81
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui signifikansi konstanta variabel Self-Efficacy X
1
dan variabel motivasi berprestasi X
2
ada pengaruh terhadap variabel kemandirian belajar Y.
Hipotesis Ketiga
Hipotesis ketiga untuk variabel X
1
dan X
2
secara simultan terhadap variabel Y, hipotesisnya sebagai berikut.
H =
Tidak terdapat pengaruh positif Self-Efficacy X
1
dan Motivasi Berprestasi X
2
secara bersama terhadap Kemandirian Belajar Y Mata Pelajaran Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Pada Siswa Jurusan Teknik Otomasi Industri SMK N 2 Depok.
H
a
≠ Terdapat pengaruh yang positif Self-Efficacy X
1
dan Motivasi Berprestasi X
2
terhadap Kemandirian Belajar Y Mata Pelajaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pada Siswa Jurusan Teknik Otomasi Industri SMK N 2 Depok.
Pengujian hipotesis ketiga, peneliti menggunakan SPSS 17.0 for windows dengan hasil pada Tabel sebagai berikut.
Tabel 18. Hasil Analisis Regresi Linier Ganda
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error
Beta 1 Constant
15,041 8,532
1,763 ,089
Self-Efficacy ,543
,214 ,521 2,541
,017 Motivasi
Berprestasi ,160
,218 ,150
,733 ,470
Berdasarkan Tabel 18 di atas, terlihat nilai konstanta sebesar 15,041 koefisien Self-Efficacy sebesar 0,542 dan koefisien Motivasi
82 Berprestasi sebesar 0,160, maka diperoleh persamaan garis regresi
sebagai berikut. Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
Y = 15,041+ 0,543 X
1
+ 0,160 X
2
Persamaan garis linier ganda dapat dijelaskan sebagai berikut. a a merupakan konstanta yang besarnya 15,041 menyatakan bahwa
jika variabel independent Self-Efficacy dan Motivasi Berprestasi dianggap konstan, maka Kemandirian Belajar Y naik sebesar
15,041 satuan. b b
1
merupakan koefisien regresi dari Self-Efficacy X
1
koefisien regresi 0,543 menyatakan bahwa setiap penambahan variabel Self-
Efficacy X
1
sebesar 1 satuan, maka akan menaikkan besarnya Kemandirian Belajar Y sebesar 0,543 satuan.
c b
2
merupakan koefisien regresi dari Motivasi Berprestasi X
2
koefisien regresi 0,160 menyatakan bahwa setiap penambahan variabel Motivasi Berprestasi X
2
sebesar 1 satuan, maka akan menaikkan besarnya Kemandirian Belajar Y sebesar 0,160 satuan.
Pengujian hipotesisnya menggunakan software SPSS 17.0 for windows dengan hasil pada Tabel sebagai berikut.
83
Tabel 19. Hasil Analisis Varian antara Self-Efficacy, Motivasi
Berprestasi dan Kemandirian Belajar
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 653,481
2 326,741
9,068 ,001
a
Residual 972,819
27 36,030
Total 1626,300
29 Berdasarkan Tabel 19 diketahui nilai signifikansi F sebesar
0,001 pada tingkat signifikansi alpha α 0,05. F
hitung
pada Tabel 19 tersebut dibandingkan dengan F
tabel
. Besarnya F
tabel
dilihat dari tabel 19 dengan df sebesar 29
dan signifikansi alpha α sebesar 0,05 5, sehingga diperoleh F
tabel
besarnya 2,93. Signifikansi F 0,001 lebih kecil dari signifikansi alpha 0,05 dan F
hitung
9,068 lebih besar dari F
Tabel
2,93, maka hipotesis nol H ditolak dan hipotesis alternatif Ha
diterima. Berdasarkan hasil pengolahan data di atas berarti dapat dibuktikan bahwa seluruh variabel independent Self-Efficacy dan
motivasi berprestasi berpengaruh positif secara simultan terhadap variabel dependent kKemandirian belajar.
3. Koefisien Determinasi