Pembelajaran Learning Cycle 5E Berbasis Inkuiri

4 menganalisis dan mengevaluasi proses inkuiri yang telah dilakukan untuk membangun proses umum yang dapat digunakan untuk menginvestigasi pada situasi yang lain. Depdiknas 2007:38 menyatakan inkuiri merupakan pendekatan mengajar yang berusaha meletakkan dasar dan mengembangkan cara berpikir ilmiah, menempatkan siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam pemecahan masalah. Depdiknas 2007:39 menjelaskan bahwa pembelajaran inkuiri di kelas dapat dirancang sedekat mungkin dengan suatu eksperimen yang dapat dilakukan siswa sendiri, dimana terdapat format rumusan masalah, tujuan, manfaat, alat dan bahan, langkah-langkah, serta simpulan dari eksperimen yang telah dilakukan. Format seperti ini dapat dituliskan pada worksheet yang dibagikan pada siswa sebagai petunjuk kerja. Melalui worksheet siswa melakukan eksperimen, kemudian hasil eksperimen itu dikomunikasikan di kelas, lalu guru akan memberikan suatu masalah baru yang masih terkait dengan hasil eksperimen siswa. Hingga pada akhirnya, siswa diberi soal-soal untuk diselesaikan secara mandiri sebagai bahan evaluasi dari kegiatan inkuiri yang telah dilakukan Depdiknas, 2007:39. Bell 1981:340 menambahkan bahwa pelaksanaan pembelajaran inkuiri di kelas dapat dilakukan oleh siswa secara sendiri atau dalam kelompok kecil, dengan peran guru yang minimal.

2.1.8 Pembelajaran Learning Cycle 5E Berbasis Inkuiri

Pembelajaran Learning Cycle 5E berbasis inkuiri merupakan pembelajaran matematika yang menggunakan tahap-tahap model pembelajaran Learning Cycle 5E dengan berdasarkan pada aktivitas inkuiri dalam pelaksanaannya. Tahap-tahap Learning Cycle 5E berbasis inkuiri yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1 Tahap Engage Siswa diberi motivasi untuk membangkitkan minat mereka terhadap materi yang diajarkan. Siswa diajak untuk menemukan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan materi yang sedang diajarkan. Kemudian guru memberikan suatu permasalahan sehingga muncul rasa ingin tahu dalam diri siswa.

2 Tahap Explore

Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil, mereka melakukan eksplorasi untuk menemukan konsepprinsip yang akan digunakan untuk memecahkan masalah, dengan kata lain siswa akan membuat pengalamannya sendiri. Pada tahap ini, siswa melakukan eksperimen dengan alat dan bahan serta prosedur langkah-langkah yang mengarahkan pada pemahaman dan penemuan konsepprinsip yang diharapkan. Pelaksanaan tahap ini dilakukan dengan berbantuan alat peraga matematika dan LKS Lembar Kegiatan Siswa. Alat peraga matematika yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat peraga untuk menemukan rumus keliling dan luas daerah persegipanjang dan persegi. LKS yang digunakan berisi penjelasan tentang prosedur kegiatan yang harus dilakukan pada alat peraga untuk menemukan rumus keliling dan luas daerah persegipanjang dan persegi. Pada LKS juga diberikan contoh-contoh permasalahan untuk dipecahkan oleh siswa secara berkelompok. Guru memberikan kesempatan siswa untuk menyelesaikan permasalahan tersebut pada tahap elaborate. 3 Tahap Explain Siswa mengkomunikasikan hasil eksplorasi dengan bahasa mereka sendiri. Guru memberikan kesempatan untuk tanya jawab. Guru menanyakan hal-hal terkait dengan hasil eksplorasi siswa. Jika telah selesai maka guru meminta salah satu kelompok untuk menuliskan hasil dan menjelaskannya di depan kelas, kemudian diberi kesempatan untuk tanya jawab lagi jika masih ada yang belum jelas.

4 Tahap ElaborateExtend

Siswa mengerjakan permasalahan atau soal latihan yang ada di LKS. Siswa dituntut mengembangkan hasil yang diperoleh pada tahap explore untuk digunakan dalam memecahkan permasalahan pada tahap ini. Tahap ini dilakukan secara berkelompok. Guru bertugas membimbing siswa yang mengalami kesulitan. 5 Tahap Evaluate Siswa diberi soal kuis untuk diselesaikan secara individu. Soal kuis digunakan untuk mengetahui sejauhmana siswa memahami materi yang diajarkan.

2.1.9 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika