62 Menurut untuk mengidentifikasi kecenderungan tiap-tiap
variabel digunakan rerata ideal Mi, dan simpangan baku ideal SDi tiap-tiap variabel. Kecenderungan ini didasarkan atas skor ideal dengan
ketentuan pada Tabel 9 sebagai berikut.
Tabel 9. Kategori Pengukuran Variabel Bebas No.
Rentang skor Kategori
1. X
≥ Mi + 1.Sdi Sangat Tinggi
2. Mi + 1.Sdi X
≥ Mi Tinggi
3. Mi X
≥ Mi - 1Sdi Rendah
4. X
≤ Mi – 1Sdi Sangat Rendah
Djemari Mardapi, 2008: 123
Keterangan Tabel 9 : Mi
= rerata skor keseluruhan siswa dalam satu kelas Sdi
= simpangan baku skor keseluruhan siswa dalam satu kelas X = skor yang dicapai siswa
b. Histogram Histogram atau grafik batang dibuat untuk menyajikan data
hasil penelitian, histogram ini dibuat berdasarkan data frekuensi yang telah ditampilkan dalam tabel distribusi normal.
2. Uji Persyaratan Analisis
a. Analisis Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji t dan uji F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk
jumlah sampel kecil. Menurut Imam Ghozali 2009: 107 “uji
63 normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi, variabel
pengganggu memiliki distribusi normal”. Dasar pengambilan keputusan uji normalitas menurut Imam
Ghozali 2009: 109 adalah sebagai berikut, jika: 1 Data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas
2 Data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan pola
distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas b.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain Imam Ghozali, 2009: 35. Dasar analisis heteroskedastisitas dengan menggunakan metode grafik Scatterplot
menurut Imam Ghozali 2009: 37 adalah sebagai berikut, jika: 1 Ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur bergelombang melebar kemudian
menyempit, maka
mengindikasikan telah
terjadi heteroskedastisitas.
2 Tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
64
c. Analisis Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara masing-masing variabel bebas. Apabila
terjadi multikolinieritas pada persamaan regresi dapat diartikan kenaikan variabel bebas X dalam memprediksi variabel terikat Y
akan diikuti
variabel bebas
X yang
lain yang
terjadi multikolinieritas.
Menurut Imam
Ghozali 2009:
25 uji
multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independent. Jika
variabel-variabel bebas saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal, maksudnya variabel bebas yang nilainya korelasi
antar sesama variabel bebas sama dengan nol untuk mendeteksi terjadi tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dengan melihat TOL
Tolerance dan VIF Variance Inflantion Factor , jika α = 0.05 maka
batas VIF = 10. Jika VIF 10 dan TOL 0.10 maka tidak terjadi multikolinearitas.
3. Pengujian Hipotesis