Asimetri informasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian dari Rahmawati 2012 yang menyatakan bahwa keefektifan pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap kecurangan akuntansi yang berarti semakin efektifnya pengendalian internal, maka kecenderungan kecurangan akuntansi dapat terhindarkan. Didalam lingkungan DPKAD telah memiliki sistem pengendalian internal yang baik sehingga segala perilaku tidak etis yang dapat dilakukan oleh karyawan dapat terdeteksi. Kinerja para karyawan di pantau secara berkala sehingga mereka berkerja sesuai pekerjaannya masing-masing. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa keefektifan pengendalian internal di dinas se-Kabupaten Batang tergolong dalam kategori cukup efektif, sehingga dapat mengurangi adanya peluang untuk melakukan tindakan kecurangan fraud. Karena apabila pengendalian internal dalam suatu instansi dijalankan dengan efektif maka dapat mengurangi peluang bagi para pegawai untuk melakukan tindak kecurangan fraud.

4.4.2.3 Asimetri informasi berpengaruh positif terhadap kecurangan

fraud di sektor pemerintahan Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa asimetri informasi berpengaruh positif terhadap kecurangan fraud di sektor pemerintahan. Artinya semakin tinggi persepsi pegawai mengenai asimetri informasi di suatu pemerintahan, maka dapat meningkatkan terjadinya kecurangan fraud di sektor pemerintahan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa asimetri informasi berpengaruh positif terhadap kecurangan fraud di sektor pemerintahan. Dengan demikian, hasil pengujian menerima hipotesis ketiga H3. Nasution dan Doddy 2007 dalam Rahmawati dan Soetikno 2012 menjelaskan bahwa asimetri informasi timbul karena principal tidak memiliki informasi yang cukup tentang kinerja agent dan agent memiliki lebih banyak informasi mengenai perusahaan secara keseluruhan. Keadaan tersebut dapat memberikan kesempatan kepada agent untuk menyajikan informasi yang tidak sebenarnya, terutama jika informasi tersebut berkaitan dengan pengukuran kinerja agent. Hal ini memacu agent unutk memikirkan bagaimana angka akuntansi dapat digunakan sebagai sarana untuk memaksimalkan kepentingannya. Hasil ini mendukung penelitian Wilopo 2006 yang menyatakan bahwa asimetri informasi berpengaruh positif terhadap kecurangan fraud yang berarti apabila terjadi asimetri informasi maka akan terjadi pula kecenderungan tindakan kecurangan fraud. Menurut Scott 2003:7-8 dalam Wilopo 2006 Asimetri informasi membuat manajemen memanfaatkan ketidakselarasan informasi untuk keuntungan mereka serta sekaligus merugikan pihak luar perusahaan, seperti membiaskan informasi yang terkait dengan investor . Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian Rahmawati dan Soetikno 2012 yang menunjukkan bahwa asimetri informasi tidak berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Hal ini dikarenakan ketidakselarasan informasi yang diterima oleh pihak intern instansi dan pihak ekstern instansi tidak dapat mempengaruhi pegawai untuk melakukan kecurangan akuntansi. Hasil penelitian ini menunjukkan apabila di suatu instansi terjadi asimetri informasi antara pihak pegawai intern dan masyarakat ekstern instansi maka akan membuka peluang bagi para pegawai intern instansi untuk melakukan tindakan kecurangan fraud.

4.4.2.4 Kesesuaian