Aspek PembiayaanKeuangan Analisis Manajemen Lingkungan Pengaruhnya Terhadap Kejadian Malaria

anggaran 2005 memperoleh dana bantuan dari IPM-4 Global Fun. untuk operasional puskesmas sebesar Rp. 13.500.000,-. Sedangkan untuk upaya pelaksanaan manajemen lingkungan seperti penyemprotan dan supervisinya dianggarkan sebesar Rp. 40.200.000,- Dari segi pelaksanaan kegiatan manajemen lingkungan yang dilaksanakan di Puskesmas Bosnik biaya yang dianggarkan sebesar Rp. 5.000.000,- dan pada pelaksanaannya pengeluaran sebesar Rp. 3.500.000,- . Selama 5 tahun terakhir 2001-2005 biaya operasional untuk manajemen lingkungan dalam pemberantasan malaria diperoleh dari IPM-4 Intensifikasi Pemberantasan Malaria Global Fun sedangkan dana dari Otonomi Khusus tidak ada, dan berdasarkan hasil wawancara dengan tenaga kesehatan Puskesmas Bosnik dan tenaga program malaria di Dinas kesehatan Biak-Numfor bahwa biaya khusus untuk manajemen lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Bosnik tidak ada. Walaupun dalam sistem perencanaan anggaran tahunan program kegiatan untuk mendukung pelaksanaan manajemen lingkungan dalam pemberantasan malaria sudah tersusun di Kabupaten maupun puskesmas dengan skala prioritas kebutuhan namun dari segi realisasi dana tidak sesuai, dan dana yang ada tidak memadai untuk seluruh kegiatan pemberantasan malaria terutama kegiatan pengelolaan lingkungan yang berkaitan dengan pengendalian populasi vektor. Hal ini yang menyebabkan atau mendasari permasalahan yang belum terpecahkan di wilayah pelayanan Puskesmas Bosnik sebagai daerah endemis dalam menangani dan berupaya mengurangi peningkatan kejadian malaria dengan indikator AMI.

4. Aspek Regulasiaturan

Aturan pelaksanaan manajemen lingkungan dalam pemberantasan malaria di wilayah Puskesmas Bosnik yang dilakukan hanya sebatas pada penyemprotan, kelambunisasi dan Biological Control yang disesuikan dengan jenis kegiatan., yaitu Penyemprotan rumah aturannya siklus penyemprotan di lakukan 2 kali setahun, namun hal ini tidak sesuai dengan petunjuk pelaksanaan penyemprotan karena penyemprotan baru diadakan mulai pada tahun 2005 setelah lebih dari 5 tahun terakhir tidak diadakan penyemprotan. Penyemprotan yang dilakukan hanya pada siklus pertama mencakup 17 desa, sedangkan siklus ke 2 tidak dilaksanakan. Pemolesan kelambu aturannya dilakukan pemolesan selang waktu 6 bulan 2 kali setahun selama 2 tahun dengan dosis yang tepat, namum pemolesan dilakukan hanya sekali pada tahun 2002. Dan tidak ada keteraturan pemakaian kelambu dari masyarakat sebagai pengguna kelambu di wilayah Puskesmas Bosnik. Biological control aturannya ikan pemakan jentik menyebar luas pada lokasi perindukan jentik Anopheles, namun pada beberapa tempat seperti sebagian rawa dan kali tidak tersebar ikan pemakan jentik. Untuk Pengelolaan lingkungan aturanya genangan air pada tempat- tempat perindukan secara menyeluruh ditutup sedangkan pada daerah rawa tidak bisa ditutup ataupun mengalirkan air laut ke rawa karena air rawa mengikuti pasang surut air laut secara bulanan. Namun sampai saat ini kegiatan manajemen lingkungan yang dilakukan hanya pada membersihkan lingkungan dan penataan lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Bosnik kecamatan Biak Timur. Hal ini menggambarkan bahwa pelaksanaan manajemen lingkungan setiap tahun tidak kontinyu dilaksanakan sehingga penyebaran malaria oleh nyamuk Anopheles masih berlangsung, mengakibatkan angka kejadian malaria belum begitu menurun secara drastis.

5. Peran Serta Masyarakat Dalam Pelaksanaan Manajemen lingkungan

Peran serta masyarakat adalah suatu proses sehingga individu atau masyarakat dapat bertanggung jawab atas kesehatan dan kesejahteraannya, mengembangkan kemampuannya dalam pembangunan kesehatan dan dapat memecahkan masalah kesehatan yang dihadapai serta dapat menjadi perintis dalam pembangunan di bidang kesehatan. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Biak-Numfor bahwa masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dan masih rendahnya pemenuhan gizi sehingga daya tahan tubuh menurun dan penyakit akan sangat mudah menyerang 35 . Peran serta masyarakat adalah salah satu kunci pokok dalam upaya pengelolaan dan pengendalian lingkungan untuk menunjang keberhasilan program pemberantasan malaria di wilayah kerja Puskesmas Bosnik. Sebagai contoh penataan lingkungan dengan membersihkan sekitar halaman rumah yang ditumbuhi semak-semak dengan jarak 1 m dan penutupan genangan air disekitar halaman rumah untuk pengendalian vektor secara sederhana dan murah. Kegiatan ini akan berhasil apabila ada partisipasi aktif dari masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Bosnik, namun kegiatan ini hampir