Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Asumsi Klasik

3.6. Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur, sedangkan reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. a. Uji validitas Menurut Situmorang 2010, hal : 68, validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Pengujiannya dilakukan secara statistik yang dapat dilakukan secara manual atau dukungan komputer, misalnya melalui paket program komputer SPSS 17. Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas butir pertanyaan kuisioner adalah Correlation Product Moment dari Karl Pearson dengan cara mengkorelasikan masing-masing item pertanyaan kuisioner dengan skor total. Adapun rumus Correlation Product Moment dari Karl Pearson seperti di bawah ini : r = n ∑ XY - ∑ X ∑ Y n ∑ X 2 - ∑ X 2 n ∑ Y 2 - ∑ Y 2 Dimana : r = koefisien korelsi n = banyaknya sampel X = skor setiap item pertanyaan Y = skor total Dalam uji validitas pengambilan keputusan adalah : 1. Jika r hitung r tabel , maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. 2. Jika r hitung r tabel , maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. Universitas Sumatera Utara b. Uji Reliabilitas Menurut Situmorang 2010, hal : 72, reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pada saat ini uji reliabilitas yang banyak digunakan adalah teknik Cronbach’a Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’a Alpha 0.60 Ghozali, 2005 atau nilai Cronbach’a Alpha 0.80 Kuncoro, 2003. Pernyataan yang sudah valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut : 1. Jika r alpha positif dan r tabel maka reliabel 2. Jika r alpha negatif atau r tabel maka tidak reliabel

3.7. Uji Asumsi Klasik

Menurut Umar 2008, hal : 75, data yang telah dikumpulkan baik berupa data primer maupun data sekunder harus diuji terlebih dahulu sebelum dianalisis lebih lanjut. Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk memastikan bahwa model regresi linier berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, maka alat uji statistik regresi linier berganda dapat digunakan.

3.7.1. Uji Normalitas

Menurut Umar 2008, hal : 77, uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati distribusi normal atau tidak. Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Universitas Sumatera Utara Jika data menyebar disekitar garis diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dan jika data menyebar jauh dari garis diagonal tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.7.2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas berguna untuk mengetahui apakah pada model regresi yang diajukan telah ditemukan korelasi kuat antarvariabel independen. Jika terjadi korelasi kuat terdapat masalah multikolinieritas yang harus diatasi. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas adalah dengan menggunakan nilai Variance Inflation Factor VIF. Jika VIF lebih kecil dari 5, maka dalam model tidak terdapat multikolinieritas.

3.8. Metode Analisis Data