Analisis Data Environmental Safety Study for Policy Formulation of Genetically Engineered Products (Case Study of Bt Rice)

86 indeks dari masing-masing dimensi dapat dimunculkan pada diagram tersebut. Diagram layang-layang keberlanjutan disajikan pada Gambar 2. Gambar 2. Ilustrasi indeks keberlanjutan setiap dimensi Analisis sensitivitas digunakan untuk melihat atribut yang paling sensitif memberikan kontribusi terhadap indeks keberlanjutan dengan melihat bentuk perubahan Root Mean Square RMS ordinasi pada sumbu X. Semakin besar perubahan nilai RMS, maka semakin sensitif atribut tersebut. Dari analisis- analisis yang dilakukan akan terdapat pengaruh galat yang dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti kesalahan dalam pembuatan skor, kesalahan pemahaman terhadap atribut atau kondisi lokasi penelitian, variasi skor akibat perbedaan opini atau penilaian oleh peneliti, proses analisis MDS yang berulang-ulang, kesalahan pemasukan data atau terdapat data yang hilang, dan tingginya nilai stress nilai stress dapat diterima jika nilai 25 Pitcher Preikshot 2001. Sehingga dalam mengevaluasi pengaruh galat pada pendugaan nilai ordinasi akan digunakan analisis Monte Carlo. Goodness of fit dalam MDS dicerminkan dari besaran nilai S-Stress yang dihitung berdasarkan nilai S di atas dan R 2 . Nilai stress yang rendah menunjukkan good fit, Nilai S yang tinggi menunjukkan sebaliknya. Dalam pendekatan Rap- Fish, model yang baik ditunjukkan dengan nilai stress yang lebih kecil dari 0,25 0,2 0,4 0,6 0,8 1 Lingkungan Ekonomi Sosial Teknologi Hukum Kelembagaan 87 atau S 0,25 Fauzi dan Anna 2005. Nilai R 2 yang baik adalah yang nilainya mendekati 1. Secara keseluruhan maka tahapan dalam analisis keberlanjutan menggunakan MDS dapat dilihat pada Gambar 3 berikut: Start Identifikasi dan Pendefenisian Atribut didasarkan pada kriteria yang konsisten Gambaran Umum Skoring mengkonstruksi reference point untuk good dan bad serta anchor Multidimensional Scaling Ordination untuk setiap atribut Simulasi Montecarlo Analisis Ketidakpastian Analisis Leverage Analisis Anomali Analisis Keberlanjutan Asses Sustainability Gambar 3. Elemen proses aplikasi Rap-PRG dengan pendekatan MDS HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Status keberlanjutan Padi Bt PRG

Analisis keberlanjutan tanaman Padi Bt PRG yang dibuat berdasarkan hasil kuisioner dari responden pakar terpilih expert justification, dianalisis dan diverifikasi. Kajian keberlanjutan ini dilihat melalui manfaat ekologis, ekonomi, sosial, teknologi dan kelembagaan. Manfaat yang diperoleh sangat ditentukan oleh interaksi antar lima faktor yang ditetapkan sebelumnya berdasarkan tujuan 88 pelepasan PRG. Uraian dari hasil analisis setiap dimensi yang dikaji sebagai berikut:

1. Status Keberlanjutan Dimensi Ekologi

Atribut atau faktor-faktor yang diperkirakan memberikan pengaruh terhadap tingkat keberlanjutan pada dimensi ekologi terdiri atas tujuh atribut, yaitu : 1 Keamanan PRG terhadap kesehatan manusia, 2 Perbaikan kualitas lingkungan, 3 Kemungkinan perpindahan material genetik dari Padi PRG ke Padi non PRG, 4 Potensi Padi Bt PRG menjadi gulma, 5 Dampaknya terhadap organisme perairan, 6 Pengaruhnya terhadap ekosistem, 7 Pengaruhnya terhadap organisme non target dan keanekaragaman hayati potensial. Berdasarkan hasil analisis Rap-PRG terhadap tujuh atribut diperoleh nilai indeks keberlanjutan dari dimensi ekologi sebesar 73.018 terletak antara 50.01 –75.00 berarti cukup berkelanjutan . Nilai indeks berkelanjutan yang menunjukkan angka diatas 50 menunjukkan bahwa pengelolaan lingkungan tanaman Padi Bt PRG masih termasuk berkelanjutan dan belum memberikan pengaruh negatif terhadap lingkungan dan keanekaragaman hayati. Kerusakan dan pencemaran lingkungan akibat penanaman Padi Bt PRG yang dikembangkan untuk tahan hama penggerek batang bertujuan mengurangi penggunaan bahan kimia seperti pestisida yang dapat mengganggu kesehatan dan mencemari lingkungan Chen et al. 2010. Oleh karena itu indeks keberlanjutan diatas 50 menunjukkan dukungan terhadap pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Penggunaan insektisida Bt sebagai biopestisida telah dimanfaatkan di banyak negara sejak puluhan tahun yang lalu. Aktivitas toksin yang dihasilkan oleh protein Cry dari sejenis bakteri gram positif Bacillus thuringiensis efektif mengendalikan serangga hama dari jenis Lepidoptera, Diptera dan Coleoptera Cohen et al. 2008; Chen et al. 2006; Bravo et al. 2011. Sebelumnya protein Bt diaplikasikan langsung kepada tanaman dan diketahui sejak tahun 1995 telah terdaftar 182 produk insektisida Bt di United States Environmental Protection Agency, akan tetapi petani tidak banyak menggunakannya sebagai insektisida alami disebabkan ketidakstabilan dari sifat toksisitas Bt tersebut di lapangan Chen et al. 2010. Akhirnya peneliti berusaha melakukan introduksi protein Bt dari Bacillus thuringiensis kepada tanaman pertanian, agar diperoleh tanaman 89 yang tahan terhadap hama. Tujuannya adalah mengurangi aplikasi insektisida dan menjadikan kualitas lingkungan lebih baik. Karena sifat toksin dari protein Cry Bt, yang sangat spesifik highly selective spectrum, maka toksin ini hanya bekerja pada jenis serangga tertentu dengan kisaran yang sangat sempit narrow range Bravo et al. 2011. Beberapa kriteria keamanan lingkungan digunakan sebagai atribut dalam analisis keberlanjutan Padi Bt PRG, agar diketahui kemungkinan terjadinya dampak yang merugikan terhadap keanekaragaman hayati dan lingkungan. Atribut yang digunakan dibuat berdasarkan indikator ilmiah berdasarkan prinsip keamanan lingkungan Nelson et al. 2004 dalam Hilbeck Andow 2004. Kemampuan ekologis di suatu lokasi akan berkurang karena adanya kegiatan pengolahan tanah dan penanaman, akan tetapi dapat menjadi lebih baik jika faktor-faktor yang mengurangi potensi tersebut dapat di kelola sesuai dengan prinsip pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Hasil analisis keberlanjutan dimensi ekologi disajikan pada Gambar 4. Gambar 4. Indeks keberlanjutan dimensi ekologi pengelolaan PRG Analisis sensitivitas pada dimensi ekologi dengan metode analisis leverage pada RAP-PRG Gambar 5 memperlihatkan bahwa atribut terjadinya perpindahan crossing material genetik dari Padi Bt PRG ke tanaman Padi non