a. Mencontoh atasan atau rekan kerja. b. Merasa sudah berbuat banyak kepada organisasiperusahaan.
c. Menganggap bahwa yang diambil tidak seberapa. d. Dianggap hanya sekedar meminjam dan pada waktunya akan
dikembalikan.
2.1.3 Kecurangan Fraud
2.1.3.1 Pengertian Kecurangan Fraud
Kecurangan Fraud menurut standar Institute of Internal Auditors IIA dalam Sawyer 2006:339 adalah suatu tindakan penipuan yang mencakup
berbagai penyimpangan dan tindakan illegal yang ditandai dengan penipuan disengaja. Hal ini dapat dilakukan untuk manfaat atau merugikan organisasi dan
oleh orang luar maupun di dalam organisasi. Kecurangan fraud merupakan suatu perbuatan melawan hukum yang
dilakukan oleh orangorang dari dalam dan atau luar organisasi, dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan atau kelompoknya yang secara
langsung merugikan pihak lain Hardianto, 2011:3. Hal ini termasuk berbohong, menipu, menggelapkan dan mencuri. Penggelapan disini dimaksudkan adalah
dengan merubah kekayaan atau aset perusahaan yang dipercayakan kepadanya secara tidak wajar untuk kepentingan pribadi yang dapat merugikan perusahaan.
Ikatan Akuntan Indonesia 2001 menjelaskan kecurangan akuntansi sebagai:
1.
Salah saji yang timbul dari kecurangan dalam pelaporan keuangan yaitu salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau pengungkapan
dalam laporan keuangan untuk mengelabuhi pemakai laporan keuangan.
2.
Salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva seringkali disebut dengan penyalahgunaan atau penggelapan berkaitan
dengan pencurian aktiva entitas yang berakibat laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia. Berdasarkan uraian definisi-definisi dari beberapa ahli diatas maka dapat
disimpulakan bahwa kecurangan fraud merupakan suatu tindakan penyimpangan yang disengaja oleh individu atau kelompok dengan tujuan memperoleh
keuntungan pribadi ataupun kelompok.
2.1.3.2 Klasifikasi Kecurangan Fraud
Association of Certified Fraud Examinations ACFE adalah salah satu asosiasi di USA yang mempunyai kegiatan utama dalam pencegahan dan
pemberantasan kecurangan. Menurut The ACFE ada tiga kategori kecurangan, yaitu:
1. Kecurangan Laporan Keuangan Financial Statement Fraud; Kecurangan Laporan Keuangan dapat didefinisikan sebagai kecurangan yang dilakukan
oleh manajemen dalam bentuk salah saji material Laporan Keuangan yang merugikan investor dan kreditor. Kecurangan ini dapat bersifat financial
atau kecurangan non financial.
2. Penyalahgunaan Aset Asset Misappropriation; Penyalahgunaan aset dapat digolongkan ke dalam ‘Kecurangan Kas’ dan ‘Kecurangan atas
Persediaan dan Aset Lainnya’, serta pengeluaran-pengeluaran biaya secara curang fraudulent disbursement.
3. Korupsi Corruption; korupsi terbagi ke dalam pertentangan kepentingan conflict of interest, suap bribery, pemberian illegal illegal gratuity,
dan pemerasan economic extortion. Fraud jenis ini bersifat simbiosis mutualisme sehingga seringkali tidak dapat dideteksi karena pihak yang
bekerja sama menikmati keuntungan.
2.1.3.3 Kecurangan Fraud Di Sektor Pemerintahan