Tahapan penelitian Rancangan Penelitian.

3.3.2. Skala Aplikasi Lapangan

Dari hasil pengukuran dan analisis skala laboratorium akan dilihat hasil perlakuan yang mengahasilkan biogas secara optimal akan dilanjutkan pada perancangan dengan skala lapangan. Skala lapangan akan dilaknakan di dua kelompok pengemukan ternak sapi dan merupakan kelompok binaan Yayasan Cemara-Kupang. Rancangan digester untuk skala lapangan adalah tipe kontinyu dengan dua bangunan yaitu : bak pencerna atau bak fermentasi dan bak penampung gas metan. Jumlah ternak yang dimiliki oleh satu kelompok peternak adalah 7-10 ekor maka ukuran bak pencerna adalah kapasitas 6,5 m³. Digester yang dibangun akan mengunakan bahan cincin beton, hal ini bertujuan agar wakru pengunaan instalasi berlansung lama sehingga masyarakat khususnya peternak sapi tertarik untuk memanfaatkan energi biogas dengan pertimbangan murah dan mudah diperoleh. Tahapan skala lapangan dilakukan untuk mengetahui penerapan dengan skala yang lebih besar. Skala lapangan juga bertujuan mengetahui kelayakan ekonomi, sosial dan ekologi dari pemamfaatan kotoran ternak dan jerami padi sebagai penghasil biogas.

3.3.3. Tahapan penelitian

Kedua tahapan penelitian diatas mendapatkan perlakuan awal bahan penelitian sebelum bahan-bahan tersebut dimasukan ke dalam digester. Proses perlakuan awal dimaksudkan agar terjadi proses pendegradasian bahan baku berupa jerami dengan cara pengomposan. Dalam proses pengomposan diharapkan akan terjadi dekomposisi bahan organik yang komplek yang diubah menjadi elemen yang sederhana atau senyawa organik dan terjadi proses mineralisasi Higa, 1990. Untuk mempercepat proses pengomposan akan digunakan EM 4 sebagai aktifator. Tahapan proses persiapan bahan pencerna adalah sebagai berikut: 1. Jerami dicacah dengan ukuran 2-3 cm kemudian di komposkan hingga jerami berubah menjadi kompos. Tujuan dari pengomposan adalah melunakan perlindungan lignin agar selulosa dapat dihidrolisis. 2. Penyaringan terhadap kotoran ternak segar yang telah diambil hal ini bertujuan mengeluarkan sampah-sampah atau kotoran kandang selain kotoran ternak, seperti batang dan daun keras, sisa batang rumput dan kotoran lainnya yang sebagian besar adalah sisa-sisa pakan ternak yang terlalu kasar. 3. Jerami yang telah dikomposkan dicampurkan kedalam kotoran ternak kemudian ditambahkan air hingga adonan berupa lumpur 7 - 9 bahan padat. Jumlah jerami yang ditambahkan didasarkan pada rasio CN yaitu, 25, 30 dan 35. Persamaan yang digunakan untuk menentukan CN adalah sebagai berikut: . 35 30 , 25 .. dan Bobot NKotoran Bobot NJerami Bobot CKotoran Bobot CJerami = + + .........2 4. Pengadukan dilakukan terhadap campuran hingga bahan pencerna tercampur secara homogen. 5. Adonan bahan pencerna dimasukan kedalam reaktor yang telah dipersiapkan. 6. Kemudian dilakukan pengamatanpengukuran terhadap parameter-parameter untuk mengetahui produksi biogas. 7. Penampungan dan pengukuran laju produksi biogas. Dicacah 2-3 cm Jerami padi Kotoran ternak Limbah Pengomposan Gambar 5. Bagan Alir Tahapan Penelitian Analisis laboratorium Pencampuran Pengadukan Air Larutan EM4akticom Penyaringan Kolam pencerna Pengambilan Sampel II Pengambilan Sampel I Inlet Autlet Pengukuran produksi biogas Pengambilan sampel Kualitas biogas Penampungan gas Analisis data

3.3.2. Parameter Yang Diamati Terhadap Laju Produksi Biogas