117 Klasifikasi sub elemen dalam satu elemen berdasarkan pada olahan
Reachability Matrix RM diperoleh nilai Driver Power Dependence. Klasifikasi sub elemen dikelompokkan dalam empat sektor:
1. Sektor 1:Weak driver-weak dependent variabels Autonomous: Peubah disektor ini umumnya tidak berkaitan dengan sistem, dan
kemungkinan memiliki hubungan sedikit, meskipun bisa saja hubungan tersebut menjadi kuat.
2. Sektor 2:Weak driver-strongly dependent variabels Dependent: Umumnya peubah yang terdapat disini merupakan peubah yang tidak bebas
3. Sektor 3:Strong driver-strongly dependent variables Linkage: Peubah di sektor III ini harus dikaji secara hati-hati, sebab hubungan antar
peubah tidak stabil. Setiap tindakan yang terdapat dalam peubah tersebut akan memberikan dampak terhadap yang lainnya dan
kebalikan pengaruhnya bisa memperbesar dampak. 4. Sektor 4: Strong driver-weak dependent variable Independent: Peubah pada
sektor ini merupakan bagian sisa dari sistem dan disebut juga dengan peubah bebas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kajian Peraturan dan Undang-undang Keamanan Hayati PRG
Analisis isi terhadap peraturan dan perundang-undangan dimulai dengan
menyusun dan mengidentifikasi peraturan-peraturan yang terkait dengan obyek yang diteliti, selanjutnya mencari spotlight pasal-pasal yang menyebut tentang
PRG, kemudian dianalisis dan diidentifikasi kaitannya dengan PRG. Hasil identifikasi, telah diperoleh sejumlah peraturan-peraturan yang dapat dipetakan
menjadi sebelas peraturan dan undang-undang yang terkait dengan pengelolaan keamanan hayati PRG di Indonesia. Peraturan-peraturan tersebut disajikan pada
Tabel 1, sedangkan kandungan isi menurut pasal-pasal terkait dari setiap peraturan dan undang-undang tersebut ditampilkan pada Lampiran 4.
118 Tabel 1. Peraturan-peraturan terkait pemanfaatan PRG di Indonesia
No Peraturan perundang-
undangan terkait Kajian Isi
Keterangan terkait PRG
1. UU No 12 1992
Sistim Budidaya
Tanaman Pasal 8 dan 12
2. SKB Mentan, Menhutbun,
Menkes, dan
Meneg Pangan dan Hortikultura 29
September 1999 Keamanan Hayati dan
Keamanan Pangan
Produk Pertanian Hasil Rekayasa Genetik
Semua pasal
3. PP No 69 1999
Label dan Iklan Pangan Pasal 35 ayat 1-2
4. UU No. 212004
Pengesahan Protokol
Cartagena Semua pasal
5. PP No.282004
Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan
Pasal 14 ayat 1-5
6. PP No 212005
Keamanan Hayati
Produk Rekayasa
Genetik Semua pasal
7. UU 32 2009
Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pasal 69 ayat 1 dan 101
8. Perpres No 392010
Komisi Keamanan
Hayati Semua pasal
9. Surat Keputusan SK Ketua
KKH PRG No 12011 Pembentukan
TTKH PRG
Semua pasal 10.
PerMenTan No 37 2011 Pelestarian
dan Pemanfaatan
SDG Tanaman
Pasal 58
11. PerMenTan No 612011
Pengujian, Penilaian,Pelepasan
dan Penarikan Varietas Tanaman
Pasal 1, 8-10, 13,16, 23, 25
12. Permen LH No 252012
Pedoman Analisis
Risiko Lingkungan Semua pasal
13. UU No 182012
Pangan Pasal 69 dan
77 14.
Peraturan Kepala Badan POM
RI No
HK. 03.1.23.03.12.1563 2012
Pedoman Pengkajian
Keamanan Pangan
PRG Semua pasal
Dari hasil identifikasi isi peraturan dan perundang-undangan, dapat dikategorikan 18 aspek kunci. Aspek-aspek kunci tersebut adalah bioteknologi,
proses rekayasa genetik atau organisme hasil modifikasi genetik, produk rekayasa genetik PRG, pengujian, dampak, keamanan lingkungan, keamanan pangan,