dari mekanisme ini adalah komitmen para anggota masyarakat kepada serangkaian kepercayaan dan nilai yang sama.
4. Masyarakat cenderung mengarah kepada satu keadaan equilibrium atau homeostatis,dan gangguan pada salah satu bagian cenderung menimbulkan
penyesuaian pada bagian lain agar tercapai harmoni dan stabilitas. 5. Perubahan sosial merupakan kejadian yag tidak biasa dalam masyarakat tetapi
bila itu terjadi juga maka perubahan itu pada umumnya akan membawa kepada konsekwensi-konsekwensi yang menguntungkan masyarakat secara keseluruhan.
Menurut George Ritzer 1985: 25, asumsi dasar teori fungsional structural adalah bahwa setiap struktur dalam system sosial, juga berlaku
fungsional terhadap yang lainnya. Sebaliknya kalau tidak fungsional maka maka struktur iru tidak akan ada atau akan hilang dengan sendirinya. Teori ini
cenderung melihat sumbangan satu system atau peristiwa terhadap system yang lain dank arena itu mengabaikan kemungkinan bahwa suatu peristiwa atau suatu
system dalam beroperasi menentang fungsi-fungsi lainnya dalam suatu system sosial.
2.2. Fungsi Nyata dan Fungsi Tersembunyi
Sosiologi mengartikan fungsi sebagai akibat atau konsekwensi logis, obyektif nyata, lepas dari maksud atau motivasi seseorang terbuka untuk setiap
pengamatan empiris dan dari suatu sosio-budaya bagi kesatuan sosial yang lebih
Universitas Sumatera Utara
besar. Dalam hal fungsi, Merton membagi fugsi menjadi dua bagian yaitu “fungsi nyata” manifest function dan “fungsi sembunyi” atau fungsi tersembunyi.
2.2.1. Fungsi Nyata Manifest Function
Pengembangan dalam memahami fungsi manifest dalam sosiologi banyak dipengaruhi oleh ilmu biologi, dimana setiap fungsi dalam tubuh manusia
memiliki fungsi biologis. Jadi jika mengacu kepada fungsi ini dapat dikatakan bahwa keluarga memiliki fungsi reproduksi dan sosialisasi sehingga negara
bertanggung jawab dalam fungsinya sebagai pemelihara tatanan dan lain-lain. 2.2.2. Fungsi Tersembunyi Laten Fungction
R. K Merton menggarisbawahi pendapat bahwa sebuah institusi sosial memiliki fungsi-fungsi yang bersifat laten tersembunyi dan berbeda dengan motif-motif
eksplisitnya. Misalnya, upacara minta hujan yang dilakukan orang-orang Indian Hopi memepunyai motif agar hujan segera turun, namun beberapa ilmuan yakin
bahwa ada fungsi lain dari upacara ritual yang dilakukan yakni, mempertahankan kohesi kelompok nazsir 2008:11
2.3. Kepercayaan Trust
Menurut Fukuyama, Kepercayaan adalah salah satu unsure penting dalam sebuah lembaga sosial yang merupakan tali pengikat antara satu sama lain
sehingga tercipta suatu dukungan yang solid dan tahan lama. Trust adalah pengharapan yang muncul dalam sebuah komunitas yang berprilaku jujur,
Universitas Sumatera Utara
kooperatif, berdasarkan norma-norma yang dimiliki bersama, dan kepentingan anggota yang lain dari komunikasi itu Field, 2002:36.
Robert D. Putnam 1993, mendefinisikan trust atau rasa percaya mempercayai adalah suatu bentuk keinginan untuk mengambil resiko dalam
hubungan-hubungan sosialnya yang didasari oleh perasaan yakin bahwa yang lain akan melakukan sesuatu seperti yang diharapkan dan akan senantiasa bertindak
dalam suatu pola tindakan yang saling mendukung, paling tidak yang lain tidak akan bertindak merugikan diri dan kelompoknya hasbullah, 2006:11.
2.4. Lembaga Menurut Sosiologi