Tingkatan Loyalitas Model Loyalitas

41 faktor sikap berkontribusi pada loyalitas tersembunyi perusahaan dapat menggunakan strategi untuk mengatasinya. d. Loyalitas Premium Premium Loyalty Loyalitas premium merupakan jenis loyalitas yang paling dapat ditingkatkan, terjadi bila ada tingkat keterikatan yang tinggi dan tingkat pembelian berulang yang tinggi juga. Ini merupakan jenis loyalitas yang lebih disukai untuk semua pelanggan disetiap perusahaan. Pada tingkat preferensi paling tinggi tersebut, orang bangga karena menemukan dan menggunakan produk tertentu dan senang membagi pengetahuan mereka dengan rekan dan keluarga. Berdasarkan pengertian-pengertian pada Tabel 2.2, dapat disimpulkan bahwa loyalitas adalah suatu tingkatan dimana konsumen benar-benar melekat kepada suatu perusahaan, baik terhadap suatu merek saja atau keseluruhan perusahaan. Loyalitas memungkinkan perusahaan dapat bantuan dalam memasarkan produk yang diciptakan oleh konsumen yang loyal, karena konsumen yang loyal akan memberitahukan dan menyarankan lingkungan mereka untuk menggunakan produk atau jasa tersebut.

2.1.6.4 Tingkatan Loyalitas

Menurut Kartajaya 2009:131 loyalitas sendiri memiliki lima tingkatan yaitu: 1. Switchers Price Sensitive, dimana pada tingkatan ini pelanggan tidak loyal kepada merek atau belum memiliki brand equity yang kuat. Setiap merek dipersepsikan memberikan kepuasan yang cukup. 2. Satisfied Habitual Buyer, dimana pada tingkatan kedua ini pelanggan merasa puas terhadap produk atau setidaknya tidak merasa tidak puas Universitas Sumatera Utara 42 terhadap produk perusahaan. Pelanggan juga sensitif terhadap benefit baru yang ditawarkan kepada mereka. 3. Satisfied buyer with switching cost, dimana pelanggan merasa puas terhadap produk. Mereka harus mengeluarkan biaya tertentu apabila mereka ingin berpindah merek. Pada tingkatan ini, pelanggan sensitif dengan benefit yang dapat melampaui biaya beralih merek. 4. Likes the brand, pelanggan sungguh menyukai merek yang ditawarkan perusahaan. Mereka memiliki pertalian emosional dengan merek tersebut. 5. Commited buyer, pelanggan memiliki rasa bangga menggunakan produk yang ditawarkan perusahaan. Mereka merekomendasikan merek yang sama kepada orang lain. Pada tingkatan ini, merek produk memiliki brand equity yang kuat dimata pelanggan. Tjiptono dalam Rahmayanty 2010:14 lebih lanjut mengemukakan enam indikator yang bisa digunakan untuk mengukur loyalitas konsumen yaitu: 1 Pembelian ulang, 2 Kebiasaan mengonsumsi merek tersebut, 3 Selalu menyukai merek tersebut, 4 Tetap memilih merek tersebut, 5 Yakin bahwa merek tersebut yang terbaik, 6 merekomendasikan merek tersebut pada orang lain.

2.1.6.5. Model Loyalitas

Model loyalitas pelanggan berdasarkan telaah literatur yang dilakukan, Uncles, et al. 2003 dalam Tjiptono 2005:400 mengidentifikasi tiga model popular dalam konseptualisasi loyalitas pelanggan. Model 1 memandang loyalitas sebagai sikap yang kadang-kadang mengarah pada terjalinnya relasi dengan merek. Beragumen bahwa harus ada Universitas Sumatera Utara 43 komitmen sikap terhadap suatu merek, baru bisa berbentuk loyalitas sejati. Sikap ini tercermin dalam serangkaian keyakinan positif yang konsisten terhadap merek yang dibeli. Sikap semacam itu diukur dengan jalan menanyakan kepada pelanggan seberapa suka mereka terhadap merek tertentu, seberapa kuat komitmen mereka terhadap merek tersebut, kecendrungan untuk merekomendasikan merek tersebut kepada orang lain, serta keyakinan dan perasaan terhadap merek bersangkutan, relatif dibandingkan merek-merek pesaing. Kekuatan sikap ini merupakan prediktor kunci pembelian merek dan pola pembelian uang. Model 2 mendasarkan loyalitas lebih pada pola pembelian masa lalu dibandingkan motivasi atau komitmen konsumen terhadap merek. Model ini mengandalkan data longitudinal tentang pola pembelian diberbagai kategori produk dan dibanyak negara. Riset-riset berdasarkan perspektif ini menemukan bahwa hanya sedikit konsumen yang tergolong loyal monogami. Model 3 merupakan ancangan kontingensi yang beranggapan bahwa konseptualisasi terbaik untuk loyalitas adalah bahwa hubungan antara sikap dan perilaku di moderasi oleh variabel-variabel kontingensi, seperti kondisi individu saat ini, karakteristik individu dan atau situasi pembelian yang dihadapi konsumen. Dengan demikian, sikap yang positif terhadap sebuah merek mungkin hanya memberikan prediksi yang lemah mengenai apakah merek tersebut akan dibeli atau tidak pada kesempatan pembelian berikutnya. Universitas Sumatera Utara 44

2.2 Penelitian Terdahulu

Ada beberapa penelitian terdahulu yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini, antara lain : Tabel 2.3 NAMA JUDUL ALAT ANALISIS HASIL Afrida Fatharani, Nawazirul Lubis, Reni Shinta Dewi. 2009 Pengaruh gaya hidup, harga, dan kelompok referensi terhadap keputusan pembelian telepon seluler Blackberry. Analisis regresi berganda 1. Secara simultan gaya hidup, harga dan kelompok referensi berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk telepon seluler. 2. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa gaya hidup, harga, dan kelompok referensi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian baik secara parsialmaupun secara simultan. 3. Variabel yang paling berpengaruh besar adalah kelompok referensi Gusti Putu Bagus Yogi Swara 2011 Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Citra Merek terhadap Minat Beli Ipad di Kota Bandung. Analisis Regresi Berganda 1.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk, harga, citra merek, dan minat beli iPad di Kota Bandung berada dalam kategori baik. 2. secara simultan minat beli iPad dipengaruhi sebesar 52,8 oleh variabel kualitas produk, harga, dan citra merek. 3.Berdasarkan pengujian hipotesis secara parsial variabel kualitas produk yang memengaruhi minat beli sebesar 35,9, variabel harga yang memengaruhi minat beli sebesar 7,1, dan variabel citra merek yang memengaruhi minat beli sebesar 40,2. Kata Kunci : Kualitas Produk, Harga, Citra Merek, dan Minat Beli. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Hidup, Harga, Dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Samsung Smartphone Pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

5 82 120

Pengaruh Gaya Hidup, Merek, dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian dan Loyalitas Produk iPad Pada Mahasiswa/I di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

1 105 130

Pengaruh Gaya Hidup, Merek, dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone iPhone di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

17 134 99

Pengaruh Gaya Hidup, Harga, Dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Samsung Smartphone Pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

4 36 123

I. Identitas Responden - Pengaruh Gaya Hidup, Harga, Dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Samsung Smartphone Pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 25

Pengaruh Gaya Hidup, Harga, Dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Samsung Smartphone Pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 1 11

BAB II TINJAUAN PUSAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Perilaku konsumen - Pengaruh Gaya Hidup, Merek, dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian dan Loyalitas Produk iPad Pada Mahasiswa/I di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Gaya Hidup, Merek, dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian dan Loyalitas Produk iPad Pada Mahasiswa/I di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Gaya Hidup, Merek, dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone iPhone di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 9

Pengaruh Gaya Hidup, Merek, dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian dan Loyalitas Produk iPad Pada Mahasiswa/I di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 11