Komitmen Organisasi Landasan Teori .1 Persepsi

karena merasa bahwa tindakannya itu sudah dengan tindakan yang dilakukan oleh manajemen. Oleh sebab itu budaya etis manajemen yang baik sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawainya dan dapat menurunkan tindakan kecurangan fraud.

2.1.10 Komitmen Organisasi

Jenifer dan Jones 2002:76 mendefinisikan komitmen organisasi sebagai berikut: Organizational commitment is the collection of feelings and beliefs that people have about their organization as a whole. Sedangkan Rigio 2000:227 mendefinisikan komitmen organisasi sebagai berikut: Organizational commitment is a worker’s feelings and attitudes about the entire work organization. Komitmen organisasi merupakan rasa identifikasi kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi dan loyalitas keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi yang bersangkutan yang dinyatakan oleh seorang pegawai terhadap organisasinya Steers, 1985 dalam Hatmoko, 2012;26. Komitmen organisasi meliputi sikap menyukai organisasi dan kesediaan untuk mengusahakan tingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi demi pencapaian tujuan. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi merupakan suatu pembenaran sikap dari rasa loyalitasnya terhadap perusahaan. Pegawai yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi akan menaati aturan- aturan yang ada dalam perusahaan sehingga akan dapat menurunkan tingkat terjadinya kecurangan fraud.

2.2 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu terkait dengan kecurangan fraud, antara lain sebagai berikut: Chen dan Elder 2007 melakukan penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi fraud pada laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di TSEC dan GTSM Taiwan. Penelitian ini menggunakan variabel Fraudulent Financial Reporting, Presure risk factors, Opportunity factors, Rationalization factors. Menggunakan metode analisis logistic regression. hasil penelitiannya menunjukkan Presure risk factors, Opportunity factors, dan Rationalization factors berpengaruh terhadap Fraudulent Financial Reporting. Relevansinya dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi fraud dalam perspektif fraud triangle. Perbedaannya dengan penelitian ini adalah pada variabel penelitian, objek penelitian, dan metode analisisnya. Irianto et. al 2009 meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi fraud berdasarkan persepsi staf bagian keuangan dan pengadaan barang dari suatu lembaga pendidikan tinggi. Variabel yang digunakan adalah unethical behavior, integrity, dan compensation system. Metode analisinya menggunakan multiple regression dengan hasil Integrity dan Compensation system tidak berpengaruh terhadap Unethical behavior. Unethical behavior berpengaruh terhadap fraud