Gambaran Interaksi Sosial Penderita HIVAIDS

37 untuk mencapai keinginan setiap individu. Untuk dapat mengatasi hal tersebut individu dapat berakomodasi atau menyesuaikan diri dengan kondisi dan situasi yang menegangkan atau yang memanas.

2.4.5. Gambaran Interaksi Sosial Penderita HIVAIDS

Kecenderungan rendahnya pemahaman masyarakat tentang HIVAIDS dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya stigma. Rendahnya pemahaman tentang HIVAIDS dapat terjadi pada siapapun termasuk pada ODHA. Jenis penyebaran HIVAIDS yang semula banyak diakibatkan oleh hubungan seksual bebas, namun 3 tahun belakangan ini diperkirakan telah berubah menjadi penularan melalui jarum suntik pada pengguna narkoba; Depkes RI dalam, kabarindonesia.com; 2009. Menurut Hutapea 2004 seseorang yang menderita HIVAIDS sering mengalami masalah-masalah psikologis, terutama kecemasan, depresi, rasa bersalah akibat perilaku seks dan penyalahgunaan obat sehingga menimbulkan dorongan untuk bunuh diri, mereka juga jengkel terhadap masyarakat luas yang mendiskriminasikan penderita HIVAIDS dan tidak mengeluarkan dana yang besar untuk menaklukkan HIVAIDS. Banyak orang yang bersimpati dan mendukung penderita HIVAIDS, contohnya dengan banyaknya yayasan yang didirikan oleh orang-orang yang tidak terinfeksi HIVAIDS. Akan tetapi banyak pula yang memusuhi atau menolak mereka secara halus, sering dijumpai perlakuan yang berbeda-beda dalam hal perumahan ataupun pekerjaan, anak-anak 38 yang tertular HIVAIDS sering dihindarkan disekolah dan ditepiskan oleh tetangga dan anak-anaknya. Pemahaman HIV di masyarakat perlu dimaksimalkan agar penanganan HIVAIDS bukan dengan cara memerangi ODHA tetapi memerangi terjadinya cara penyebaran dan penularan virus HIV. Dari hasil penelitian Waluyo, dkk 2007 menyebutkan bahwa karena kurang diterimanya penderita HIVAIDS di tengah-tengah masyarakat serta macam-macam stigma yang diberikan masyarakat membuat ODHA tidak terbuka. Kenapa terjadi demikian, karena lingkungan tidak mau menerima orang dengan penyakit HIVAIDS dan stigma yang diberikan masyarakat kepada mereka. Dari pernyataan diatas penulis menyimpulkan kecenderungan rendahnya pemahaman masyarakat tentang HIVAIDS dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya stigma. Akan tetapi ada sebagian dari masyarakat yang masih peduli dan bersimpati serta mendukung ODHA yaitu dengan cara mendirikan yayasan HIVAIDS yang didirikan oleh orang-orang yang tidak terinfeksi HIVAIDS. Tetapi di sisi lain banyak pula yang memusuhi atau menolak mereka secara halus, perlakuan yang berbeda-beda dalam hal perumahan dan pekerjaan. Akibat kurang diterima penderita HIVAIDS di masyarakat dan stigma yang diberikan masyarakat terhadap ODHA ini telah membuat mereka menjadi orang yang kurang terbuka.

2.5. Kerangka Berpikir