Peningkatan Hasil Belajar Siswa

2.4 Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Pendidikan nasional, sebagai salah satu sektor pembangunan nasional dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah Sariono, 2013. Sistem pendidikan nasional diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di masa depan. Salah satu sumber daya pendidikan yang paling utama adalah kurikulum karena kurikulum merupakan salah satu faktor yang dapat mewujudkan proses berkembangnya potensi peserta didik. Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan kebudayaan, sosial, olahraga, dan kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi murid-murid di dalam dan di luar sekolah dengan maksud menolongnya untuk berkembang menyeluruh dalam segala segi dan merubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan. Kurikulum di Indonesia sudah mengalami perkembangan sejak periode sebelum tahun 1945 hingga kurikulum tahun 2006 yang berlaku sampai akhir tahun 2012 lalu hingga dikeluarkan kurikulum terbaru kurikulum 2013. Selama proses pergantian Kurikulum tidak ada tujuan lain selain untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran serta rancangan pembelajaran yang ada di sekolah. Dalam kurikulum 2013 diperkenalkan strategi pembelajaran secara variatif, menggunakan berbagai strategi yang memungkinkan siswa untuk dapat melaksanakan proses belajarnya secara aktif, kreatif dan menyenangkan, dengan efektivitas yang tinggi, serta harus sesuai dengan materi yang akan diberikan dan tujuan yang ingin dicapai Kusuma, 2013. Kompetensi Inti merupakan gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilanafektif, kognitif, dan psikomotor yang harus dipelajari peserta didik untuk suatujenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills Kusuma, 2013. Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi organising element kompetensi dasar. Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada tingkat yang memuaskan dengan memperhatikan karakteristik konten kompetensi dimana pengetahuan adalah konten yang bersifat tuntas. Keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah kemampuan penguasaan konten yang dapat dilatihkan. Sedangkan sikap adalah kemampuan penguasaan konten yang lebih sulit dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang tidak langsung. Sistem kurikulum 2013 menggunakan sistem pendekatan scientific learning dengan empat model pemebelajaran yaitu discovery, incuiry, problem based learning PBL and project based learning PJBL Sariono, 2013. Pencapaian kompetensi siswa dapat diukur dari hasil belajar siswa. Dalam setiap proses belajar mengajar pastilah guru selalu mengacu pada tujuan pembelajaran untuk dapat mencapai hasil belajar siswa yang maksimal dan sesuai dengan standard yang telah ditentukan oleh sekolah. Akan tetapi tidak mudah untuk mencapai hasil belajar yang maksimal yang sesuai dengan yang diharapkan. Hasil belajar merupakan sesuatu yang terbentuk oleh perilaku belajar. Baik buruknya hasil belajar ditentukan oleh keterlibatan guru dan siswa. Meningkatkan hasil belajar adalah usaha kearah menambah atau memperbaiki hasil dari perbuatan belajar. Menurut Bloom diacu dalam Arikunto 2012 hasil belajar diklasifikasikan menjadi tiga ranah yaitu: 1. Hasil belajar ranah kognitif merupakan hasil belajar intelektual atau pengetahuan kognisi 2. Hasil belajar ranah afektif merupakan hasil belajar yang sasarannya meliputi menyangkut sikap, penghargaan, nilai, dan emosi. 3. Hasil belajar ranah psikomotorik merupakan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak. Hasil belajar merupakan bukti keberhasilan siswa dimana setiap kegiatan belajar dapat menimbulkan suatu perubahan yang khas. Penilaian hasil belajar dilakukan sekali setelah kegiatan pembelajaran selesai dilaksanakan. Penilaian hasil belajar adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana proses belajar dan pembelajaran telah berjalan secara efektif. Keefektifan pembelajaran tampak pada kemampuan siswa dalam mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Dari segi guru, penilaian hasil belajar akan memberikan gambaran mengenai keefektifan mengajarnya, apakah pendekatan dan media yang digunakan mampu untuk membantu siswa mencapai tujuan belajar yang ditetapkan. Hasil belajar siswa dapat diukur langsung dengan menggunakan tes hasil belajar. Tes hasil belajar adalah suatu tes yang dapat mengukur prestasi seseorang dalam bidang tertentu sebagai hasil dari proses belajar yang dilajkukan secara sengaja dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, dan sikap. Kemampuan menjawab hasil tes sebagai hasil pengukuran dapat berupa skor atau nilai merupakan salah satu indikator keberhasilan yang dapat dicapai seseorang dalam usaha belajarnya.

2.5 Kerangka Berpikir