4 Siswa masih mengalami kendala dalam mencapai hasil belajar yang
maksimal. Berdasarkan pengalaman KKN-PPL yang sudah dilakukan oleh peneliti di SMK Piri I Yogyakarta sewaktu mengajar salah satu mata pelajaran produktif,
sebagian besar nilai hasil belajar siswa masih kurang maksimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya: siswa masih kurang aktif dalam
mengikuti proses pembelajaran teori, siswa sering ngobrol dengan siswa lain dan sering bergantung dengan siswa lain saat mengerjakan tugas mandiri.
Keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran akan berpengaruh terhadap mutu pendidikan di SMK.
Uraian di atas menyatakan mutu pendidikan di SMK Piri I Yogyakarta yang masih rendah dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang masih kurang efektif.
Proses pembelajaran yang kurang efektif menjadi kendala siswa untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal, maka peneliti tertarik mengangkat
permasalahan tersebut untuk dilakukan penelitian.
B. I dentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan, antara lain:
Rendahnya mutu pendidikan disebabkan proses pembelajaran di sekolah yang masih kurang efektif. Mutu pembelajaran disebabkan oleh beberapa faktor,
antara lain: sarana-prasarana yang masih kurang menunjang, tenaga pengajar yang kurang kompeten, dan siswa yang belum maksimal melaksanakan tugas
dalam proses pembelajaran. Kerjasama siswa dan guru perlu ditingkatkan untuk
5 keberhasilan dalam proses pembelajaran dan proses pembelajaran yang efektif
akan berpengaruh pada mutu pendidikan. Gaya belajar yang belum teridentifikasi dengan baik akan berpengaruh pada
keberhasilan belajar. Siswa yang belum mengenal gaya belajar akan sulit memproses materi. Sulitnya pemrosesan materi menyebabkan minimnya
keefektifan gaya belajar. Agar hasil belajar optimal, siswa harus menemukan gaya belajar yang nyaman dan terkondisi dengan baik saat belajar.
Kurangnya kreativitas siswa dalam belajar akan menghambat siswa untuk menghasilkan suatu proses pembelajaran yang baik. Siswa yang kurang kreatif
akan sulit memberikan bermacam-macam alternatif jawaban dan memiliki masalah dalam menyelesaikan persoalan tugas. Kreativitas siswa dalam
pembelajaran dapat dibangkitkan dengan cara guru menciptakan situasi belajar- mengajar yang banyak memberi kesempatan kepada siswa untuk memecahkan
masalah, melakukan beberapa percobaan, dan membuat siswa sering mengajukan pertanyaan.
Keberhasilan dalam proses pembelajaran tidak hanya dibutuhkan kecerdasan intelektual saja, namun kecerdasan emosi yang memiliki pengaruh besar dalam
proses pembelajaran. Kecerdasan emosi menunjuk pada suatu kemampuan untuk mengendalikan emosi yang ada pada siswa. Siswa harus dapat
mengendalikan emosi dengan baik untuk membentuk kecerdasan emosi yang tinggi.
Kemandirian belajar siswa dijadikan sebagai aspek penting untuk membentuk pribadi siswa yang tidak selalu mengharapkan bantuan orang lain
dalam proses pembelajaran. Siswa yang memiliki kemandirian belajar rendah
6 cenderung belajar yang kurang efektif, kurang mengevaluasi, selalu
mengharapkan bantuan orang lain, dan waktu dalam menyelesaikan tugas sering terlambat. Kemandirian belajar siswa dapat ditingkatkan dengan cara guru sering
memberikan tugas-tugas yang bersifat mandiri kepada siswa.
C. Batasan Masalah