pengertian akan proses mental yang menentukan bagaimana orang mempelajari informasi. Kedua, pendekatan behaviourisme, pada pendekatan ini semata-mata
berkenaan dengan perilaku yang dapat diamati.
Perubahan Sikap dan Perilaku. Sikap dan perilaku dapat dipengaruhi secara
persuasif melalui komunikasi. Selain itu, terdapat berbagai teknik yang biasa digunakan pemasar untuk memodifikasi perilaku manusia.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia menyebabkan perubahan pada pola konsumsi dan cara makan masyarakat. Perubahan tersebut dapat
mempengaruhi timbulnya tuntutan akan pemenuhan kebutuhan pangan yang berkualitas, daya beli yang terjangkau dan siap saji praktis. Hal ini
mengakibatkan konsumen dihadapkan terhadap berbagai pilihan produk makanan dan menarik minat konsumen untuk mencoba jenis pangan yang baru.
Dewasa ini crepe menjadi salah satu makanan selingan pilihan bagi masyarakat perkotaan karena mudah dijumpai di pusat-pusat perbelanjaan, selain
itu rasa yang enak dan harga yang relatif terjangkau. Salah satu pelopor produk crepe di Indonesia adalah D’Crepes. Kesuksesan D’Crepes dengan mengusai
pangsa pasar produk crepe mendorong kemunculan produsen lain untuk mengembangkan makanan jenis crepe.
Produsen crepe memandang bahwa kebutuhan akan pengetahuan perilaku konsumen sangat penting agar tetap bertahan di pasar. Salah satu cara adalah
dengan mengetahui karakteristik konsumennya, proses keputusan pembelian
konsumen, tingkat kepuasan konsumen serta faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan produk crepe khususnya bagi D’Crepes dan Crepes Co.
Untuk mengetahui karakteristik konsumen dan proses keputusan pembelian digunakan tabulasi deskriptif yaitu dengan membuat tabel dan
mengelompokkan jawaban yang sama kemudian dipersentasekan. Perbedaan individu yang diteliti mencakup sumberdaya konsumen, motivasi dan keterlibatan,
pengetahuan, sikap, kepribadian dan demografi. Keputusan pembelian dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu pengaruh lingkungan, perbedaan individu
dan proses psikologi. Model perilaku konsumen yang digunakan pada penelitian ini sangat dapat berlaku untuk melihat proses keputusan pembelian produk crepe,
karena sebagian besar konsumen berpendidikan tinggi, berpenghasilan menengah ke atas, sehingga tahap-tahap proses pembelian memang dilalui.
Tingkat kepuasan konsumen diukur dengan Importance-Performance Analysis. Sedangkan untuk Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan produk
crepe dianalisis dengan menggunakan analisis diskriminan sehingga akan diketahui faktor-faktor yang lebih dominan dalam memberikan pengaruh terhadap
keputusan pembelian D’Crepes dan Crepes Co. Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka dapat diperoleh suatu informasi
perilaku konsumen yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk dapat bertahan dan bersaing dengan pesaing produk sejenis. Pada akhirnya mampu meningkatkan
penjualan keuntungan serta pangsa pasar D’Crepes dan Crepes Co. ke dalam persaingan yang positif. Secara skematik, Bagan Aliran Kerangka Pemikiran
Operasional dapat dilihat pada Gambar 7.
Tingkat Persaingan yang Cukup Tinggi Antar Produsen Crepe
Timbulnya Berbagai Industri Makanan,
Salah Satunya Industri Crepe
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan
Produk Crepe
Analisis Deskriptif
Importance- Performance
Analysis Analisis Diskriminan
Tingkat Kepuasan
Konsumen
• Karakteristik Konsumen D’Crepes Crepes Co.
• Proses Keputusan Pembelian D’Crepes Crepes Co.
Kebutuhan Pengetahuan Akan Perilaku Konsumen Bagi D’Crepes dan Crepes Co.
Minat Masyarakat Terhadap Jenis Makanan Olahan Baru Sangat Tinggi
Perubahan Gaya Hidup Masyarakat Terhadap Pola Konsumsi Makanan
Informasi Perilaku Konsumen dan Formulasi Strategi Pemasaran Bagi Perusahaan
: Lingkup penelitian Gambar 7. Kerangka Pemikiran Operasional
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey terhadap konsumen D’Crepes dan Crepes Co. Penelitian ini dilakukan di outlet
D’Crepes dan Crepes Co. di Pangrango Plaza-Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja purposive didasarkan atas ketersediaan outlet D’Crepes dan
Crepes Co. pada pusat perbelanjaan tersebut. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Agustus 2006 sampai dengan September 2006.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan pihak manajemen
perusahaan. Selain itu, data primer juga diperoleh dengan pemberian kuesioner kepada responden yang mengkonsumsi produk D’Crepes untuk memperoleh data
mengenai karakteristik reponden, proses keputusan pembelian, tingkat kepuasan konsumen, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan produk crepe.
Data sekunder diperoleh melalui studi literatur yang berhubungan dengan topik penelitian, badan instansi pemerintah yaitu Badan Pusat Statistik, Internet,
PT Jaddi Pastrisindo Gemilang selaku produsen produk crepe dengan merek dagang D’Crepes serta pihak dari Crepes Co.