Hubungan Pendidikan Responden terhadap Kejadian Malaria

5.1.2 Hubungan Umur Responden terhadap Kejadian Malaria

Berdasarkan hasil analisis hubungan antara umur responden terhadap kejadian malaria menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p = 0,087 p 0,05 dengan OR sebesar 2,154 95 CI= 0,890-5,215 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara umur responden terhadap kejadian malaria. Sehingga secara keseluruhan fenomena tersebut dapat menunjukkan bahwa penyakit malaria dapat menyerang seluruh kelompok umur manusia. Tidak menutup kemungkinan untuk orang yang termasuk dalam dewasa madya tidak dapat terkena penyakit malaria. Penyakit ini dapat menyerang manusia baik umur bayi, anak-anak, remaja bahkan dewasa sekalipun. Hal ini hanya tergantung bagaimana tingkat sistem imun manusia itu sendiri. Secara umum dapat dikatakan bahwa pada dasarnya setiap orang dapat terkena malaria. Perbedaan prevalensi menurut umur berkaitan dengan perbedaan derajat kekebalan terhadap malaria. Kekebalan yang diperoleh bayi dari ibunya memberikan perlindungan terhadap kejadian malaria Gunawan, 2000.

5.1.3 Hubungan Pendidikan Responden terhadap Kejadian Malaria

Berdasarkan hasil analisis hubungan antara pendidikan responden terhadap kejadian malaria menggunakan uji chi square diperoleh nilai p = 0,009 p 0,05 dengan OR sebesar 0,304 95 CI= 0,124-0,750 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pendidikan responden terhadap kejadian malaria. Sehingga secara umum penyakit malaria dapat menyerang siapa saja baik yang berpendidikan rendah maupun yang berpendidikan tinggi sekalipun. Karena nyamuk Anopheles dapat berada dimana saja di tempat-tempat yang sangat cocok untuk berkembang biak. Universitas Sumatera Utara Hasil wawancara dan analisis data menunjukkan tingkat pendidikan yang terbanyak adalah berpendidikan dasar SD dan SLTP. Tingkat pendidikan secara tidak langsung dapat mempengaruhi seseorang untuk mengetahui lebih banyak mengenai kondisi kesehatannya. Hal ini tentunya berpengaruh dalam bagaimana tindakan pencegahan yang dilakukan untuk terhindar dari suatu penyakit maupun tindakan pemeriksaan diri ke pusat pelayanan kesehatan sedini mungkin bila mengalami gangguan kesehatan dalam hal ini penyakit malaria. Hal ini sesuai dengan penelitian yoga 1999 yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka kecendrungan untuk mengetahui tentang penyakit malaria juga semakin tinggi. Hal ini bisa terjadi karena informasi yang diterima oleh kelompok kepala keluarga yang termasuk dalam kategori tingkat pendidikan tinggi yang diperolehnya melalui pendidikan formal, lebih banyak dibandingkan dengan informasi yang diterima oleh kelompok kepala keluarga dengan kategori pendidikan rendah. Yang didukung pula oleh interaksi mereka dengan berbagai lapisan masyarakat pada saat mereka menempuh jenjang pendidikan formal, tentunya akan menambah informasi dan pengalaman mereka, sehingga mereka lebih paham dan mengerti.

5.1.4 Hubungan Pekerjaan Responden terhadap Kejadian Malaria