29 belakangi penderita HIVAIDS. Masyarakat takut dan pada akhirnya mengucilkan
penderita HIVAIDS. Masyarakat berpikir bahwa penyakit HIVAIDS adalah penyakit yang sangat ditakuti, sangat menular dan sangat mematikan.
Dari penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa persepsi penderita HIVAIDS terhadap stigma yang diberikan masyarakat kepada mereka
diantaranya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang HIVAIDS, penyakit tidak bisa disembuhkan, penyakit buruk, penyakit hukuman Tuhan.
ODHA Orang Dengan HIVAIDS layak terinfeksi karena perilaku yang melatar belakangi mereka.
2.4. Interaksi Sosial
2.4.1. Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi sosial ialah hubungan antara individu satu dengan individu yang lain, individu satu mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, jadi terdapat
adanya hubungan yang saling timbal balik. Hubungan tersebut dapat antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan
kelompok Walgito; 2003. Menurut Soekanto 2004 interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan
sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perseorangan, antara kelompok-kelompok manusia. Interaksi sosial tidak akan
tercipta dengan hanya bertemunya orang perseorangan secara badaniah belaka, melainkan baru akan terjadi apabila orang-orang perseorangan atau kelompok-
kelompok manusia bekerja sama, saling berbicara dan seterusnya. Untuk
30 mencapai suatu tujuan bersama, mengadakan persaingan, pertikaian dan lain
sebagainya. Sedangkan menurut H. Bonner dalam Ahmadi; 2002 interaksi sosial
adalah suatu hubungan antara dua individu atau lebih, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki kelakuan individu yang
lain atau sebaliknya. Dari beberapa definisi diatas, penulis menyimpulkan interaksi sosial
merupakan hubungan yang terjadi antara individu dengan lingkungannya dan individu dengan orang lain, dimana perilaku seseorang tidak hanya mempengaruhi
lingkungannya, tetapi juga dapat mempengaruhi individu yang bersangkutan. Interaksi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah interaksi yang terjadi pada
penderita HIVAIDS dengan lingkungannya.
2.4.2. Syarat- Syarat Terjadi Interaksi Sosial
Menurut Soekanto 2004 suatu interaksi tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat utama, yaitu adanya kontak sosial Social
Contact dan komunikasi. a. Kontak sosial adalah suatu hubungan antara satu pihak dengan pihak lain,
yang memberikan informasi kepada masing-masing pihak tentang kehadiran pihak lain, sehingga masing-masing pihak tersebut dapat mengetahui dan
sadar akan kedudukan masing-masing dan siap untuk mengadakan interaksi sosial, maka kontak merupakan tahap pertama dari terjadinya “kontak” atau
hubungan antara suatu pihak dengan pihak yang lain. Suatu kontak dapat
31 bersifat primer dan sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan
hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka, sedangkan kontak yang sekunder memerlukan suatu perantara, seperti telepon, telegram, radio dan
sebagainya. b. Komunikasi adalah tindakan seseorang menyampaikan pesan kepada orang
lain dan orang lain itu memberikan tafsiran atas pesan tersebut dan mewujudkan dalam perilaku. Arti penting dari komunikasi adalah bahwa
seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain yang berwujud pembicaraan gerak-gerak badaniah dan sikap, perasaan-perasaan apa yang
ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang lain.
Komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kontak sosial dalam mewujudkan suatu interaksi sosial apabila hanya terjadi kontak tanpa adanya komunikasi,
maka interaksi sosial pun tidak akan terjadi. Dengan demikian apabila dihubungkan dengan interaksi sosial kontak tanpa komunikasi, tidak
mempunyai arti apa-apa. Dari penjelasan di atas penulis menyimpulkan syarat-syarat interaksi sosial
ada dua. Pertama: kontak sosial yaitu hubungan antara satu pihak dengan pihak lain dimana antara individu satu dan yang lainnya saling memberikan informasi
sehingga masing-masing individu sadar dan siap untuk mengadakan interaksi sosial. Kedua: komunikasi yaitu individu menyampaikan pesan kepada orang lain,
dan yang diberikan pesan akan memberikan tafsiran atas pesan tersebut dan mewujudkan dalam perilaku.
32
2.4.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial