Parmalim yang petani untuk menjual hasil panennya kepada mereka dengan harga rendah.
3. Mengembangkan lembaga keuangan umat Parmalim yang dikuasai dan
dikelola oleh umat sendiri “Ulupunguan”, secara sehat dan berkelanjutan. Ugasan Torop juga diaturkan untuk mendapatkan “todoan” sumbangan dari
penjualan ternak, upa raja bila raja mendapatkan upah dari pelaksanaan tugasnya dari ragi-ragi ni sinamot dari penerimaan harta pauseang dan panjaean pada saat
dilakukan perkawinan. Saat ini dalam pengertian yang berbeda disebut sinamot. Intinya adalah bila warga Parmalim mendapatkan rejeki halal, sepantasnya
memerikan “todoan” ke Ugasan Torop agar semakin berkembang Ugasan Torop.
4.1.5. Target Sasaran Ugasan Torop
Target dalam pengertian yang lebih luas, Ugasan Torop diharapkan mampu menyantuni warga seluruhnya. Bila mengalami kegagalan panen, atau
usaha, sehingga terancam kehidupan dasar sehari-hari selama satu tahun berjalan. Setelah diberikan bantuan dan mendapat dorongan dari Ulupunguan yang
bertanggung jawab, diharapkan kedepannya kehidupannya jadi lebih baik dan dapat hidup lebih baik dan mandiri sehingga lebih bermanfaat dan dapat
membantu warga yang lain melalui Ugasan Torop. Keaggotaan dalam Ugasan Torop tidak seperti di lembaga keuangan
lainnya yang harus mendaftar atau lain sebagainya. Dalam ajaran Parmalim setiap satu orang yang telah menikah maka ia sudah wajib membayar tanggung
Universitas Sumatera Utara
jawabnya kepada Ugasan Torop, oleh karena itu kutipan yang diwajibkan hanya dikenakan untuk setiap keluarga. Bukan setiap orang. Berikut sedikit
penggambaran akan tentang umat seperti apa yang telah dikenakan kewajiban dalam Ugasan Torop:
1. Telah menikah dan memiliki keluarga sendiri
2. Memiliki kesadaran akan tanggung jawabnya kepada Ugasan Torop
3. Memiliki kemampuan untuk memberikan bantuan uang atau padi untuk
Ugasan Torop
Sedikit proyeksi bahwa Ugasan Torop bukan hanya secara khusus hanya membantu dan menaungi masyarakat Parmalim, namun juga secara umum telah
ikut membantu dalam memberikan bantuan kepada umat lain di luar penganut ajaran Parmalim.
“Ugasan Torop telah pernah membantu korban gempa di Tarutung melalui satkorlak, dan menampung pengungsi korban gempa itu di kompleks Bale
Pasogit. Juga memberi bantuan kepada korban kebakaran di Porsea” wawancara pada oktober 2010
4.1.6. Bentuk-Bentuk Bantuan atau Pinjaman di Ugasan Torop
Ugasan Torop sebagai wadah keuangan Umat Parmalim yang usaha pokoknya menghimpun dana dari umat Parmalim dalam bentuk uang dan padi dan
menyalurkan dana tersebut melalui bentuk pinjaman bagi yang sangat memerlukannya dan santunan bagi yang memang membutuhkannya.
Universitas Sumatera Utara
Ada beberapa asas yang dijadikan dasar dalam pemberian pinjaman dan santunan bagi umat yang membutuhkan, yaitu:
4.1.6.1. Pinjaman
1. Prioritas,
Dalam lumbung kas Ugasan Torop jumlah uang atau padi tidak selalu banyak dan berlebih, ada saat dimana Ugasan Torop mengalami
minim dana. Dan hal ini mengakibatkan ada keterbatasan dalam memberikan pinjaman kepada umat yang membutuhkan. Untuk mengatasi
hal itu ada sistem “mana yang lebih patut untuk dibantu”. Artinya tidak semua yang meminjam harus diberikan pinjaman. Ketika memang ada
yang lebih membutuhkan pinjamannya maka Ulupunguan akan bermusyawarah dan menentukan manakah umat yang lebih patut untuk
dibantu.
2. Pengembalian
Kejujuran dalam Agama Malim merupakan salah satu hal yang sangat dijunjung tinggi, hal ini dikarenakan dalam agama Malim tidak ada
sanksi atau hukuman bagi pelanggar norma atau hukum. Semuanya diserahkan kepada pribadi masing-masing dan tuhan. Termasuk dalam
pengembalian pinjaman dari Ugasan Torop. Dikembalikan kepada pribadinya dalam hal pembayarannya, mau dicicil, atau dilunasi secara
Universitas Sumatera Utara
keseluruhan. Namun jika ternyata ada sebuah kejadian yang tidak terduga, seperti si peminjam sakit atau meninggal dunia. Maka pinjamannya
dianggap impas atau lunas. dan apabila ternyata ada yang samasekali tidak mau mengembalikan pinjamannya maka tidak ada yang bisa menghukum
atau menjatuhkan sanksi kepada orang tersebut. Mengembalikan pinjaman dari Ugasan Torop sifatnya wajib. Namun tidak ada sanksi bagi yang tidak
melakukannya.
4.1.6.2. Santunan
Yang wajib diberikan santunan adalah umat Parmalim yang benar-benar miskin dan tidak ada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
dikarenakan gagal panen atau usahanya bangkrut, yatim atau piatu atau keduanya, janda. Namun semuanya itu diberikan jika memang individu yang mengalami hal
tersebut meminta santunan dari Ugasan Torop baru santunan itu diberikan. Tidak langsung diberikan begitu saja. Dan ketika telah diberikan juga akan selalu
dibimbing agar mampu untuk mandiri dan bangkit sehingga mampu membantu
yang lain.
4.1.7. Ginurgur Bagian Dari Laba Usahanya Yang Tidak Dipatok
Ginurgur adalah bentuk ucapan terima kasih atas laba usaha yang di dapat karena bantuan pinjaman Ugasan Torop. Laba usaha dianggap berkah dari tuhan
atas usaha yang dilakukan. Dan bagi yang merasakan berkah itu biasanya
Universitas Sumatera Utara
memberikan sebagian laba usahanya atas kesadarannya sendiri, tidak ada paksaan samasekali dan tidak ada patokan minimal yang harus mereka bayarkan. Ginurgur
diberikan secara ikhlas dan penuh syukur atas berkah dari tuhan. Namun juga tidak ada paksaan apabila ada yang tidak memberikan Ginurgur ketika
mengembalikan pinjaman dari Ugasan Torop.
4.1.8. Todoan Sebagai Wujud Rasa Syukur Atas Rezeki Halal