Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

berkelompok. Guru memberikan kesempatan siswa untuk menyelesaikan permasalahan tersebut pada tahap elaborate. 3 Tahap Explain Siswa mengkomunikasikan hasil eksplorasi dengan bahasa mereka sendiri. Guru memberikan kesempatan untuk tanya jawab. Guru menanyakan hal-hal terkait dengan hasil eksplorasi siswa. Jika telah selesai maka guru meminta salah satu kelompok untuk menuliskan hasil dan menjelaskannya di depan kelas, kemudian diberi kesempatan untuk tanya jawab lagi jika masih ada yang belum jelas.

4 Tahap ElaborateExtend

Siswa mengerjakan permasalahan atau soal latihan yang ada di LKS. Siswa dituntut mengembangkan hasil yang diperoleh pada tahap explore untuk digunakan dalam memecahkan permasalahan pada tahap ini. Tahap ini dilakukan secara berkelompok. Guru bertugas membimbing siswa yang mengalami kesulitan. 5 Tahap Evaluate Siswa diberi soal kuis untuk diselesaikan secara individu. Soal kuis digunakan untuk mengetahui sejauhmana siswa memahami materi yang diajarkan.

2.1.9 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Saad Ghani 2008:119 mencantumkan beberapa penjelasan tentang masalah matematika menurut beberapa ahli. Penjelasannya adalah sebagai berikut. According Kantowski 1977, a problem exist when students encounter a difficult mathematical question which they are unable to answer within a short period of time or unable to solve it at that point in time due to lack of information. Once students have developed mathematically, what seems to be a problem previously could turn out to be just another routine mathemtics exercise today. Lester 1977 points out that, a problem exists when students wish to carry out a task but do not have the appropriate algorithms to do so. Perhaps the students are not familiar with the algorithms or maybe they are unaware of existence of the algorithms required to handle the task. Krulik dan Rudnik 1980 opine that a problem consists of a situation, quantitativ in nature or otherwise, faced by the students that require a solution but they do not possess the necessary strategy or a clear method in order to solve it. Hayes 1978 states thet students are said to be confronted by a mathematics problem if they know the mathematical aims that they need to achieve but somehow lack the necessary means to arrive that aims quickly. Berdasarkan kutipan tersebut, Saad Ghani 2008:119 menyimpulkan bahwa masalah matematika dapat didefinisikan sebagai suatu situasi yang memiliki maksud yang jelas tetapi tampak sulit untuk mengetahui algoritma untuk menyelesaikan dengan prosedur yang tepat. Saad Ghani 2008:120 menyatakan bahwa pemecahan masalah adalah suatu perencanaan proses yang dibutuhkan untuk menemukan suatu prosedur penyelesaian masalah yang mungkin tidak dapat diselesaikan dengan konsep biasa. Wardhani 2008:18 menjelaskan bahwa pemecahan masalah adalah proses menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya ke dalam situasi baru yang belum dikenal. Dengan demikian ciri dari pertanyaan atau penugasan berbentuk pemecahan masalah adalah: 1 ada tantangan dalam materi tugas atau soal; 2 masalah tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan prosedur rutin yang sudah diketahui oleh penjawab. Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dapat ditingkatkan dengan banyaknya latihan menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah matematika. Siswa dikatakan mampu memecahkan masalah bila siswa tersebut memiliki kemampuan untuk memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh Wardhani, 2008:18. Polya sebagaimana dikutip oleh Saad Ghani 2008:121 menjelaskan langkah-langkah pemecahan masalah sebagai berikut: 1 merumuskan masalah dan menjelaskan maksud atau tujuan dari masalah; 2 menginterpretasikan masalah; 3 merencanakan strategi penyelesaian masalah; 4 implementasi rencana; dan 5 mengecek ulang solusi yang ditemukan.

2.1.10 Model Pembelajaran Kooperatif