Teknik Pengumpulan Data Interpretasi Data

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh infomasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujaun penelitian. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan metode tertentu sesuai dengan tujuan. Metode yang dipilih berdasarkan pada factor terutama jenis data dan ciri informan. Metode pengumpulan data tergantung karakteristik data, maka metode yang digunakan tidak selalu sama untuk setiap informan Gulo, 2002; 110-115. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada 2 dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Untuk mendapatkan data tersebut, maka penulis menggunkan teknik pengumpulan data, melalui: a. Data Primer Untuk mendapatkan data primer dalam sebuah penelitian dilakukan dengan cara: 1. Wawancara Mendalam, yaitu alat pengumpul data yang menggunakan sejumlah pertanyaan lisan yang disajikan oleh pengumpul data sebagai pencari informasi yang dijawab secara lisan pula oleh responden Nawawi, 1995; 111. Namun, agar wawancara tetap terarah, maka digunakan suatu pedoman wawancara yang berisi sejumlah pertanyaan. Universitas Sumatera Utara 2. Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap berbagai hal yang tamak pada saat penelitian. Hal ini dalakukan untuk mengenal secara lebih dekat kondisi situasi suatu objek penelitian. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data dan informasi yang diperoleh secara tidak langsung melalui studi kepustakaan, yaitu dengan cara mempelaari dan mengumpulkan data melalui literature dan sumber bacaan yang relevan dengan masalah yang sedang diteliti. Dalam hal ini studi kepustakaan dilakukan melalui buku-buku, internet, surat kabar, dan lain sebagainya.

3.5. Interpretasi Data

Interpretasi data adalah cara mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema yang dapat dirumuskan hipotesis atau pedoman dasar kerja seperti yang disarankan oleh data. Setiap informasi yang didapat, direkam dalam catatan lapangan, baik itu data utama hasil wawancara maupun dari data penunjang lainnya. Setelah seluruh data terkumpul, maka dilakukan analisa data interpretasi dengan mengacu data tinjauan pustaka. Sedangkan asil observasi diuraikan dan dinarasikan untuk memperkaya hasil wawancara sekaligus melengkapi data. Berdasarkan data yang diperoleh Universitas Sumatera Utara diinterpretsaikan untuk menggambarkan dengan jelas keadaan yang ada melalui kalimat.

3.6. Jadwal Kegiatan

Dokumen yang terkait

Parmalim (Studi Deskriptif Mengenai Strategi Adaptasi Penganut Agama Malim Di Kota Medan)

12 102 142

Studi Deskriptif Dan Musikologis Gondang Sabangunan Dalam Upacara Mardebata Pada Masyarakat Parmalim Hutatinggi-Laguboti Di Desa Siregar Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir

3 39 117

Perjanjian Tukar-Menukar (Barter) Tanah Hak Milik (Studi Kasus : Gugatan Perdata NOMOR:06/Pdt.G/2006/PN. Tembilahan-Riau)

23 200 102

PERKEMBANGAN UGAMO MALIM DI KABUPATEN TAPANULI TENGAH.

0 8 21

IMPLEMENTASI KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN KERJA KERAS DALAM LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT Implementasi Karakter Peduli Sosial dan Kerja Keras dalam Lembaga Swadaya Masyarakat (Studi Kasus LSM Taruna Siaga Bencana Kabupaten Ngawi).

0 1 13

IMPLEMENTASI KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN KERJA KERAS DALAM LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT Implementasi Karakter Peduli Sosial dan Kerja Keras dalam Lembaga Swadaya Masyarakat (Studi Kasus LSM Taruna Siaga Bencana Kabupaten Ngawi).

0 3 18

BENTUK PENYAJIAN GONDANG MALIM PADA UPACARA RITUAL PARMALIM SI INUM URAS DI KECAMATAN PINTUPOHAN MERANTI KABUPATEN TOBA SAMOSIR.

0 2 28

PERAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT SEBAGAI KONTROL SOSIAL DALAM UPAYA PENCEGAHAN TINDAK PIDANA KORUPSI : Studi Kasus Terhadap Lembaga Swadaya Masyarakat Bandung Institute of Governance Studies/BIGS di Bandung.

0 0 43

TRANSFORMASI LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT MENUJU WIRAUSAHA SOSIAL: STUDI KASUS KOMUNITAS FILM AYOFEST

0 0 11

BAGAIMANA PERANAN LEMBAGA ADAT MEMPERTAHANKAN MODAL SOSIAL MASYARAKAT? (STUDI KASUS DI KABUPATEN SAROLANGUN)

0 0 20