Permasalahan Tujuan Penelitian Hipotesis Manfaat Penelitian Ikan Kerapu Macan Epinephelus fuscoguttatus

Gejala klinis umum VNN pada beberapa jenis ikan antara lain perilaku ikan terserang berenang tak menentu, dan ikan mengapung dengan perut di atas disebabkan oleh pembengkakan gelembung renang, warna tubuh terlihat lebih gelap dan selera makan berkurang. Kematian kumulatif mencapai 34 dan 56 selama 10 minggu. Ikan yang terkena infeksi VNN biasanya memperlihatkan keadaan gangguan saraf yang berhubungan dengan vakuolisasi kerusakan kuat sistem saraf pusat dan retina Thie´ry et al., 2006. Penyebaran ikan kerapu sangat dibatasi oleh faktor-faktor lingkungan perairan yang ada dan dipisah-pisahkan secara nyata oleh kedalaman, akan tetapi untuk ikan tambakan toleransi tertingginya lebih pada kadar garam salinitas, dimana biasanya berada pada kisaran kadar garam rendah. Jika terjadi tekanan lingkungan akibat perubahan mendadak dan pemakaian antibiotik pada budidaya di pertambakan dan perairan tidak dalam keadaan seimbang dinamis Stady state, maka ikan akan mengalami perubahan fisiologis. Kerentanan ikan sebagai hospes atau inang juga sangat ditentukan oleh kualitas air sebagai media hidupnya Adji, 2008. Organisme yang hidup di laut atau perairan payau Estuarine hanya dapat bertahan pada perubahan-perubahan salinitas yang relatif kecil, hal tersebut sangat berhubungan dengan tekanan osmotik sel Hutabarat, 1984.

1.2 Permasalahan

Kegiatan budidaya pembesaran ikan kerapu macan merupakan kegiatan perikanan laut yang layak dikembangkan. Namun dalam pembudidayaannya, terdapat kendala yaitu munculnya penyakit yang disebabkan oleh virus, salah satunya VNN yang dapat menyerang ikan dan menyebabkan kematian dalam jumlah besar sehingga menimbulkan kerugian yang sangat besar. Sampai sekarang penyakit akibat virus belum dapat ditanggulangi secara pasti sehingga lebih ditekankan kepada upaya pencegahan dan membatasi penularannya dengan cara memperhatikan kualitas air, salah satunya menjaga salinitas air yang mendukung untuk kehidupan ikan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana pengaruh salinitas air terhadap tingkat patogenitas VNN pada benih ikan kerapu macan Universitas Sumatera Utara

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh salinitas air terhadap patogenitas viral nervous necrosis VNN pada benih kerapu macan yang terinfeksi VNN.

1.4 Hipotesis

Salinitas air mempengaruhi tingkat patogenitas VNN pada benih kerapu macan yang diinfeksi VNN.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil setelah pelaksanaan penelitian ini berakhir adalah: a. Memberikan informasi bagi pelaku kegiatan budidaya perikanan untuk memahami penyakit VNN pada benih kerapu macan, terutama yang berkaitan dengan salinitas air. b. Mencegah dan membatasi penularan VNN pada budidaya dan lalulintasdistribusi ikan kerapu macan. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Kerapu Macan Epinephelus fuscoguttatus

Menurut Dennis et al. 2006, ciri-ciri morfologis ikan kerapu macan Epinephelus fuscoguttatus adalah bentuknya agak bulat memanjang dan mempunyai ukuran badan lebih tinggi, sirip dada berwarna kemerahan dan sirip lainnya mempunyai tepi kecoklatan. Sedangkan menurut Tarwiyah 2001, Ikan kerapu bentuk tubuhnya agak rendah, moncong panjang memipih dan menajam, maxillarry lebar di luar mata, gigi pada bagian sisi dentary 3 atau 4 baris, terdapat bintik putih coklat pada kepala, badan dan sirip, bintik hitam pada bagian dorsal dan poterior. Habitat benih ikan kerapu macan adalah pantai yang banyak ditumbuhi alga jenis reticulata dan Gracillaria sp., setelah dewasa hidup di perairan yang lebih dalam dengan dasar terdiri dari pasir berlumpur. Ikan kerapu termasuk jenis karnivora dan cara makannya mencaplok satu persatu makanan yang diberikan sebelum makanan sampai ke dasar. Pakan yang paling disukai jenis crustaceae rebon, dogol dan krosok, selain itu jenis ikan-ikan tembang, teri dan belanak. Budidaya ikan kerapu macan pada umumnya dilakukan pada keramba jaring apung KJA yang berada di perairan di lepas pantai. Ikan kerapu macan menyenangi air laut berkadar garam 33 - 35 ppt. Untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan kerapu macan temperatur yang diperlukan berkisar antara 25 - 32 o C, salinitas berkisar antara 20 - 32 ppt, oksigen terlarut DO berkisar antara 4 - 8 ppm dan pH berkisar antara 7,5 - 8,3 Anonim, 2001, sedangkan menurut Akbar Anwar 1997 pertumbuhan ikan kerapu yang baik memerlukan temperatur berkisar 27 - 29 o C, salinitas 30 - 33 ppt, pH antara 8,0 - 8,2 dan DO lebih besar dari 5 ppm. Ikan kerapu macan bisa juga hidup di perairan muara sungai dengan kisaran kadar garam 15 - 30 ppt, temperatur air 24 - 31 o C, dan kadar DO antara 4,9 - 9,3 mgl. Universitas Sumatera Utara Ikan kerapu macan mempunyai ukuran tubuh yang relatif lebih besar dan pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan jenis ikan lain Sunaryat Minjoyo, 2004. Jenis ikan kerapu banyak dibudidaya karena selain mempunyai potensi sebagai ikan hias, juga banyak dikonsumsi karena rasanya nikmat. Ikan ini juga merupakan salah satu jenis ikan yang memiliki nilai ekonomi tinggi, karena sangat disukai di dalam maupun di luar negeri seperti Negara-negara Asean, Hongkong, Cina, dan Jepang. Oleh karena itu, ikan kerapu macan menjadi sumber devisa dan merupakan komoditi ekspor unggulan ke Singapura, Hongkong, Jepang dan Amerika Subyakto Cahyaningsih, 2003. Ikan kerapu macan sebagai komoditi ekspor menyumbang devisa negara sebesar US 580 juta pada tahun 2003 Anonim, 2004a; Anonim, 2004b. Dalam pemeliharaan ikan kerapu macan masih terdapat kendala, di antaranya adalah tingkat kematian yang masih relatif tinggi akibat penyakit infeksi VNN. Virus ini umumnya menginfeksi stadia larva sampai remaja dan menyerang sistem organ saraf mata dan otak yang ditandai dengan gejala yang cukup spesifik karena ikan menampakkan tingkah laku berenang yang tidak normal dan umumnya ikan berdiam di dasar Yuasa et al., 2001.

2.2 Viral Nervous Necrosis VNN