2. Penyalahgunaan Aset Asset Misappropriation; Penyalahgunaan aset dapat digolongkan ke dalam ‘Kecurangan Kas’ dan ‘Kecurangan atas
Persediaan dan Aset Lainnya’, serta pengeluaran-pengeluaran biaya secara curang fraudulent disbursement.
3. Korupsi Corruption; korupsi terbagi ke dalam pertentangan kepentingan conflict of interest, suap bribery, pemberian illegal illegal gratuity,
dan pemerasan economic extortion. Fraud jenis ini bersifat simbiosis mutualisme sehingga seringkali tidak dapat dideteksi karena pihak yang
bekerja sama menikmati keuntungan.
2.1.3.3 Kecurangan Fraud Di Sektor Pemerintahan
Jenis kecurangan fraud menurut AFCE antara lain kesalahan pencatatan laporan keuangan, penyalahgunaan aset, dan korupsi. Dari ketiga jenis kecurangan
fraud tersebut, jenis fraud yang sering terjadi di sektor pemerintahan adalah korupsi Corruption. Hal tersebut sesuai hasil survei Corruption Perception Index
CPI yang dilakukan terhadap 183 negara di dunia, Indonesia menempati peringkat ke-100 dengan skor 3,0 poin bersama 11 negara lainnya.
Pelakunya sendiri sebagian besar adalah aparatur pemerintah.
Dalam hal ini dapat dikatakan aparatur pemerintah melakukan kecurangan untuk meraih keuntungan pribadi bagi
anggota organisasi atau kelompok. Di Indonesia sendiri korupsi sudah menjadi budaya yang telah tertanam sejak dulu, tidak hanya dari instansi pusat tetapi juga
dalam intansi intansi yang berada dibawahnya.
2.1.3.4 Faktor Penyebab Kecurangan Fraud
Faktor-faktor yang mendorong seseorang berperilaku menyimpang atau melakukan kecurangan fraud menurut Bologna 1993 dalam Soepardi 2010:6
dapat dijelaskan dengan GONE Theory, yaitu: 1. Greed atau keserakahan, berkaitan dengan adanya perilaku serakah yang
secara potensial ada di dalam diri setiap orang. 2. Opportunity atau kesempatan, berkaitan dengan keadaan organisasi atau
instansi atau masyarakat yang sedemikian rupa sehingga terbuka kesempatan bagi seseorang untuk melakukan kecurangan terhadapnya.
3. Needs atau kebutuhan, berkaitan dengan faktor-faktor yang dibutuhkan oleh individu-individu untuk menunjang hidupnya yang menurutnya
wajar. 4. Exposure atau pengungkapan, berkaitan dengan tindakan atau konsekuensi
yang akan dihadapi oleh pelaku kecurangan apabila pelaku ditemukan melakukan kecurangan.
Sedangkan Menurut Oversights Systems Report on Corporate Fraud 2007, dalam Hardianto 2011:2 alasan utama yang menyebabkan terjadinya
fraud adalah:
1. Adanya tekanan untuk memenuhi kebutuhan 81 2. Untuk mendapatkan keuntungan 72
3. Tidak menganggap apa yang dilakukannya adalah menyangkut termasuk fraud 40
2.1.4 Penegakan PeraturanHukum