Keperawatan 1. Pengertian Keperawatan Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Berprestasi Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar Tahun 2007

2.3. Keperawatan 2.3.1. Pengertian Keperawatan Seorang perawat yaitu seseorang yang berperan dalam merawat atau memelihara, membantu dan melindungi seseorang karena sakit, injuri dan proses penuaan dan perawat profesional adalah perawat yang bertanggungjawab dan berwewenang memberikan pelayanan keparawatan secara mandiri dan atau berkolaborasi dengan tenaga Kesehatan lain sesuai dengan kewenanganya Depkes RI, 2002. Asuhan Keperawatan adalah kegiatan profesional perawat yang dinamis, membutuhkan kreativitas dan berlaku rentang kehidupan dan keadaan Carpenito, 1998. Adapun tahap dalam malakukan asuhan keperawatan yaitu : pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana, implementasi, evaluasi.

2.3.2. Peran dan Fungsi Perawat

Fungsi perawat dalam melakukan pengkajian pada individu sehat maupun sakit dimana segala aktifitas yang di lakukan berguna untuk pemulihan kesehatan berdasarkan pengetahuan yang di miliki, aktifitas ini di lakukan dengan berbagai cara untuk mengembalikan kemandirian pasien secepat mungkin dalam bentuk proses keperawatan yang terdiri dari tahap pengkajian, identifikasi masalah diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Menurut Henderson yang dikutip Nursalam 2002, keperawatan dalam menjalankan pelayanan sebagai nursing services menyangkut bidang yang amat luas Flora Maya Damanik : Pengaruh Budaya Organisai Terhadap Motivasi Berprestasi Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar Tahun 2007, 2008. sekali, secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk membantu orang sakit maupun sehat dari sejak lahir sampai meningal dunia dalam bentuk peningkatan pengetahuan, kemauan dan kemampuan yang dimiliki, sedemikian rupa sehingga orang tersebut dapat secara optimal malakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri tanpa memerlukan bantuan dan ataupun tergantung pada orang lain. Perhatian perawat profesional pada waktu menyelenggarakan pelayanan Keperawatan adalah pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Profil perawat profesional adalah gambaran dan penampilan menyeluruh. Perawat dalam malakukan aktifitas keperawatan sesuai dengan kode etik keperawatan. Aktifitas keperawatan meliputi peran dan fungsih pemberi asuhan keperawatan, praktek keperawatan, pengelola institusi keperawatan, pendidikan klien serta kegiatan penilitian dibidang keperawatan Depkes RI, 2002. 2.3.3. Pengorganisasian Dalam Keperawatan Setiap organisasi memiliki serangkaian tugas atau kegiatan yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan. Kegiatan perlu dikumpulkan sesuai dengan spesifikasi tertentu. Pengorganisasian kegiatan dilakukan untuk memudahkan pembagian tugas pada perawat sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan dimiliki peserta sesuai dengan kebutuhan klien; pengorganisasian tugas perawat ini disebut metode penugasan Nurhidayah, 2002. Menurut Swanburg 2000 berbagai metode penugasan keperawatan yang dapat digunakan dengan beberapa keunggulan dan kelemahannya adalah : Flora Maya Damanik : Pengaruh Budaya Organisai Terhadap Motivasi Berprestasi Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar Tahun 2007, 2008. 1. Metode Fungsional, yaitu pengorganisasian tugas pelayanan keperawatan yang didasarkan kepada pembagian tugas menurut jenis pekerjaan yang dilakukan. Seorang perawat dapat melakukan dua jenis tugas atau lebih untuk semua klien yang ada di unit tersebut. - Keuntungan dari metode ini adalah: perawat terampil untuk tugas tertentu, mudah memperoleh kepuasan kerja bagi perawat setelah selesai tugas, kekurangan tenaga yang ahli dapat diganti dengan tenaga yang kurang berpengalaman untuk satu tugas yang sederhana. - Kelemahannya adalah: proses keperawatan sulit dilakukan, sering melakukan tugas non keperawatan, kepuasan kerja keseluruhan sulit dicapai dan sulit diidentifikasi kontribusinya terhadap pelayanan, perawat hanya melihat asuhan keperawatan sebagai keterampilan saja. 2. Metode alokasi klienkeperawatan total, yaitu pengorganisasian pelayananasuhan keperawatan untuk satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat bertugasjaga selama periode waktu tertentu atau samapi klien pulang. - Keunggulan metode ini adalah : fokus keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien, memberikan kesempatan untuk melakukan keperawatan yang komprehensif, memotivasi perawat untuk selalu bersama kien selama bertugas, non keperawatan dapat dilakukan oleh yang bukan perawat, mendukung penerapan proses keperawatan, kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai. Flora Maya Damanik : Pengaruh Budaya Organisai Terhadap Motivasi Berprestasi Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar Tahun 2007, 2008. - Kelemahannya adalah : beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga tugas rutin yang sederhana terlewatkan, peserta didik sakit untuk melatih keterampilan dalam perawatan besar, pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat penanggung jawab klien bertugas. 3. Metode tim keperawatan atau keperawatan kelompok, yaitu pengorganisasian pelayanan keperawatan oleh sekelompok tenaga perawat. Kelompok ini dipimpin oleh perawat yang berijazah dan berpengalaman serta memiliki pengetahuan dalam bidangnya. - Keunggulan metode ini adalah : memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif, memungkinkan pencapaian proses keperawatan, konflik atau perbedaan pendapat antar staf daapt ditekan melalui rapat tim cara ini efektif untuk belajar, memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonal, memungkinkan menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda dengan aman dan efektif. - Kelemahannya adalah: rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim ditiadakan atau terburu-buru sehingga dapat mengakibatkan komunikasi dan koordinasi antar anggota tim terganggu sehingga kelancaran tugas terhambat, perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu tergantung atau berlindung kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim, akuntabilitas dalam tim kabur. 4. Metode keperawatan primerutama primary nursing, yaitu pengorganisasian pelayananasuhan keperawatan yang dilakukan oleh satu orang sebagai Flora Maya Damanik : Pengaruh Budaya Organisai Terhadap Motivasi Berprestasi Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar Tahun 2007, 2008. perawat primer yang bertanggung jawab dalam asuhan keperawatan selama 24 jam terhadap klien yang menjadi tanggung jawabnya mulai dari masuk sampai pulang dari rumah sakit. Apabila perawat primerutama libur atau cuti tanggung jawab dalam asuhan keperawatan klien diserahkan pada teman kerjanya yang satu level atau satu tingkat pengalaman dan keterampilannya. - Keunggulan metode ini adalah: model praktek keperawatan profesional dapat dilakukan atau diterapkan, memungkinkan asuhan keperawatan yang komprehensif, memungkinkan penerapan proses keperawatan, memberikan kepuasan kerja bagi perawat, memberikan kepuasan bagi klien dan keluarga menerima asuhan keperawatan - Kelemahannya adalah: hanya dapat dilakukan oleh perawat professional dan biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain 5. Metode modular, yaitu pengorganisasian pelayananasuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat profesional dan non profesional trampil untuk sekelompok klien dari mulai masuk rumah sakit sampai pulang disebut tanggung jawab total atau keseluruhan. Untuk metode ini diperlukan perawat yang berpengetahuan, terampil dan memiliki kemampuan kepemimpinan. Idealnya 2-3 perawat untuk 8 – 12 orang klien. Keunggulan dan kelemahan metode ini sama dengan gabungan antara metode tim dan metode perawatan primer. Flora Maya Damanik : Pengaruh Budaya Organisai Terhadap Motivasi Berprestasi Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar Tahun 2007, 2008.

2.4. Kinerja

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komunikasi Interpersonal terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Ruang Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar Tahun 2014

10 131 148

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar

14 119 208

Pengaruh Motivasi dengan Kinerja Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016

2 18 131

Pengaruh Motivasi dengan Kinerja Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016

0 0 20

Pengaruh Motivasi dengan Kinerja Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016

0 0 2

Pengaruh Motivasi dengan Kinerja Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016

0 0 9

Pengaruh Motivasi dengan Kinerja Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016

0 0 25

Pengaruh Motivasi dengan Kinerja Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016

0 0 2

Pengaruh Motivasi dengan Kinerja Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016

0 0 22

Pengaruh Komunikasi Interpersonal terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Ruang Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar Tahun 2014

0 0 19