sebagainya. Hal tersebut mampu mendorong siswa agar mau berusaha untuk dapat mencapai keberhasilan belajar.
d. Mengarahkan perilaku anak didik Guru bertugas dalam mengarahkan perilaku siswa. Siswa yang
kurang aktif dalam proses pembelajaran diarahkan dengan cara yang baik dan mendidik.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa upaya meningkatkan motivasi belajar dapat dilakukan oleh orang tua
dan guru, Orang tuadapat melakukan dengan langkah awal mengenali ciri-ciri anak yang motivasinya menurun, menciptakan suasana sehat
dalam keluarga, menumbuhkan rasa percaya diri dan optimis anak ketika mengalami kegagalan, menghindari caci maki ketika anak
mengalami kegagalan, serta memprioritaskan belajar tapi tidak mengurangi hak anak untuk bermain dan melakukan hal lain. Motivasi
juga dapat ditingkatkan oleh guru dengan cara menumbuhkan semangat siswa dengan suasana belajar yang nyaman, memberikan
harapan yang realistis, memberikan insentif atau penghargaan, serta mengarahkan perilaku siswa dengan cara yang baik dan mendidik.
g. Unsur-unsur Motivasi Belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono 1994: 89-92 beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar antara lain adalah:
a. Cita-cita atau aspirasi siswa Cita-cita dapat dimiliki individu dalam waktu yang cukup
lama, bahkan bisa bertahan seumur hidup. Cita-cita yang dimiliki individu mampu memperkuat motivasi belajar dan dan
mengarahkan perilaku belajarnya. Cita-cita mampu memperkuat motivasi yang dimiliki individu karena cita-cita tersebut akan
mewujudkan aktualisasi diri. b. Kemampuan Belajar
Kemampuan yang dibutuhkan dalam belajar meliputi aspek psikis dalam diri siswa, antara lain pengamatan, perhatian, ingatan,
daya pikir, dan fantasi. Siswa yang memiliki kemampuan belajar tinggi biasanya memiliki motivasi belajar yang tinggi pula. Hal
tersebut disebabkan karena siswa dengan kemampuan belajar tinggi lebih sering memperoleh kesuksesan dalam belajar, dan
kesuksesan memperkuat motivasi belajar. c. Kondisi Jasmani dan Rohani Siswa
Siswa merupakan makhluk yang terdiri dari kesatuan fisik dan psikologis. Kondisi fisik dan psikologis yang dimiliki siswa dapat
mempengaruhi motivasi belajar, namun kondisi fisik lebih nampak karena memiliki gejala yang nampak dari pada kondisi psikologis.
Misalnya siswa terlihat lesu dan mengantuk.
d. Kondisi Lingkungan Kelas Kondisi lingkungan kelas merupakan unsur yang datang dari
luar diri siswa seperti lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Kondisi lingkungan dapat menghambat maupun
mendukung motivasi belajar yang dimiliki siswa. Guru dapat mengelola kelas,menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan, serta menampilkan diri secara menarik untuk memotivasi siswa dalam belajar.
e. Unsur-unsur Dinamis Belajar Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur yang terdapat
dalam proses belajar dan keberadaannya tidak stabil, kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali.
f. Upaya Guru Mebelajarkan Siswa Upaya guru yang dimaksudkan adalah upaya yang
dipersiapkan guru dalam membelajarkan siswa seperti materi, cara menyampaikannya, serta menarik perhatian siswa.
Menurut Hamzah B. Uno 2011: 23 menjelaskan bahwa unsur- unsur motivasi belajar antara lain adalah:
a. Adanya hasrat dan keinginan individu untuk berhasil. b. Adanya dorongan dan kebutuhan individu dalam belajar.
c. Adanya harapan dan cita-cita mengenai masa depan. d. Adanya penghargaan dalam belajar.
e. Adanya kegiatan yang menarik dalam proses belajar.
f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan individu untuk belajar dengan baik.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa beberapa unsus dalam motivasi belajar antara lain adalah adanya
hasrat dan keinginan individu untuk berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan individu dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita
mengenai masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam proses belajar, sera adanya lingkungan
belajar yang kondusif.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Anwar Suyudi 2013 yang berjudul “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Selera Humor Guru dan Minat
Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akutansi Siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Banguntapan Tahun Ajaran 20122013”. Dari hasil penelitian
ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama persepsi siswa tentang selera humor guru dan minat
belajar terhadap prestasi belajar akutansi dengan nilai Ry1,2 sebesar 0,317, R2y1,2 sebesar 0,100 dan F
hitung
3,396 F
tabel
3,15 pada taraf signifikasi 5.