Nilai-Nilai yang mendukung Ugasan Torop

4.6.5. Nilai-Nilai yang mendukung

Seperti halnya sebuah agama-agama kebanyakan, Ugamo Malim juga memiliki nilai-nilai dan aturan-aturan yang melandasi pola, dan tatanan kehidupan masyarakatnya. Hal ini tentu saja untuk membimbing para penganutnya untuk dapat menuju kehidupan yang lebih baik lagi di dunia dan di hari selanjutnya. 1. Nilai kesopanan Para penganut Ugamo Malim sangat mengedepankan aspek kesopanan dalam kehidupannya di dunia, nilai kesopanan yang mereka yakini bukan hanya kesopanan yang seperti kita pahami, nilai kesopanan bagi penganut Ugamo Malim mengedepankan aspek-aspek kebaikan dalam hidup. “sedari kecil para penganut Parmalim dididik dengan keras nilai kesopanan, sopan disini adalah kita harus selalu bersikap baik dalam kehidupan kita, sopan dalam kehidupan bertetangga, sopan dalam mencari rejeki dan lain sebagainya”. wawancara pada oktober 2010. 2. Nilai Kejujuran Nilai ini bersifat sebagai penegasan terhadap nilai kesopanan yang sebelumnya, kejujuran merupakan salah satu nilai yang sangat penting yang diajarkan kepada para pengikut Ugamo Malim. Nilai ini tertanam sangat dalam di benak para penganut Parmalim. Sehingga timbul kecendrungan rasa takut yang sangat besar apabila dalam menjalani kehidupannya tidak jujur atau inkar. Universitas Sumatera Utara “meminjam dari Ugasan Torop bukanlah hal yang sembarangan, karena uang yang kita pinjam tersebut sangat di haramkan jika digunakan untuk dipoya-poyakan”wawancara pada oktober 2010. Menegaskan dari pernyataan di atas, “banyak yang sudah meminjam dari Ugasan Torop, tapi tidak boleh sembarang digunakan karena dapat berakibat berat”wawancara pada oktober 2010. Selain itu tentu saja ada aturan baku yang melandasi pelaksanaan Ugasan torop, Ugasan Torop bagi masyarakat penganut Ugamo malim diyakini tidak hanya di utarakan secara lisan oleh Raja Sisingamangaraja, namun juga ditulis secara lisan oleh Raja Sisingamangaraja. Dan bukti tersebut masih tersimpan di pusat. Bagi masyarakat Parmalim perintah ini merupakan sebuah titah, yang sangat wajib untuk dilaksanakan. Selain itu aturan ini juga menjadi sebuah patik petunjuk hidup, yang oleh masyarakat parmalim diucapakan setiap peribadatan pada hari sabtu Mangarisabtu. “Mendirikan Ugasan Torop merupakan sebuah kewajiban bagi seorang Parmalim, yang sudah mampu” wawancara pada oktober 2010. Hal ini merupakan salah satu patik dari sekian patik yang diucapkan pada saat beribadah setiap hari sabtu. Dari sini kita dapat menilai betapa sangat kuatnya hal ini mengakar dan dipahami oleh umat Parmalim. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Ugasan Torop adalah lembaga keuangan yang bertujuan membantu umat Parmalim yang kesusahan secara ekonomi dan juga untuk menyantuni kehidupan warga yang tidak mampu, Yatim piatu dan janda. Perkembangan jaman juga mendorong perkembangan Ugasa Torop menjadi sebuah lembaga yang membantu perekonomian umatnya melalui bentuk pinjaman yang sifatnya tidak memberatkan, tidaka ada bunga yang wajib dibayarkan, pemberian bagi laba di serahkan kepada keihklasan umatnya yang merasa telah terbantu dengan adanya Ugasa Torop. Ugasan Torop juga hingga saat ini masih tetap konsisten dengan tujuan awalnya, perkembangan tersebut tidak menyebabkan Ugasan Torop kehilangan misi sosialnya. Keberadaannya bagi umat Parmalim dirasakan sangat bermanfaat dalam membantu mengatasi berbagai persoalan ekonomi yang dihadapi oleh umatnya. Ini terbukti dengan semakin banyaknya umat Parmalim yang menggunakan dana di Ugasan Torop untuk membantu kehidupan ekonominya, melalui konsep permodalan usaha dan lain sebagainya. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Parmalim (Studi Deskriptif Mengenai Strategi Adaptasi Penganut Agama Malim Di Kota Medan)

12 102 142

Studi Deskriptif Dan Musikologis Gondang Sabangunan Dalam Upacara Mardebata Pada Masyarakat Parmalim Hutatinggi-Laguboti Di Desa Siregar Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir

3 39 117

Perjanjian Tukar-Menukar (Barter) Tanah Hak Milik (Studi Kasus : Gugatan Perdata NOMOR:06/Pdt.G/2006/PN. Tembilahan-Riau)

23 200 102

PERKEMBANGAN UGAMO MALIM DI KABUPATEN TAPANULI TENGAH.

0 8 21

IMPLEMENTASI KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN KERJA KERAS DALAM LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT Implementasi Karakter Peduli Sosial dan Kerja Keras dalam Lembaga Swadaya Masyarakat (Studi Kasus LSM Taruna Siaga Bencana Kabupaten Ngawi).

0 1 13

IMPLEMENTASI KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN KERJA KERAS DALAM LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT Implementasi Karakter Peduli Sosial dan Kerja Keras dalam Lembaga Swadaya Masyarakat (Studi Kasus LSM Taruna Siaga Bencana Kabupaten Ngawi).

0 3 18

BENTUK PENYAJIAN GONDANG MALIM PADA UPACARA RITUAL PARMALIM SI INUM URAS DI KECAMATAN PINTUPOHAN MERANTI KABUPATEN TOBA SAMOSIR.

0 2 28

PERAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT SEBAGAI KONTROL SOSIAL DALAM UPAYA PENCEGAHAN TINDAK PIDANA KORUPSI : Studi Kasus Terhadap Lembaga Swadaya Masyarakat Bandung Institute of Governance Studies/BIGS di Bandung.

0 0 43

TRANSFORMASI LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT MENUJU WIRAUSAHA SOSIAL: STUDI KASUS KOMUNITAS FILM AYOFEST

0 0 11

BAGAIMANA PERANAN LEMBAGA ADAT MEMPERTAHANKAN MODAL SOSIAL MASYARAKAT? (STUDI KASUS DI KABUPATEN SAROLANGUN)

0 0 20