11. Diagnosa post-mortem dengan ditemukannya parasit yang padat pada pembuluh kapiler jaringan otak.
2.4 Diagnosis
Diagnosis pasti infeksi malaria dilakukan dengan menemukan parasit dalam darah yang diperiksa dengan mikroskop dan metode lain tanpa mikroskop seperti
RDT Rapid antigen Detection Test serta metode berdasarkan deteksi asam nukleat dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu: hibridisasi DNA atau RNA berlabel yang
sensitivitas dapat ditingkatkan dengan PCR Polymerase Chain Reaction.
Pemeriksaan darah juga menujukan gambaran: a. Hemoglobin, menurun Hb, normal: Pria 13,5-18,0 gdl; Wanita 11,5-16,5
gdl b. Leukosit, normal atau menurun leukusit normal 4.000-11.000cm
c. Trombosit, menurun. Trombosit normal: 150.000-450.000cm d. Aspartat amino transferase, meningkat normal: 8-40 IUl
e. Alanin amino transferase, meningkat normal: 3-60 IUl f. Bilirubin, meningkat normal total: 17 μ mol, direct 5 μ mol
2.5 Prognosis
1. Prognosis malaria berat tergantung pada kecepatan dan ketepatan diagnosis serta pengobatan Depkes RI, 2006.
2. Pada malaria berat yang tidak ditanggulangi, maka mortalitas yang dilaporkan pada anak-anak 15, dewasa 20 dan pada kehamilan meningkat sampai 50
Depkes RI,2006.
Universitas Sumatera Utara
3. Prognosis malaria berat dengan gangguan satu fungsi organ lebih baik daripada gangguan 2 atau lebih fungsi organ Depkes RI, 2006.
a. Mortalitas dengan gangguan 3 fungsi organ adalah 50. b. Mortalitas dengan gangguan 4 atau lebih fungsi organ adalah 75.
c. Adanya korelasi antara kepadatan parasit dengan mortalitas yaitu: - Kepadatan parasit 100.000µ L, maka mortalitas 1.
- Kepadatan parasit 100.000µ L, maka mortalitas 1. - Kepadatan parasit 500.000µ L, maka mortalitas 5.
2.6 Parameter Pengukuran Epidemiologi Malaria
Untuk mengetahui kejadian dan pola suatu penyakit atau masalah kesehatan yang terjadi dalam masyarakat, kita harus mempunyai alat atau metode pengukuran
yang dapat digunakan untuk mengetahui jumlah dan distribusi penyakit tersebut. Dalam studi epidemiologi yang paling utama diperlukan adalah alat pengukuran
frekuensi penyakit. Pengukuran frekuensi penyakit tersebut dititikberatkan pada angka kesakitan dan angka kematian yang terjadi dalam masyarakat. Frekuensi
penyakit dalam epidemiologi biasanya dalam perbandingan antara populasi. Alat yang biasa digunakan adalah rate dan ratio. Adapun ukuran-ukuran yang dipakai
khususnya dalam penyakit malaria adalah sebagai berikut : a. Annual Parasit Incidence API
Adalah angka kesakitan per 1.000 penduduk dalam satu tahun, jumlah sediaan darah positif dibandingkan dengan jumlah penduduk, dinyatakan dalam permil
1.000.
Universitas Sumatera Utara
API = Jumlah penderita SD positif dalam satu tahun x 1.0000
Jumlah penduduk tahun tersebut
b. Annual Malaria Incidence AMI
Adalah angka kesakitan malaria klinis per 1.000 penduduk dalam satu tahun yang dinyatakan dalam permil 1.000.
AMI = Jumlah penderita malaria klinis dalam satu tahun x 1.000 Jumlah penduduk tahun tersebut
c. Case Fatality Rate CFR
Adalah ukuran angka kematian kematian yang disebabkan oleh malaria falciparum dibandingkan dengan jumlah penderita penderita malaria jenis parasit
P. falciparum pada periode waktu yang sama. CFR = Jumlah penderita meninggal karena malaria falciparum pada periode
waktu tertentu x 1000
Jumlah penderita malaria falciparum pada periode waktu yang sama d. Annual Blood Examination Rate ABER
Adalah jumlah sediaan darah yang diperiksa terhadap semua penduduk dalam satu tahun yang dinyatakan dalam persen .
ABER = Jumlah SD yang diperiksa dalam satu tahun x 100 Jumlah penduduk tahun tersebut
e. Slide Positif Rate SPR
Adalah persentase dari sediaan darah yang positif dari seluruh sediaan darah yang diperiksa yang dinyatakan dalam persen .
SPR = Jumlah sediaan darah positif
x 100 Jumlah seluruh sediaan darah yang diperiksa
Universitas Sumatera Utara
f. Parasite Rate PR
Adalah sama dengan SPR tetapi Parasite Rate PR ini digunakan pada kegiatan survei malariometrik anak berumur 0-9 tahun.
PR = Jumlah sediaan darah positif x 100
Jumlah seluruh sediaan darah yang diperiksa g. Spleen Rate SR
Adalah adanya pembesaran limpa pada golongan umur tertentu terhadap jumlah penduduk yang diperiksa limpanya pada golongan umur yang sama dan tahun
yang sama yang dinyatakan dalam persen . SR= Jumlah anak 2-9 tahun yang mengalami pembesaran limpa x 100
Jumlah anak 2-9 tahun yang diperiksa limpanya
2.7 Stratifikasi Daerah Malaria