BAB V PEMBAHASAN
5.1 Hubungan Karaktersitik Responden terhadap kejadian malaria
Pengukuran karakteristik responden terhadap kejadian malaria diukur berdasarkan jenis kelamin, umur, pekerjaan, pendidikan dan sosial budaya.
5.1.1 Hubungan Jenis Kelamin Responden terhadap Kejadian Malaria
Berdasarkan hasil analisis hubungan antara jenis kelamin responden terhadap kejadian malaria menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p= 0,466 p 0,05 dengan OR
sebesar 0,691 95 CI= 0,256-1,868 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin responden terhadap kejadian malaria. Sehingga secara keseluruhan
fenomena tersebut dapat menunjukkan bahwa penyakit malaria dapat menyerang yang berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Tidak menutup kemungkinan untuk yang
berjenis kelamin laki-laki tidak dapat terkena penyakit malaria. Penyakit ini dapat menyerang manusia baik jenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Hal ini hanya
tergantung bagaimana tingkat sistem imun manusia itu sendiri.
Perbedaan jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap kerentanan individu, tetapi bila malaria terjadi pada wanita hamil akan menimbulkan dampak buruk bagi
kesehatan ibu dan anaknya, seperti anemia berat, berat badan lahir rendah BBLR, abortus, partus prematur dan kematian janin intrauterine Depkes RI, 1999.
Universitas Sumatera Utara
5.1.2 Hubungan Umur Responden terhadap Kejadian Malaria
Berdasarkan hasil analisis hubungan antara umur responden terhadap kejadian malaria menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p = 0,087 p 0,05 dengan OR sebesar
2,154 95 CI= 0,890-5,215 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara umur responden terhadap kejadian malaria. Sehingga secara keseluruhan fenomena
tersebut dapat menunjukkan bahwa penyakit malaria dapat menyerang seluruh kelompok umur manusia. Tidak menutup kemungkinan untuk orang yang termasuk dalam dewasa
madya tidak dapat terkena penyakit malaria. Penyakit ini dapat menyerang manusia baik umur bayi, anak-anak, remaja bahkan dewasa sekalipun. Hal ini hanya tergantung
bagaimana tingkat sistem imun manusia itu sendiri.
Secara umum dapat dikatakan bahwa pada dasarnya setiap orang dapat terkena malaria. Perbedaan prevalensi menurut umur berkaitan dengan perbedaan
derajat kekebalan terhadap malaria. Kekebalan yang diperoleh bayi dari ibunya memberikan perlindungan terhadap kejadian malaria Gunawan, 2000.
5.1.3 Hubungan Pendidikan Responden terhadap Kejadian Malaria