Ajaran Kepada Orang Tua Dalam Mendidik Anak

3. Ajaran Kepada Orang Tua Dalam Mendidik Anak

Seorang anak berbakti kepada kedua orang tua sudah barang tentu merupakan kewajiban ( wajib hukumnya ). Akan tetapi banyak anak-anak pada jaman sekarang ini banyak anak-anak yang tidak mengerti tentang kewajiban tersebut, mereka sering kali tidak patuh terhadap perintah dan nasehat orang tua, bahkan mereka berani menentang dengan perkataan-perkataan yang tidak sepantasnya dilontarkan dari mulut seorang anak terhadap bapak ibunya, sehingga membuat sakit hati kedua orang tuanya.

Hal di atas sungguh tidak pantas terjadi. Untuk itu pendidikan terhadap anakkhususnya mengenai budi pekerti sangat penting. Sebagai orang tua juga harus mendidik anak-anaknya agar kehidupannya kelak menjadi lebih baik adari sebelumnya, apabila yang sudah baik harus dipertahankan. Senada dengan ungkapan Jawa yaitu ‟Anak polah bapa kepradhah‟ yaitu yang artinya jika seorang anak

berbuat hal-hal yang buruk atau tercela, maka secara otomatis orang tualah yang akan mendapat sanksi ( termasuk sanksi normatif), aib, beban penderitaan, dan sebagainya. Pendek kata, apabila si anak melakukan suatu perbuatan yang kurang terpuji, mau berbuat hal-hal yang buruk atau tercela, maka secara otomatis orang tualah yang akan mendapat sanksi ( termasuk sanksi normatif), aib, beban penderitaan, dan sebagainya. Pendek kata, apabila si anak melakukan suatu perbuatan yang kurang terpuji, mau

Sebagai orang tua, apabila ingin dihormati anak-anak kita hendaknya memiliki empat hal yaitu Wuwur, Sembur, Nandur, Pitutur. Wuwur memiliki pengertian yaitu memberikan apa saja yang dimiliki untuk diberikan serta direlakan kepada anak-anaknya, meskipun hanya sedikit jumlahnya. Wuwur dapat berupa materi (harta benda atau kekayaan), juga dapat berupa non kebendaan seperti nsaehat- nasehat atau petuah-petuah dari orang tua kepada anak-anaknya. Sembur adalah usaha untuk memberikan pengobatan atau tamba terhadap anak-anaknya yang mengalami sakit yang ringan seperti sawanan. Adapun sembur yang dapat pula berupa psikis adalah berupa hal-hal yang berkaitan dengan kejiwaan atau psikologinya, dalam hal ini dapat berupa pitutur. Sedangkan nandur dapat berupa sesuatu tanaman, namun dapat pula berbentuk tanduran rohani atau berupa pitutur atau nasihat. Dapat pula berupa budi dan berupa jasa. Dalam hal ini sesuai dengan istilah nandur kabecikan. Yang terakhir adalah pitutur ialah nasehat yang baik terhadap anak-anaknya dan terhadap orang lain yang membutuhkan. Pitutur tidak dapat dipisahkan dari wuwur, sembur dan nandur, keempat-empatnya sangat penting Sebagai orang tua, apabila ingin dihormati anak-anak kita hendaknya memiliki empat hal yaitu Wuwur, Sembur, Nandur, Pitutur. Wuwur memiliki pengertian yaitu memberikan apa saja yang dimiliki untuk diberikan serta direlakan kepada anak-anaknya, meskipun hanya sedikit jumlahnya. Wuwur dapat berupa materi (harta benda atau kekayaan), juga dapat berupa non kebendaan seperti nsaehat- nasehat atau petuah-petuah dari orang tua kepada anak-anaknya. Sembur adalah usaha untuk memberikan pengobatan atau tamba terhadap anak-anaknya yang mengalami sakit yang ringan seperti sawanan. Adapun sembur yang dapat pula berupa psikis adalah berupa hal-hal yang berkaitan dengan kejiwaan atau psikologinya, dalam hal ini dapat berupa pitutur. Sedangkan nandur dapat berupa sesuatu tanaman, namun dapat pula berbentuk tanduran rohani atau berupa pitutur atau nasihat. Dapat pula berupa budi dan berupa jasa. Dalam hal ini sesuai dengan istilah nandur kabecikan. Yang terakhir adalah pitutur ialah nasehat yang baik terhadap anak-anaknya dan terhadap orang lain yang membutuhkan. Pitutur tidak dapat dipisahkan dari wuwur, sembur dan nandur, keempat-empatnya sangat penting

Dene sira besuk yen dadi wong sepuh / yogyane patang prakawis / wong tuwa mring anak putu / supayane denajeni / wong tuwa maring wong anom//

Terjemahan : Jikalau besuk engkau menjadi orang tua, dan agar dihormati oleh orang muda,

ada empat hal yang perlu diperhatikan yaitu

Kutipan

Bisa wuwur sembur nandur pitutur / wuwur weweh sandhang bukti / keh kedhik angger mung kolur / bisa nyembur mring bebayi / bok putu sawanen mukok//

Terjemahan : Wuwur,sembur, nandur dan pitutur, wuwur yaitu memberi makanan dan pakaian,

sedikit ataupun banyak asal rela, dapat menyembur terhadap anak kecil jika muntah atau sawanan.

Kutipan

Bisa nandur yen awoh kinarya kolur / pitutur wajib sayekti / tan amung mring anak putu / nadyan mring liyan prayogi / dadi ngamal lair batos//

Terjemahan : Dapat menanam kalau berbuah dapat diberikan (disedekahkan), pitutur wajib dan

tidak hanya terhadap anak cucu, terhadap orang lain juga baik, jadi merupakan amal batin.

Untuk itu seorang anak sejak dini hendaknya di berikan tanggung jawab, pengertian tentang pentingnya menghormat atau berbakti pada orang tua. Orang tua terlebih seorang ibu sudah merasakan betapa sakitnya waktu melahirkan. Betapa Untuk itu seorang anak sejak dini hendaknya di berikan tanggung jawab, pengertian tentang pentingnya menghormat atau berbakti pada orang tua. Orang tua terlebih seorang ibu sudah merasakan betapa sakitnya waktu melahirkan. Betapa

menghargai dengan setinggi-tingginya jasa-jasa orang tua. Mendhem jero artinya sama dengan menghargai sedalam-dalamnya. Jadi mikul dhuwur sejajar dengan mendhem jero yang artinya menghargai setinggi-tingginya orang tua atau orang- orang yang dituakan.

Menjadi orang tua di dalam menjalankan tugasnya mendidik putra putrinya haruslah memiliki jiwa dan tubuh yang tangguh. Hal ini di karenakan orang tua membutuhkan tenaga yang baik untuk mengontrol segala tingkah laku anak-anaknya, oleh karena itu apabila telah menjadi orang tua hendaknya selalu menjaga pola makan dengan benar, dengan kata lain harus selalu berhati-hati terhadap apa saja yang dimakan. Makanan itu perlu di perhatikan tentang enak dan tidaknya, bermanfaat atau tidaknya. Jikalau sekiranya makanan tersebut tidak bermanfaat bagi badan, maka makanan-makanan tersebut justru akan menjadi racun di dalam tubuh, maka dari itu harus berhati-hati jangan asal enak dan asal makan. Nafsu makan yang cenderung tamak atau serakah akan dengan cepat merusak badan, terlebih terhadap orang tua, biasanya susah untuk disembuhkan, karena mungkin terlalu banyak racun yang termakan. Obat-obatan sekalipun dapat sukar menyembuhkan, hanya gara-gara memakan makanan yang salah.

Makanan itu cocok terhadap seseorang, dengan kondisi fisik yang berbeda- beda, belum tentu jenis makanan yang sama cocok pula dengan orang yang sama.

namun belum tentu juga ada yang menyukainya. Sebagai orang tua, berhati-hati dalam menyeleksi semua jenis makanan sangat penting dilakukan, apabila sudah tua janganlah gemar mengkonsumsi obat-obatan, sesungguhnya itu semuanya adalah racun yang masuk ke dalam tubuh. Berlebih pada jenis rokok, menghisap rokok dapat memperpendek umur seseorang jika berlebihan akan mencelakakan nyawa si perokok itu sendiri. Kemudian yang terakhir yang mesti diperhatikan oleh orang tua dalam menjaga kesehatannya adalah jangan hoby main wanita dengan kata lain gemar melacur. Sebetulnya hal ini bukan hanya diperuntukan untuk orang tua saja, bagi kaum muda juga namun pada usia senja terkadang orang tua banyak ulah sehingga menimbulkan hal yang kurang terpuji, baik dari sisi kesehatan maupun dari sisi etika. Jadi untuk menjaga kesehatan sebagai orang tua harus mengingat tiga hal yaitu makan harus sangat hati-hati jangan asal makan, jangan menghisap rokok dan jangan gemar melacur. Seperti yang dikutipkan di bawah ini pada Pupuh IV bait 30-33 sebagai berikut : Kutipan

Dene yen sira wus sepuh / memangan den ngati-ati / sabarang kang denapangan / basa ingaranan titi / wajib uga ngreksa badan / aja sepi ngeling-ngeling //

Terjemahan : Jika engkau telah tua, berhati-hatilah terhadap apa saja yang engkau makan dan

perhatikan dengan seksama serta ingat-ingatlah, karena wajib bagi orang tua menjaga kesehatan badan.

Enak lan kepenakipun / mring badan kang makolehi / legene maring padharan / padhange aneningali / lega sesege mring nafas / marang otot kulit daging //

Terjemahan : Perlu diingat pula enak dan tidaknya makanan itu serta manfaat terhadap badan,

terhadap perut maupun penglihatan, lega atau sempitnya terhadap pernfasan sereta akibatnya terhadap otot kulit dan daging.

Kutipan

Sapuluh enak kalamun /mring badan tan makolehi / ora wurung dadi wisa / wisa marang kulit daging / sanadyan makolehana / yen kaduk temtu nglarani //

Terjemahan : Meskipun enak sekali apabila tidak memberikan manfaat kepada tubuh, tidak

urung akan menjadi racun di dalam kulit dan daging, walauapun bermanfaat tetapi kalau banyak tentu akan mengakibatkan sakit.

Kutipan

Jejodhon panganan iku / mring badan sawiji-wiji / tan kena mangka pineksa / wanuh ing wong saji-saji / ywa ngandel tetiron sira / cobanen badan pribadi//

Terjemahan : Makanan itu tergantung kecocokan setiap orang, setiap orang tidak sama, tidak

dapat dipaksakan, jangan percaya hanya meniru melainkan mencoba sendiri.