Demikian pula
dengan hasil
pengolahan pada
tabel 4.13
yang menunjukkan sebagian besar responden menjawab pada kategori cukup etis yaitu
sebanyak 95 orang. Hal tersebut berarti menurut persepsi para pegawai, manajemen di masing-masing dinas se-Kabupaten Batang cukup etis dalam
bertindak.
4.1.2.7 Deskripsi Variabel Komitmen Organisasi
Tabel 4.14 Statistik Deskripsi Variabel Komitmen Organisasi
N Minimum Maximum
Sum Mode
Mean Std.
Deviation KO1
153 1
5 355
2 2.32026
0.87098 KO2
153 1
5 353
2 2.30719
1.08991 KO3
153 1
2 259
2 1.69281
0.46284 KO4
153 1
2 275
2 1.79739
0.40327 KO5
153 1
4 267
1 1.7451
0.94958 KO6
153 1
2 259
2 1.69281
0.46284 KO7
153 1
2 275
2 1.79739
0.40327 KO8
153 1
5 353
2 2.30719
1.08991 KO
153 9
27 2396
16 15.6601
4.62994 Sumber: Pengolahan data, 2013
KO = Komitmen Organisasi Hasil pengolahan data pada tabel 4.14 diatas menunjukkan bahwa standar
deviasi sebesar 4,62 lebih kecil dari mean. Artinya, nilai sampel dominan berkumpul di sekitar rata-rata hitungnya sebesar sebesar 15,67. Dari hasil tersebut
kemudian disesuaikan dengan tabel 3.10, sehingga dapat dikatakan komitmen organisasi dalam kategori tidak berkomitmen. Dapat diketahui pula indikator
variabel komitmen organisasi yang memiliki nilai rata-rata nilai rata-rata terendah adalah KO3 dan KO6 yaitu sebesar 1,69 maka dapat dikatakan bahwa masih
rendahnya persepsi pegawai di dinas se-Kabupaten Batang tentang penerimaan semua tugas dan pengembangan organisasi pada orang lain.
Tabel 4.15 Distribusi Kategori Penilaian Responden untuk Variabel Komitmen Organisasi
No Interval
Kategori Jumlah
Responden Persentase
1 7 – 13,99
Sangat Tidak Berkomitmen 46
30,1 2
14 – 20,99 Tidak Berkomitmen
89 58,1
3 21 – 27,99
Cukup Berkomitmen 18
11,8 4
28 – 34,99 Berkomitmen
5 35 – 41,99
Sangat Berkomitmen Sumber: Pengolahan data, 2013
Demikian pula
dengan hasil
pengolahan pada
tabel 4.15
yang menunjukkan
sebagian besar
responden menjawab
pada kategori
tidak berkomitmen yaitu sebanyak 89 orang. Hal tersebut berarti menurut persepsi para
pegawai, mereka tidak berkomitmen atas apa yang dilakukan dalam instansi tempat mereka bekerja.
4.1.2.8 Deskripsi Variabel Kecurangan
fraud Tabel 4.16 Statistik Deskripsi Variabel Kecurangan
fraud
N Minimum Maximum
Sum Mode
Mean Std.
Deviation K1
153 1
4 336
2 2.19608
0.6289 K2
153 1
4 268
1 1.75163
0.98863 K3
153 1
5 337
1 2.20261
1.38298 K4
153 1
4 279
2 1.82353
0.78738 K5
153 1
4 268
2 1.75163
0.81338 K6
153 1
4 250
1 1.63399
0.84099 K7
153 1
4 267
1 1.7451
0.99028 K8
153 1
4 271
2 1.77124
0.80701
K9 153
1 4
268 1
1.75163 0.98863
K 153
9 37
2544 10
16.6275 7.00000
Sumber: Pengolahan data, 2013 K = Kecurangan Fraud
Hasil pengolahan data pada tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa standar deviasi sebesar 7,00 lebih kecil dari mean. Artinya, nilai sampel dominan
berkumpul di sekitar rata-rata hitungnya sebesar 16,62. Dari hasil tersebut kemudian disesuaikan dengan tabel 3.3, sehingga dapat dikatakan kecurangan
fraud cenderung dalam kategori sangat jarang terjadi. Dapat diketahui pula indikator variabel kecurangan fraud yang memiliki nilai mean tertinggi adalah
K4 sebesar 1,82 yang artinya masih tingginya persepsi pegawai di dinas se- Kabupaten Batang tentang penyalahgunaan aset instansi.
Tabel 4.17 Distribusi Kategori Penilaian Responden untuk Variabel Kecurangan
Fraud
No Interval
Kategori Jumlah
Responden Persentase
1 9 – 16,99
Sangat Jarang Terjadi 104
68 2
17 – 23,99 Jarang Terjadi
29 19
3 24 – 30,99
Cukup Terjadi 8
5,2 4
31 – 37,99 Sering Terjadi
12 7,8
5 38 – 45,99
Sangat Sering Terjadi Sumber: Pengolahan data, 2013
Demikian pula
dengan hasil
pengolahan pada
tabel 4.17
yang menunjukkan sebagian besar responden menjawab pada kategori sangat jarang
terjadi yaitu sebanyak 104 orang. Hal tersebut berarti menurut persepsi para pegawai, tindakan kecurangan fraud sangat jarang terjadi di dinas se-Kabupaten
Batang.
4.2 Analisis Inferensial