, dapat, dan sanggup untuk melakukan sesuatu”. Sedangkan
‘kemampuan’ yaitu “kesanggupan, kekuatan, dan kecakapan seseorang dalam melakukan sesuatu”.
7
Jadi, kemampuan adalah kesanggupan seseorang untuk dapat melakukan sesuatu dengan baik dan terampil. Kesanggupan dan kecakapan
sangat dibutuhkan untuk menemukan ide-ide baru dalam menghadapi suatu permasalahan. Kemampuan merupakan perwujudan dari bakat yang telah
dilatih melalui pembelajaran berupa tindakan yang terencana dan dapat dilakukan pada saat diperlukan. Kemampuan juga dapat diartikan sebagai
kesanggupan seseorang dalam melakukan sesuatu usaha atau tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Kemampuan yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam mengerjakan soal cerita matematika.
Salah satu tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam pelajaran matematika adalah tes yang berbentuk uraian, tes ini dapat
berupa soal cerita yang dapat berfungsi untuk memperlancar daya pikir atau nalar siswa dalam menginterpretasikan pengertian-pengertian yang dimiliki
siswa. Hal itu penting sekali diberikan dalam pembelajaran matematika, karena pada umumnya soal cerita dapat digunakan untuk melatih siswa
dalam menyelesaikan masalah. Masalah timbul ketika siswa berhadapan dengan kesulitan yang tidak dapat menemui jawaban atau pemecahan secara
langsung.
7
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3 – cet.2, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, h. 707
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, ‘soal’ mempunyai arti “suatu pertanyaan yang menuntut jawaban atau sesuatu hal atau masalah
yang harus dipecahkan”.
8
Sedangkan ‘cerita’ adalah “tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal, peristiwa, atau kejadian”.
9
Dari pengertian mengenai ‘soal’ dan ‘cerita’ diatas, maka dapatlah diartikan bahwa soal cerita matematika adalah soal matematika yang
diungkapkan melalui kalimat yang bermakna. Kebermaknaan berarti soal tersebut mengandung masalah yang menuntut pemecahan. Bobot masalah
yang diungkapkan akan mempengaruhi panjang pendeknya cerita tersebut.
10
Selain itu, dapat diartikan pula bahwa soal cerita dalam matematika adalah soal yang disajikan dalam bentuk kalimat sehari-hari dan umumnya
merupakan aplikasi dari konsep matematika yang dipelajari.
11
Selaras dengan hal diatas, Schwarzkopf menyatakan bahwa “soal cerita sebagai kebutuhan terjemahan antara dunia nyata real world dan
matematika, dua bingkai tentang pemecahan soal cerita : disatu sisi ada ‘real world’ tersusun, memberi suatu pemahaman sehari-hari tentang soal cerita.
Pada sisi yang lain adalah ‘matematika’ tersusun, mungkin dalam bentuk pertanyaan atau konteks dari pelajaran matematika. untuk memecahkan
suatu soal cerita, para siswa akan menghubungkan pengetahuan yang terbentuk dari dua hal tadi”.
12
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa soal cerita adalah uraian kalimat yang dituangkan dalam bahasa verbal yang menguraikan
suatu masalah yang mengandung suatu pertanyaan yang harus dipecahkan, serta merupakan suatu bentuk masalah yang memiliki prosedur yang
terpola. Bahasa verbal dalam matematika adalah suatu bentuk kalimat dimana kalimat terakhirnya merupakan kalimat pertanyaan yang
8
Ibid, h. 1080
9
Ibid, h. 210
10
Winihasih dkk, Sekolah Dasar Kajian Teori dan Praktik Pendidikan, Malang: Unit
Pelaksana Program Guru Kelas Sekolah Dasar, 2000, h. 55
11
Gelar Dwirahayu dkk, Pendekatan Baru Dalam Pembelajaran Sains dan Matematika
Dasar: Sebuah Antologi, Cet.I, Jakarta: PIC UIN Jakarta, 2007, h. 48
12
Ibid, h. 49
memerlukan jawaban. Sedangkan yang dimaksud memiliki prosedur terpola adalah menyelesaikan masalah sesuai dengan konsep-konsep atau stuktur-
struktur matematika yang telah didapat dan dipelajari. Jadi, kemampuan menyelesaikan soal cerita adalah kesanggupan
seseorang dalam menyelesaikan soal matematika yang disajikan dengan kalimat yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari serta memuat masalah
yang menuntut pemecahan dengan baik dan terampil sebagai hasil dari latihan selama proses pembelajaran.
Karakteristik soal cerita adalah sebagai berikut:
13
1 Soal dalam bentuk ini merupakan suatu uraian yang memusat satubeberapa konsep matematika sehingga siswa ditugaskan untuk
merinci konsep-konsep yang terkandung dalam soal tersebut. 2 Umumnya uraian soal merupakan aplikasi konsep matematika dalam
kehidupan sehari-hari keadaan nyatareal world, sehingga siswa seakan- akan menghadapi kenyataan sebenarnya.
3 Siswa dituntut menguasai materi test dan bisa mengungkapkannya dalam bahasa tulisan yang baik dan benar.
4 Baik untuk menarik hubungan antara pengetahuan yang telah dimiliki siswa dengan materi yang sedang dipikirkannya.
Penyelesaian soal cerita memerlukan keterampilan memilah apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan pengerjaan apa yang diperlukan.
14
Keterampilan memilah apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan merupakan keterampilan dalam memahami persoalan. Untuk memahami
persoalan siswa diminta untuk membaca soal, menyatakan kembali dengan kata-kata sendiri, mengungkap makna dari setiap kalimat, apa yang
diketahui, dan apa yang ditanyakan. Sedangkan melakukan pengerjaan apa yang diperlukan merupakan keterampilan siswa dalam membuat model atau
kalimat matematika dan menghubungkan jenis operasi bilangan yang diperlukan dari soal cerita dan menyelesaikan kalimat matematika tersebut
13
Ibid, h. 48
14
Winihasih dkk, Sekolah Dasar Kajian Teori dan Praktik Pendidikan, Malang: Unit Pelaksana Program Guru Kelas Sekolah Dasar, 2000, h. 57
serta melihat kembali jawabannya untuk mengetahui benar atau salah hasil pengerjaannya itu.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa untuk dapat menyelesaikan soal cerita matematika diperlukan kemampuan menetukan
kalimat yang diketahui dalam soal, kemampuan menentukan kalimat yang ditanyakan dalam soal, kemampuan membuat model matematika,
kemampuan melakukan komputasi, dan kemampuan menginterpretasi jawaban model pada permasalahan semula.
Terkait dengan hal di atas, Marsudi Raharjo dalam Pembelajaran Soal Cerita Berkait Penjumlahan Dan Pengurangan di SD mengemukakan,
bahwa penyelesaian soal cerita dengan membuat gambar dari materi yang sedang diceritakan itu jelas akan menurunkan tingkat kesulitan soal dari
gambaran semula yang terasa gelap menjadi terang, yakni dari sulit menjadi mudah dan menarik.
15
Dengan demikian, penggunaan strategi pemecahan masalah draw a picture dengan membuat gambar merupakan suatu cara
belajar yang dianggap efisien dalam usaha untuk membantu siswa dalam memahami maksud dan isi dalam soal cerita di sekolah dasar SD yang
belum dapat berpikir abstrak.
2. Strategi Pemecahan Masalah Matematika