Memiliki kredibilitas dan integritas yang tinggi dan memahami bidang

85 titik yang mencerminkan posisi keberlanjutan pemanfaatan padi Bt PRG di Indonesia. Titik tersebut merupakan posisi relatif keberlanjutan yang dikaji terhadap dua titik acuan yaitu titik baik good dan titik buruk bad. Skor definitifnya adalah nilai modus, yang dianalisis untuk menentukan titik-titik yang mencerminkan posisi keberlanjutan sistem yang dikaji relatif terhadap titik baik dan buruk dengan teknik ordinasi statistik MDS. Skor perkiraan setiap dimensi dinyatakan dengan skala terburuk bad 0 sampai yang terbaik good 100. Adapun nilai skor yang merupakan nilai indeks keberlanjutan setiap dimensi dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kategori status keberlanjutan pemanfatan padi Bt PRG Nilai Indeks Kategori Keterangan 0,00 - 25,00 25,01 - 50,00 50,01 - 75,00 75,01 - 100,00 Buruk tidak berkelanjutan Kurang kurang berkelanjutan Cukup cukup berkelanjutan Baik sangat berkelanjutan Sumber: Fauzi dan Anna 2005 Melalui metode MDS, maka posisi titik keberlanjutan dapat divisualisasikan melalui sumbu horizontal dan sumbu vertikal. Dengan proses rotasi, maka posisi titik dapat divisualisasikan pada sumbu horizontal dengan nilai indeks keberlanjutan diberi nilai skor 0 buruk hingga 100 baik. Ilustrasi hasil ordinasi nilai indeks keberlanjutan terlihat pada Gambar 1 berikut: Gambar 1. Ilustrasi nilai indeks keberlanjutan dalam skala ordinasi Keluaran output dari analisis RAPMDS adalah indeks keberlanjutan dari 0 sampai 100 yang bisa ditampilkan dalam bentuk leveraging faktor yang relatif sensitif terhadap indeks keberlanjutan, dan diagram layang kite diagram. Simetris diagram layang-layang ditentukan oleh indeks masing-masing dimensi. Dimensi utama terdiri dari ekologi, ekonomi, dan sosial. Disamping itu nilai Buruk Baik 50 100 25 75 86 indeks dari masing-masing dimensi dapat dimunculkan pada diagram tersebut. Diagram layang-layang keberlanjutan disajikan pada Gambar 2. Gambar 2. Ilustrasi indeks keberlanjutan setiap dimensi Analisis sensitivitas digunakan untuk melihat atribut yang paling sensitif memberikan kontribusi terhadap indeks keberlanjutan dengan melihat bentuk perubahan Root Mean Square RMS ordinasi pada sumbu X. Semakin besar perubahan nilai RMS, maka semakin sensitif atribut tersebut. Dari analisis- analisis yang dilakukan akan terdapat pengaruh galat yang dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti kesalahan dalam pembuatan skor, kesalahan pemahaman terhadap atribut atau kondisi lokasi penelitian, variasi skor akibat perbedaan opini atau penilaian oleh peneliti, proses analisis MDS yang berulang-ulang, kesalahan pemasukan data atau terdapat data yang hilang, dan tingginya nilai stress nilai stress dapat diterima jika nilai 25 Pitcher Preikshot 2001. Sehingga dalam mengevaluasi pengaruh galat pada pendugaan nilai ordinasi akan digunakan analisis Monte Carlo. Goodness of fit dalam MDS dicerminkan dari besaran nilai S-Stress yang dihitung berdasarkan nilai S di atas dan R 2 . Nilai stress yang rendah menunjukkan good fit, Nilai S yang tinggi menunjukkan sebaliknya. Dalam pendekatan Rap- Fish, model yang baik ditunjukkan dengan nilai stress yang lebih kecil dari 0,25 0,2 0,4 0,6 0,8 1 Lingkungan Ekonomi Sosial Teknologi Hukum Kelembagaan