Validitas Perangkat Pembelajaran Uji Instrumen Penelitian

Berdasarkan perhitungan daya pembeda soal pada nomor 2, diketahui D= 0.46 termasuk dalam kategori baik karena terletak pada 0.40 sampai 0.70. Daya pembeda setiap soal tidak sama, dari perhitungan daya pembeda soal dapat dikelompokkan menjadi yaitu: sangat jelek, jelek, cukup, dan baik. Hasil uji coba diperoleh sebagai berikut: 1. Soal-soal dengan kategori sangat jelek, ada 4 nomor 2. Soal-soal dengan kategori jelek , ada 8 nomo 3. Soal-soal dengan kategori cukup , ada 13 nomor. 4. Soal-soal dengan kategori baik, ada 15 nomor. Perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada lampiran 3 hal. 118 dan 123

3.5.2 Validitas Perangkat Pembelajaran

Untuk menentukan kevalidan perangkat pembelajaran yang digunakan, peneliti meminta pertimbangan dan penilaian ahli. Setiap indikator diberi skor maksimal 4 dan skor minimal 1, maka diperoleh nilai interval 0,75. Nilai Interval = interval kelas banyak min nilai - maks nilai = 4 1 - 4 = 0,75 Sehingga dengan panjang interval 0,75 maka dapat dibuat kriteria validasi interval sebagai berikut; Sudjana 2005:47 Tabel 3.6 Kriteria Validasi Interval Interval Kriteria 1,00 - 1,75 1,76 - 2,50 2,51 - 3,25 3,26 - 4,00 Tidak Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik Sudjana 2005: 47 3.6 Metode Analisis Data 3.6.1 Uji Prasyarat Analisis 3.6.1.1 Uji Prasyarat Analisis Data Awal Pre-test 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak sehingga memenuhi syarat untuk dianalisa. Uji normalitas yang digunakan adalah rumus Chi-Kuadrat dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Menentukan rumusan hipotesis yang digunakan, yaitu: Ho: Data pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Ha: Data pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal 2 Menentukan taraf signifikan, yakni dan . 3 Menentukan kriteria pengujian, yaitu sebagai berikut: a. Ho diterima dan Ha ditolak apabila . b. Ho ditolak dan Ha diterima apabila . diperoleh dari daftar distribusi chi-kuadrat dengan , peluang dan . 4 Menyusun data dan mencari nilai tertinggi dan terendah. 5 Membuat banyak kelas interval dengan rumus: dengan: banyaknya data. 6 Menghitung rata-rata dan simpangan baku. 7 Membuat tabulasi data ke dalam interval kelas. 8 Menentukan statistik hitung yang digunakan yaitu uji chi-kuadrat dengan rumus sebagai berikut: Sugiyono, 2011: 107 Perhitungan analisis uji normalitas hasil pre-test kelas eksperimen diperoleh nilai χ 2 hitung = 6.91 dengan taraf signifikansi= 5 dan dk= k-3= 6-3=3 diperoleh χ 2 tabel= 7.81, dengan demikian χ 2 hitung χ 2 tabel 6.91 7.81, kesimpulannya adalah data nilai hasil belajar kelas eksperimen berdistribusi normal. Perhitungan analisis uji normalitas hasil pre-test kelas kontrol diperoleh nilai χ 2 hitung = 4.90 dengan taraf signifikansi= 5 dan dk= k-3= 6-3=3 diperoleh χ 2       k 1 i 2 i 2 O i i E E  χ 2 = Chi kuadrat = Frekuensi hasil pengamatan = Frekuensi harapan k = Banyaknya kelas interval tabel= 7.81, dengan demikian χ 2 hitung χ 2 tabel 4.90 7.81, kesimpulannya adalah data nilai hasil belajar kelas kontrol berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5 hal. 148-149 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas tersebut mempunyai varian yang sama. Jika sama maka dikatakan homogen. Statistika yang digunakan untuk uji homogenitas sampel adalah dengan uji F Sugiyono, 2011: 140 dengan rumus: F = Peluang untuk distribusi adalah ½ α α adalah taraf signifikansi, dalam penelitian ini menggunakan taraf signifikansi 5 dengan derajat kebebasan untuk pembilang n 1 – 1 dan derajat kebebasan untuk n 2 – 1, kriteria: a. Jika F hitung F 12 αn 1 – 1n 2 – 1,maka varians kedua kelas sampel tersebut berbeda b. Jika F hitung F 12 αn 1 – 1n 2 – 1,maka varians kedua kelas sampel tersebut sama. Hasil perhitungan pre-test untuk kelas eksperimen diperoleh varians = 60.58 dan kelas kontrol diperoleh varians= 86.09. Perbandingannya diperoleh F hitung= 1.42. Tabel distribusi F dengan taraf signifikansi 5 dan dk pembilang= 33 serta dk penyebut= 33 diperoleh F tabel= 2.01, dengan demikian F hitung F tabel, kesimpulannya kedua kelas tidak berbeda secara signifikan atau homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5 hal. 150 3.6.1.2 Uji Prasyarat Analisis Data Akhir Post-test 1. Uji Normalitas Rumus untuk menghitung uji normalitas pada tahap akhir sama dengan rumus uji normalitas pada tahap awal. Perhitungan analisis uji normalitas hasil post-test kelas eksperimen diperoleh nilai χ 2 hitung= 7.42 dengan taraf signifikansi= 5 dan dk= k-3= 6-3= 3 diperoleh χ 2 tabel= 7.81, dengan demikian χ 2 hitung χ 2 tabel 7.42 7.81, kesimpulannya adalah data nilai hasil belajar kelas eksperimen berdistribusi normal. Perhitungan analisis uji normalitas hasil post-test kelas kontrol diperoleh nilai χ 2 hitung = 6.38 dengan taraf signifikansi= 5 dan dk= k-3= 6-3=3 diperoleh χ 2 tabel= 7.81, dengan demikian χ 2 hitung χ 2 tabel 6.38 7.81, kesimpulannya adalah data nilai hasil belajar kelas kontrol berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 hal. 154-155 2. Uji Homogenitas Rumus untuk menghitung uji homogenitas pada tahap akhir sama dengan rumus uji homogentias pada tahap awal. Hasil perhitungan post-test untuk kelas eksperimen diperoleh varians= 34.68 dan kelas kontrol diperoleh varians= 63.26. Perbandingannya diperoleh F hitung= 1.82. Tabel distribusi F dengan taraf signifikansi 5 dan dk pembilang= 33 serta dk penyebut= 33 diperoleh F tabel= 2.01, dengan demikian F hitung F tabel, kesimpulannya kedua kelas tidak berbeda secara signifikan atau homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 hal. 156

3.6.2 Uji Hipotesis