35 tahun ke tahun cukup tinggi. Malaria yang unstable lebih mudah
ditanggulangi dari pada malaria yang stable
2
.
C. Malaria di Luar Jawa-Bali
Kegiatan pemberantasan malaria melalui penyemprotan rumah dilakukan secara selektif di daerah prioritas, yakni daerah transmigrasi baru,
pembangunan sosial-ekonomi dan perbatasan. Di luar daerah prioritas hanya disediakan pengobatan malaria melalui fasilitas puskesmas dan rumah sakit.
Beberapa Kejadian Luar Biasa KLB malaria yang telah terjadi pada tahun 1997 ialah di P. Bintan, Aceh transmigrasi, UPT Armopa Irian Jaya
daerah pegunungan yang terkena kekeringan. Semua KLB tersebut berkaitan dengan adanya perpindahan penduduk dari daerah bebas ke daerah endemik
malaria serta terjadi perubahan lingkungan yang memudahkan berkembangnya vektor malaria.
Adanya malaria di masyarakat di luar Jawa-Bali dapat dikategorikan yaitu: 1.
Berdasarkan Insiden Malaria. AMI Annual Malaria Incidence adalah jumlah penderita malaria
klinis di suatu wilayah Desa pada setiap 1000 penduduk di wilayah tersebut dalam satu tahun dibagi jumlah penduduk x 1000, biasanya
dinyatakan dalam satuan per mil
o oo
. Berdasarkan Insiden malaria dan stratifikasi wilayah menurut AMI
sebagai berikut: a. L. I. A Low Incidence Area ……….AMI 50
o oo.
b. M. I. A Medium Incidence Area ... AMI 50 – 200
o oo.
c. H. I. A High Incidence Area …….. AMI 200
o oo.
36 2.
Berdasarkan Endemitas Malaria. Endemitas malaria didapatkan dari pemeriksaan pembesaran Limpa
SR = Spleen Rate dari hasil Malariometrik Survai Dasar MSD pada anak umur 2 – 9 tahun.
a. Hipoendemis ….. SR 10 .
b. Mesoendemis …. SR 10 – 50 .
c. Hiperendemis 50 .
3. Berdasarkan Prevalensi Malaria.
Prevalensi malaria didapat dari pemeriksaan SD Sediaan Darah yang positif dari hasil pemeriksaan MS Malariometrik Survai pada anak umur
0 – 9 tahun. a.
L. P. A Low Prevalence Area ……. PR 50
o oo.
b. M. P. A Medium Prevalence Area .. PR 50 – 200
o oo.
c. H. P. A High Prevalence Area ………… PR 200
o oo.
4. Berdasarkan Tipe Epidemiologik.
Daerah Bebas Malaria adalah daerah yang tidak reseptif dan tidak ada penularan selama 3 tahun terakhir.
Daerah Fokus Malaria a.
Malaria hutan Adalah malaria yang ditemukan di hutan lebat dan hutan perbukitan.
b. Malaria pinggir hutan
Adalah malaria di tepi hutan, hutan di kaki bukit dan di lembah. c.
Malaria bekas hutan dan perkebunan
37 Adalah daerah malaria di hutan sekunder yaitu daerah hutan
primer diubah menjadi daerah perkebunan. d.
Malaria pantai Adalah malaria di daerah dengan genagan air payau, hutan bakau
dirusak, tambak udangikan tidak terpelihara dan lagon pada musim kemarau.
D. Penilaian Situasi Malaria