memiliki persepsi tentang selera humor guru dalam kategori sangat tinggi, 54 siswa 59,3 yang memiliki persepsi tentang selera humor
guru dalam kategori tinggi,3 siswa 3,3 untuk kategori sedang, 1 siswa 1,1 untuk kategorirendah dan
0 siswa sangat
rendah.Kecenderungan variabel persepsi siswa tentang selera humor guru disajukan dalam diagram pie Pie Cart sebagai berikut
:
Gambar. 5 Pie Chart Kecenderungan Variabel Persepsi Siswa tentang Selera Humor Guru
c. Deskripsi Data Motivasi Belajar
Persepsi siswa tentang selera humor guru diukur dengan menggunakan skala persepsi siswa tentang selera humor guru
dengan model skala Likert. Skala ini terdiri dari 20pernyataan dengan empat alternatif pilihan jawaban, skor tertinggi adalah 4
dan skor terendah adalah 1. Responden penelitain ini berjumlah 91 siswa dengan skor tertinggi 58 dan skor tertinggi yang mungkin
36,3
59,3 3,3
1,1
Sangat Tinggi Tinggi
Sedang Rendah
Sangat Rendah
dicapai sebesar 15 x 4 = 60, skor terendah 38 dan skor terendah yang mungkin dicapai sebesar 1 x 15 = 15. Hasil analisis
menunjukkan Mean M sebesar 47,70; Median Me sebesar 48,00; Modus Mo sebesar 47; dan Standar Deviasi SD Sebesar
4,736. Distribusi frekuensi motivasi belajar dapat dilihat pada tabel
berikut: Tabel.13 Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar
No Kelas
Interval FrekuensiF
Relatif FrekuensiKumulatif
FK 1.
37,30 – 39,80
2 2,2
2 2.
39,90 – 42,40
16 17,6
18 3.
42,50 – 45,00
14 15,4
32 4.
45,10 – 47,60
11 12,1
43 5.
47,70 – 50,20
17 18,7
60 6.
50,30 – 52,80
13 14,3
73 7.
52,90 – 55,40
17 18,7
90 8.
55,50 – 58,00
1 1,1
91 Jumlah
91 100
91
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi variabel motivasi belajar di atas dapat digambarkan dalam histogram sebagai berikut:
2 11
17 16
17
1 14
13
5 10
15 20
F rre
k u
e n
s i
Kelas Interval
Chart Title
Gambar. 6Histogram Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Berdasarkan data di atas, dapat di ketahui bahwa dalam distribusi
frekuensi variabel prestasi belajar ekonomi terdapat 8 kelas interval. Kelas interval dengan panjang kelas interval 37,30-39,80 memiliki
frekuensi 2 siswa, kelas interval dengan panjang kelas interval 39,90- 42,40 memiliki frekuensi 16 siswa, kelas interval dengan panjang kelas
interval 42,50-45,00 memiliki frekuensi 14 siswa, kelas interval dengan panjang kelas interval 45,10-47,60 memiliki frekuensi 11
siswa, kelas interval dengan panjang kelas interval 47,70-50,20 memiliki frekuensi 17 siswa, kelas interval dengan panjang kelas
interval 50,30-52,80 memiliki frekuensi 13 siswa, kelas interval dengan panjang kelas interval 52,90-55,40 memiliki frekuensi 17
siswa, dan kelas interval dengan panjang kelas interval 55,50-58,00 memiliki frekuensi 1 siswa.
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat dibuat distribusi frekuensi kecenderungan motivasi belajar sebagai berikut:
Tabel.14Distribusi Kecenderungan Frekuensi Motivasi Belajar
No Kelas
Interval Frekuensi
F Frekuensi
Kategori
1 Skor 50
31 34,1
Sangat Tinggi
2 Skor 43-50
42 46,2
Tinggi 3
Skor 35-42 18
19,8 Sedang
4 Skor 27-34
Rendah 5
Skor ≤26
Sangat Rendah
Berdasarkan data yang disajikan di atas, dari 91 siswa yang merupakan subyek penelitian, 31 siswa 34,1 memiliki motivasi
belajar dalam kategori sangat tinggi,42 siswa 46,2 untuk kategori tinggi, 18 19,8 untuk kategori sedang, 0 siswa 0rendah, dan
sangat rendah. Kecenderungan variabel persepsi siswa tentang motivasi belajar
disajikan dalam diagram pie Pie Cart sebagai berikut:
34,1
46,2 19,8
0 0
Sangat Tinggi Tinggi
Sedang Rendah
Sangat Rendah
Gambar. 7 Pie Chart Kecenderungan Variabel Motivasi Belajar
B. Uji Prasarat Analisis