8 pertikaian dan sebagainya, maka dapat dikatakan bahwa interaksi sosial adalah
dasar proses sosial, pengertian menunjukkan pada hubungan-hubungan sosial yang dinamis Soekanto; 2004.
Sedangkan menurut Walgito 2003 interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan yang lainnya, individu satu dapat mempengaruhi
individu yang lain atau sebaliknya, jadi terdapat adanya hubungan yang saling timbal balik, hubungan tersebut dapat antar individu dengan individu, individu
dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Kita harus menyadari interaksi sosial pada penderita HIVAIDS atau
ODHA sangat penting, karena dengan berinteraksi akan membangun kepercayaan diri dan optimisme dalam menghadapi hidup di masa yang akan datang serta
meningkatkan kualitas hidup mereka. Fenomena ini yang menstimulasi dan memotivasi bagi penulis untuk
memahami dan mengkaji lebih dalam hubungan persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS Masyarakat dengan
interaksi sosial pada ODHA dengan lingkungannya dan mengangkat judul “Hubungan Persepsi ODHA Terhadap
Stigma HIVAIDS Masyarakat Dengan Interaksi Sosial Pada ODHA ”.
1.3. Identifikasi Masalah
1. Apa bentuk-bentuk stigma yang diberikan masyarakat terhadap penderita HIVAIDS?
2. Bagaimana persepsi ODHA terhadap penyakitnya? 3. Apa faktor yang membatasi terjadinya interaksi sosial pada ODHA?
9 4. Hambatan-hambatan yang dialami ODHA dalam intertaksi sosialnya?
5. Bagaimana persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS yang diberikan masyarakat kepadanya?
1.6 Pembatasan dan Rumusan Masalah
1.6.1 Pembatasan Masalah
a. Persepsi yang dimaksud adalah memberikan makna atau arti terhadap stimulus dari lingkungan yang di terima alat indera.
b. Stigma HIVAIDS yang dimaksud adalah ciri negatif yang diberikan masyarakat kepada penderita HIVAIDS dan ODHA mengetahui stigma yang
diberikan masyarakat kepada mereka. c. Persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS masyarakat yang dimaksud
adalah mengetahui dan memberikan makna serta mengenali ciri negatif yang diberikan masyarakat kepada penderita HIVAIDS. Dalam penelitian ini,
variabel persepsi merujuk Phulf dalam Simajuntak; 2005 yaitu proses interpretasi, perilaku menyimpang, perilaku diskriminasi.
d. Interaksi sosial yang dimaksud adalah kemampuan penderita HIVAIDS dengan orang yang ada disekitarnya, baik berupa orang perseorangan, orang
perseorangan dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok, yang bersifat timbal balik dan saling mempengaruhi. Dalam penelitian ini
merujuk pada teori Seokanto yaitu bentuk-bentuk interaksi sosial meliputi kontak sosial dan komunikasi.
10 e. Penderita HIVAIDS dalam penelitian ini adalah penderita yang positif
menderita HIVAIDS yang berusia 18-45 tahun, pria dan wanita.
1.6.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Apakah ada hubungan antara persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS
masyarakat dengan interaksi sosial pada penderita HIVAIDS. b. Apakah ada hubungan antara usia dengan persepsi ODHA terhadap stigma
HIVAIDS masyarakat. c. Apakah ada hubungan antara lamanya terkena HIVAIDS dengan persepsi
ODHA terhadap stigma HIVAIDS masyarakat. d. Apakah ada hubungan antara usia dengan interaksi sosial.
e. Apakah ada hubungan antara lamanya terkena HIVAIDS dengan interaksi sosial.
f. Apakah ada perbedaan pendidikan dengan persepsi ODHA terhadap
stigma HIVAIDS masyarakat dan interaksi sosial. g. Apakah ada perbedaan jenis kelamin dengan persepsi ODHA terhadap
stigma HIVAIDS masyarakat dan interaksi sosial. h. Apakah ada pengaruh aspek persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS
masyarakat dengan interaksi sosial. i.
Apakah ada pengaruh aspek interaksi sosial dengan persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS masyarakat.
11
1.7 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.7.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui hubungan persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS
masyarakat dan interaksi sosial pada penderita HIVAIDS. b. Untuk mengetahui hubungan antara usia dengan persepsi ODHA terhadap
stigma HIVAIDS masyarakat. c. Untuk mengetahui hubungan antara lamanya terkena HIVAIDS dengan
persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS masyarakat. d. Untuk mengetahui hubungan antara usia dengan interaksi sosial.
e. Untuk mengetahui hubungan antara lamanya terkena HIVAIDS dengan interaksi sosial.
f. Untuk mengetahui perbedaan pendidikan dengan persepsi ODHA terhadap
stigma HIVAIDS masyarakat dan interaksi sosial. g. Untuk mengetahui perbedaan jenis kelamin dengan persepsi ODHA
terhadap stigma HIVAIDS masyarakat dan interaksi sosial. h. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh aspek persepsi ODHA terhadap
stigma HIVAIDS masyarakat dengan interaksi sosial. i.
Untuk mengetahui berapa besar pengaruh aspek interaksi sosial dengan persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS masyarakat.
12
1.4.2 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Manfaat teoritis
Pada tatanan teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi intelektual bagi ilmu psikologi, khususnya psikologi klinis yaitu masalah yang
perlu ditangani pada penderita HIVAIDS dan psikologi sosial mengenai teori persepsi dan stigma.
b. Manfaat praktis Pada tataran praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
memberikan masukan bagi Pemerintah, masyarakat pada umumnya,
khususnya bagi peningkatan kualitas hidup penderita HIVAIDS serta pihak terkait yang menangani masalah HIVAIDS.
1.8 Sistematika Penulisan
Untuk menjelaskan dan menggambarkan secara singkat skripsi ini, maka penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
BAB 2 : KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini berisi tentang pengertian persepsi, faktor-faktor yang berpengaruh pada persepsi, proses persepsi, pengertian stigma,
13 stigmatisasi, tipe-tipe dan dimensi stigma, alasan stigma terjadi pada
penderita HIVAIDS, akibat stigma, pengertian HIVAIDS, penyebaran HIVAIDS, pencegahan HIVAIDS, dinamika psikologis
penderita HIVAIDS, stigma masyarakat terhadap penderita HIVAIDS, persepsi penderita HIVAIDS terhadap stigma
masyarakat, pengertian interaksi sosial, syarat-syarat interaksi sosial, faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial, bentuk-bentuk
interaksi sosial, gambaran interaksi sosial penderita HIVAIDS, kerangka berpikir dan hipotesis.
BAB 3 : METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang jenis penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, instrumen penelitian, teknik analisis data, teknik
analisis statistik dan prosedur penelitian.
BAB 4 : HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian dari gambaran umum, pengkategorian skor masing- masing skala dan hasil analisis data penelitian.
BAB 5 : PENUTUP
Berisi kesimpulan, diskusi dan saran.
14
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1. Persepsi
2.1.1. Pengertian Persepsi
Chaplin 2004 menyebutkan persepsi adalah proses pengetahuan atau mengenali objek atau kejadian objektif dengan bantuan indera. Secara umum
persepsi dianggap sebagai variabel yang mempengaruhi faktor-faktor perangsang, cara belajar, keadaan psikis, suasana hati dan faktor-faktor motivasional, maka arti
suatu objek atau suatu kejadian objektif ditentukan oleh kondisi perangsang dan faktor orgasme, dengan demikian persepsi antara seorang dengan orang yang
lainnya akan berbeda karena setiap individu mengalami situasi yang berbeda. Persepsi adalah suatu proses yang didahului oleh penginderaan.
Penginderaan merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat penerima yaitu alat indera Walgito, 2003.
Atkitson 1981 menyebutkan bahwa persepsi adalah proses dimana individu mengorganisasikan dan menafsirkan pola stimulus dalam lingkungan.
Senada dengan itu, persepsi juga diartikan sebagai suatu proses yang didahului oleh stimulus yang diterima oleh indera yang kemudian diorganisasikan dan
diinterpretasikan, sehingga menyadari apa yang diinderanya itu. Sesuatu yang dipersepsikan oleh seseorang dapat berbeda dengan
pemaknaannya. Hal tersebut disebabkan karena apa yang ada disekitar kita yang ditangkap oleh panca indera tidak langsung diartikan sama dengan realitasnya.