Masalah Matematika Strategi Pemecahan Masalah Matematika

serta melihat kembali jawabannya untuk mengetahui benar atau salah hasil pengerjaannya itu. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa untuk dapat menyelesaikan soal cerita matematika diperlukan kemampuan menetukan kalimat yang diketahui dalam soal, kemampuan menentukan kalimat yang ditanyakan dalam soal, kemampuan membuat model matematika, kemampuan melakukan komputasi, dan kemampuan menginterpretasi jawaban model pada permasalahan semula. Terkait dengan hal di atas, Marsudi Raharjo dalam Pembelajaran Soal Cerita Berkait Penjumlahan Dan Pengurangan di SD mengemukakan, bahwa penyelesaian soal cerita dengan membuat gambar dari materi yang sedang diceritakan itu jelas akan menurunkan tingkat kesulitan soal dari gambaran semula yang terasa gelap menjadi terang, yakni dari sulit menjadi mudah dan menarik. 15 Dengan demikian, penggunaan strategi pemecahan masalah draw a picture dengan membuat gambar merupakan suatu cara belajar yang dianggap efisien dalam usaha untuk membantu siswa dalam memahami maksud dan isi dalam soal cerita di sekolah dasar SD yang belum dapat berpikir abstrak.

2. Strategi Pemecahan Masalah Matematika

a. Masalah Matematika

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapkan kepada masalah-masalah yang menuntut kita untuk menyelesaikannya. Kata ”masalah” mengandung arti yang komprehensif. Oleh karenanya akan terjadi berbagai tanggapan yang berbeda dalam menghadapi masalah tertentu. Dalam hal ini terjadi perbedaan sikap terhadap sesuatu kejadian 15 Marsudi Raharjo, Pembelajaran Soal Cerita Berkait Penjumlahan Dan Pengurangan di SD, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan, Yogyakarta: Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Matematika, 2008, Dari http:www.saskschool.cacurr_contentmathcatchPAKEMstr.pdf h.10. 25 Juli 2010 WIB atau kondisi tertentu. Misalnya, sesuatu akan menjadi masalah bagi anak- anak, tetapi belum tentu menjadi masalah bagi orang dewasa. Biasanya masalah muncul pada saat situasi yang tidak diharapakan atau muncul karena akibat kita melakukan suatu pekerjaan, atau jika merencanakan suatu kegiatan proyek kita akan menemukan berbagai permasalahan yang muncul. Munculnya masalah tersebut dapat dikatakan dijadikan sebagai masalah jika kita mau menerimanya sebagai tantangan unutuk diselesaikan, tetapi jika kita tidak mau menerimanya sebagai tantangan berarti masalah tersebut menjadi bukan masalah yang terselesaikan. Masalah atau problem menurut Heys adalah suatu kesenjangan gap antara diamana anda berada sekarang dengan tujuan yang anda inginkan, sedangkan anda tidak tahu proses apa yang akan dikerjakan. 16 Webster mendefinisikan masalah sebagai berikut: 17 Definition 1: In mathematics, anything required to be done, or requiring the doing of something. Definition 2: A question... that is perplexing or difficult. Dari definisi pertama dapat dikatakan bahwa masalah dalam matematika adalah segala sesuatu yang memerlukan pengerjaan atau dengan kata lain segala sesuatu yang memerlukan pemecahan. Sedangkan dari definisi kedua, masalah merupakan pertanyaan yang membingungkan atau sulit. Menurut Shadiq, Suatu pertanyaan akan menjadi masalah hanya jika pertanyaan itu menunjukan adanya suatu tantangan challenge yang tidak dapat dipecahkan oleh suatu prosedur rutin routine procedure yang sudah diketahui si pelaku, seperti yang dinyatakan Cooney, et al. 1975: 242 berikut: ”... for a question to be a problem, it must present a challenge that 16 Erna Suwangsih dan Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika, Cet.I, Bandung: UPI PRESS, 2006,h.126 17 Alan H. Schoenfeld, “learning to think mathematically: problem solving, metacognition, and sense-making in mathematics”,dari http:gse.berkeley.edufacultyahschoenfeldschoenfeld_MathThinking.pdf, h. 10. 15 Agustus 2010 18.25 WIB cannot be resolved by some routine procedure known to the student”. 18 Hal ini sejalan dengan pendapatnya Nahrowi dan Maulana yang mengemukakan bahwa Permasalahan yang kita hadapi dapat dikatan masalah jika masalah tersebut tidak bisa dijawab secara langsung, karena harus menyeleksi informasi data yang diperoleh. Dan tentunya jawaban yang diperoleh bukanlah kategori masalah yang rutin tidak sekedar memindahkan mentransformasi dari bentuk kalimat biasa kepada kalimat matematika. 19 Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa masalah matematika adalah sesuatu persoalan matematika yang memerlukan pemecahan. Suatu masalah dapat dipandang sebagai ”masalah”, merupakan hal yang sangat relatif. Suatu soal yang dianggap masalah bagi seseorang, bagi orang lain mungkin hanya merupakan hal yang rutin belaka. Menurut Nahrowi dan Maulana, permasalahan dalam matematika dapat dibedakan menjadi masalah yang berhubungan dengan masalah translasi, masalah aplikasi, masalah proses, dan masalah teka-teki. 1 Masalah Translasi Masalah translasi merupakan masalah kehidupan sehari-hari yang untuk menyelesaikannya perlu adanya translasi perpindahan dari bentuk verbal ke bentuk matematika. Dalam memindahkan bentuk verbal kalimatkata ke bentuk model matematika membutuhkan kemampuan menafsirkan atau menterjemahkan kata atau kalimat biasa kedalam simbol-simbol matematika yang selanjutnya dicari cara penyelesaiannya berdasarkan aturan yang berlaku. 2 Masalah Aplikasi Masalah aplikasi merupakan penerapan berbagai teori konsep yang dipelajari pada matematika. Sebagai guru perlu memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan 18 Fadjar Shadiq, Pemecahan Masalah, Penalaran dan Komunikasi, Yogyakarta : Pusat Pengembangan penataran guru PPPG Matematika, 2004, Dari www.fadjarp3g.files.wordpress.com.

h.10. 25 Juli 2010 13.40 WIB