3100 3020
2826 3018
2633 2440
2633
719 1490
1028 1181
1336 873
719 600
2210
1500 2182
2107 2348
1530
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500
P1 P2
P3 P4
P5 P6
Po F1
F2 Perlakuan
BOD m
gl
Hari ke 0 Hari ke 20
Hari ke 40
7430 5810
5060 7360
5520 7590
5980
3288 4425
3900 4650
4050 3600
3750 3050
4860 4432
5160 4640
4820 4135
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000 8000
P1 P2
P3 P4
P5 P6
Po F1
F2 Perlakuan
C O
D m
g L
Hari ke 0 Hari ke 20
Hari ke 40
Gambar 11. Perubahan BOD dan COD pada Setiap Perlakuan
4.1.5. Volume Biogas
Volume gas yang dihasilkan diketahui dengan pengukuran setiap hari. Cara pengukuran dapat dicatat lansung dari volume gas yang tertampung pada
tabung penampung. Tekanan gas dari reactor akan mendorong air yang berada didalam penampung dan keluar melalui selang pembuangan Lampiran 1.
Volume gas ini diukur dengan tekanan atmosfer 1033,23 gram.cm
2
dengan suhu 27
C. Produksi gas mulai terlihat pada hari ke 2. Produksi gas ini lebih awal dari
perkiraan yaitu pada hari ke-3 atau ke-4. Pada gambar 5 terlihat bahwa produksi gas pada semua perlakuan secara optimum mulai berlansung pada hari ke 7
hingga hari ke-21. Produksi gas secara optimum mencapai 5000 mlhari. Setelah hari ke-21 terjadi penurunan produksi pada semua perlakuan hinga dibawah 4000
mlhari. Perlakuan kontrol yang masih diatas 4000 mlhari hingga hari ke-40. Setelah hari ke-40 produksi gas masih berlanjut namun dengan volume yang
semakin kecil.
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000
1 3
5 7
9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 Waktu hari
R a
taan pr oduksi
bi ogas
m l
ha ri
10000 20000
30000 40000
50000 60000
70000 80000
90000 100000
110000 120000
130000 140000
150000 160000
170000 180000
190000 200000
210000
A k
um u
lasi pr
ouk si
bi oga
s m
l har
i
Rataan P0 Rataan P1
Rataan P2 Rataan P3
Rataan P4 Rataan P5
Rataan P6 Akumulasi P0
Akumulasi P1 Akumulasi P2
Akumulasi P3 Akumulasi P4
Akumulasi P5 Akumulasi P6
Gambar 12. Produksi Biogas Selama 40 Hari
Hasil pengamatan Gambar 12 terlihat bahwa rata-rata pertambahan biogas setiap hari terbanyak dicapai oleh perlakuan kontrol atau tampa jerami
yaitu rata-rata 5026,25 mlhari. Perlakuan dengan campuran jerami yang memiliki rata-rata biogas tertinggi adalah perlakuan P2 dengan rata-rata 4410,42 mlhari.
Selanjutnya diikuti oleh perlakuan P1 dengan rata-rata 4314,33 mlhari. Perlakuan
P5 rata-rata mengahasilkan biogas sebanyak 4094,83 mlhari, diikuti dengan perlakuan P1 dengan rata-rata produksi biogas sebesar 4070,58 mlhari. Untuk
perlakuan P6 menghasilkan biogas terendah yaitu rata-rata 3508,33 mlhari dan diikuti oleh perlakuan P3 dengan produksi 3842,92 mlhari.
Secara akumulasi pertambahan biogas terbanyak ada pada perlakuan kontrol dengan jumlah biogas selama 40 hari adalah 178.875 mlhari. Perlakuan
dengan campuran jerami yang memiliki biogas tertinggi adalah perlakuan P2 aktivator EM
4
dengan campuran jerami 62,2 yaitu produksi biogas sebesar 176.417 mlhari. Selanjutnya diikuti oleh perlakuan P1 aktivator EM
4
dengan campuran jerami 36,7 yaitu produksi biogas sebesar
172.573 mlhari. Perlakuan P5 aktivator akticom dengan campuran jerami 62,2 yaitu produksi biogas
sebesar 164.727 mlhari, diikuti dengan perlakuan P4 aktivator akticom dengan
campuran jerami 62,2 yaitu produksi biogas sebesar 164.057
mlhari. Untuk perlakuan P6 aktivator akticom dengan campuran jerami 86,6 yaitu produksi
biogas sebesar 153.717 mlhari dan diikuti oleh perlakuan P3 aktivator EM
4
dengan campuran jerami 86,6 yaitu proguksi biogas sebesar 140.333 mlhari. Analisis secara statistik Lampiran 2 membuktikan bahwa ada perbedaaan
antara perlakuan kontrol memberikan pengaruh yang berbeda nyata dengan semua perlakuan lainnya, tetapi antar masing-masing perlakuan selain kotrol
memberikan pengaruh yang sama tidak berbeda nyata terhadap rata-rata pertambahan biogas. Hasil ini membuktikan bahwa perlakuan penambahan
jerami yang dikomposkan dengan EM
4
maupun akticom tidak meningkatkan produksi biogas secara siknifikan.
Bila dibandingkan antara VS dan volume gas yang dihasilkan maka terlihat ada korelasi positif pada awal hingga akhir perlakuan, namun pada
pertengahan hingga akhir perlakuan tidak terjadi korelasi. Dari tingkat produksi gas yang ditampilkan dalam grafik produksi gas dan penurunan VS, menunjukkan
bahwa ada peningkatan VS pada pertengahan hingga akhir perlakuan sehingga walaupun ada peningkatan produksi gas namun ada juga tambahan VS.
Rendahnya volume biogas pada perlakuan P3 dan P6 menunjukan bahwa persentase jerami hingga 86,6 tidak direkomendasikan untuk diterapkan.
Apabila dilihat dari kandungan CN yaitu 35, memang berada di luar ambang batas yang di anjurkan yaitu 20-35.
4.1.6. Kualitas Biogas