3. Fungsi pendidikan Berdasarkan penelitian-penelitianterdahulu, diketahui adanya
hubungan positif antara selera humor dengan motivasi belajar siswa, yang dapat meningkatkan prestasi belajar.
4. Fungsi sosial komunikasi Humor sebagai pengurang ketegangan, mampu menurunkan
stress, dan humor juga bisa digunakan untuk mencairkan suasana ataupun pengalihan dalam proses perhatian dalam peranan
kepercayaan Hendri Prasetya, 2007: 203. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulakn bahwa fungsi
humor antara lain adalah fungsi fisiologik berupa fungsi meningkatkan kesehatan individu, fungsi psikologik yaitu
menurunkan stress, fungsi pendidikan yaitu dapat meningkatkan motivasi dan prestasi, dan fungsi sosial yaitu berfungsi dalam
mencairkan suasana saat berkomunikasi.
h. Aspek-aspek Selera Humor
Menurut Abel Hartanti 2008: 38 selera humor meliputi lima aspek dimensi yaitu:
1 Kemampuan memahami Humor bukan hanya berisi lelucon yang diikuti tawa terpingkal-
pingkal, tetapi humor lebih merupakan suatu cara melihat, bereaksi dan berinteraksi terhadap dunia Zurkarnain dan Ferry Novlladi,
2009: 50.
2 Menikmati atau menghargai humor Keahlian dalam mengemas humor menjadi ciri utama bagi
mereka yang sukses, kreatif dan sehat Zulkarnain dan Ferry Novlladi, 2009 50.
3 Membuat humor Mampu membuat orang lain tetawa dengan penyajian humor
dalam bermacam macam bentuk, dapat berupa bentuk gambar seperti karikatur, komik, dalam bentuk drama seperti lawak, dalam
bentuk teks serta dalam bentuk percakapan Hartanti, 2008: 40. 4 Menyukai humor dengan orang orang humoris
Saat ini humor berkembang sebagai bagian dari kesenian rakyat, seperti ludruk, ketoprak, wayang kulit, wayang golek, dan
sebagainya. Unsur humor dalam kelompok kesenian menjadi unsur penunjang daya tarik Didiek Rahmanadji, 2007 :215.
5 Menggunakan humor untuk meredakan ketegangan, dan menggunakan humor untuk mencapai tujuan sosial.
Humor dapat digunakan untuk menjauhkan seseorang dari situasi yang memalukan, meredakan suasana tegang dan
mempengaruhi kohesien yang dimiliki suatu kelompok Rodrigues dalam Hartanti, 2008: 41.
Menurut Treft dan Blakeslee Darmansyah, 2010: 88 dalam studinya yang berhubungan dengan pembelajaran, menemukan bahwa
humor adalah salah satu cara terbaik yang membuat materi
pembelajaran yang membosankan menjadi lebih menarik bagi siswa, sehingga menghasilka prestasi belajar yang lebih baik. Dari hasil
peneliatian Darmansyah, 2010: 107 yang dilaksanakan dengan memberikan kuis terhadap 240 mahasiswa, pendapat mereka tentang
dosen yang ideal dan favorit mahasiswa menempatkan kata humoris paling banyak dipilih, artinya dosen yang mereka senangi adalah
dosen yang mampu menciptakan humor dalam pembelajaran. Penelitian ini menegaskan bahwa humor penting dalam proses
pembelajan. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat
lima aspek dari selera humor yaitu kemampuan memahami, menikmati atau menghargai humor, membuat humor, menyukai
humor dengan orang-orang humoris, dan menggunakan humor untuk meredakan ketegangan dan menggunakan humor untuk mencapai
tujuan sosial.
3. Motivasi Belajar