Kesimpulan Diskusi KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

77

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

Bab ini merupakan hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, yang terdiri dari: kesimpulan, diskusi dan saran-saran yang berkenaan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisisa data dan pengujian hipotesis yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Ada hubungan yang signifikan antara persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS masyarakat dengan interaksi sosial pada ODHA . 2. Tidak ada hubungan yang signifikan antara usia dengan persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS masyarakat. 3. Tidak ada hubungan yang signifikan antara lamanya terkena HIVAIDS dengan persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS masyarakat. 4. Tidak ada hubungan yang signifikan antara usia dengan interaksi sosial. 5. Tidak ada hubungan yang signifikan antara lamanya terkena HIVAIDS dengan interaksi sosial. 6. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS masyarakat dan interaksi sosial berdasarkan pendidikan. 78 7. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS masyarakat dan interaksi sosial berdasarkan jenis kelamin. 8. Ketiga aspek variabel persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS masyarakat memberikan pengaruh sebesar 33,6 terhadap perubahan variabel interaksi sosial, dengan demikian terdapat 66,4 aspek lain yang terdapat dalam variabel persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS masyarakat yang mampu mempengaruhi perubahan variabel interaksi sosial. 9. Kedua aspek variabel interaksi sosial memberikan pengaruh sebesar 33,5 terhadap perubahan variabel persepsi ODHA terhadap stigma terhadap HIVAIDS masyarakat, dengan demikian terdapat 66,5 aspek lain yang terdapat dalam variabel interaksi sosial yang mampu mempengaruhi perubahan variabel persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS masyarakat.

5.2. Diskusi

Penelitian ini dilakukan pada penderita HIVAIDS di Yayasan Pelita Ilmu, Tebet Jakarta Selatan. Berdasarkan kesimpulan di atas, bahwa ada hubungan antara persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS masyarakat dengan interaksi sosial pada penderita HIVAIDS. Jadi semakin tinggi persepsi positif ODHA terhadap stigma 79 HIVAIDS yang diberikan masyarakat maka semakin positif pula interaksi sosialnya, sebaliknya semakin rendah persepsi positif ODHA terhadap stigma HIVAIDS yang diberikan masyarakat maka semakin rendah pula interaksi sosialnya. Selain itu, dari hasil penelitian ini terdapat enam variabel penelitian dari keseluruhan variabel penelitian yang tidak memiliki hubungan dan pengaruh yang signifikan terhadap persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS masyarakat dan interaksi sosial, yaitu usia dengan persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS masyarakat, lamanya terkena HIVAIDS dengan persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS masyarakat, usia dengan interaksi sosial, lamanya terkena HIVAIDS dengan interaksi sosial, jenis kelamin dengan persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS masyarakat dan interaksi sosial serta pendidikan dengan persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS masyarakat dengan interaksi sosial. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan antara usia dan lamanya terkena HIVAIDS dengan persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS masyarakat. Hal ini sejalan dengan pendapat Davidoff yang menyatakan bahwa usia dan lamanya terkena penyakit kronis tidak mempengaruhi persepsi seseorang. Menurut Davidoff 1981, persepsi juga sangat dipengaruhi oleh harapan, keinginan dan motivasi. Pengaruh harapan sangat dipengaruhi oleh kebiasaan, pengalaman, serta penilaian seseorang terhadap objek tersebut, jadi faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi ada tiga yaitu harapan, keinginan dan motivasi. 80 Selain itu, hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara usia dan lamanya terkena HIVAIDS dengan interaksi sosial. Artinya semakin dewasa usia seseorang tidak akan mempengaruhi interaksi sosialnya. Menurut Kaplan, dkk 1997 orang dengan HIVAIDS berbeda kondisinya dengan orang yang menderita penyakit parah lainnya seperti kanker dan stroke. Infeksi HIVAIDS selain berpengaruh terhadap psikososial seperti hubungan suatu emosi, perubahan dalam pola adaptasi perilaku dan fungsi kognitifnya, perubahan tujuan hidup dan peranan hidup dalam masyarakat,. Berdasarkan hasil penghitungan uji beda jenis kelamin dengan persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS masyarakat dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS masyarakat yang nyata di antara kedua kelompok sampel yaitu laki-laki dan perempuan. Hal ini tidak sejalan dengan pendapat Robbins 2006 yang menyatakan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang antara lain: Pertama, sikap individu yang bersangkutan terhadap objek persepsi. Kedua: motif atau keinginan yang belum terpenuhi yang ada dalam diri seseorang akan berpengaruh terhadap persepsi yang dimunculkan. Ketiga, pengalaman. Yang terakhir adalah harapan. Sedangkan hasil penghitungan uji beda jenis kelamin dengan interaksi sosial diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan interaksi sosial yang nyata di antara kedua kelompok sampel yaitu laki-laki dan perempuan. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Ahmadi 2002 bahwa jenis kelamin tidak mempengaruhi interaksi sosial seseorang. 81 Berdasarkan hasil penghitungan uji beda jenis kelamin dengan persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS masyarakat dan interaksi sosial dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS masyarakat dan interaksi sosial yang nyata di antara ketiga kelompok sampel yaitu SMP, SMA dan Diploma. Berdasarkan hasil penghitungan pengaruh aspek persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS masyarakat dengan interaksi sosial dapat diketahui bahwa ketiga aspek variabel persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS masyarakat memberikan pengaruh sebesar 33,6 terhadap perubahan variabel interaksi sosial. Dengan demikian terdapat 66,4 aspek lain yang terdapat dalam variabel persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS masyarakat yang mampu mempengaruhi perubahan variabel interaksi sosial. Hasil penelitian Waluyo, dkk 2007 membuktikan bahwa persepsi penderita HIVAIDS terhadap stigma yang diberikan kepada penderita HIVAIDS bermacam-macam yaitu, menjauhi penderita HIVAIDS karena pandangan dan pengetahuan masyarakat sempit tentang penderita HIVAIDS, penyakit yang tidak bisa disembuhkan, sangat menular, penyakit yang paling buruk, penyakit sebagai hukuman dari Tuhan. Masyarakat memandang penderita HIVAIDS sebagai orang yang perlu dihindari. ODHA memang layak terinfeksi HIV karena perilaku yang melatar belakangi penderita HIVAIDS. Masyarakat takut dan pada akhirnya mengucilkan penderita HIVAIDS. Masyarakat berpikir bahwa penyakit HIVAIDS adalah penyakit yang sangat ditakuti, sangat menular dan sangat mematikan, karena kurang diterimanya penderita HIVAIDS di tengah-tengah masyarakat serta 82 macam-macam stigma yang diberikan masyarakat membuat ODHA tidak terbuka. Terakhir, hasil penghitungan pengaruh aspek interaksi sosial dengan persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS masyarakat dapat diketahui bahwa kedua aspek variabel interaksi sosial memberikan pengaruh sebesar 33,5 terhadap perubahan variabel persepsi ODHA terhadap stigma terhadap HIVAIDS masyarakat. Dengan demikian terdapat 66,5 aspek lain yang terdapat dalam variabel interaksi sosial yang mampu mempengaruhi perubahan variabel persepsi ODHA terhadap stigma HIVAIDS masyarakat. Menurut Soekanto 2004 interaksi tidak akan terjadi apabila tidak memenuhi syarat dua syarat utama. Pertama: kontak sosial yaitu hubungan antara satu pihak dengan pihak lain dimana antara individu satu dan yang lainnya saling memberikan informasi sehingga masing-masing individu sadar dan siap untuk mengadakan interaksi sosial. Kedua: komunikasi yaitu individu menyampaikan pesan kepada orang lain dan yang diberikan pesan akan memberikan tafsiran atas pesan tersebut dan mewujudkan dalam perilaku.

5.3. Saran