Viral Nervous Necrosis VNN

Ikan kerapu macan mempunyai ukuran tubuh yang relatif lebih besar dan pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan jenis ikan lain Sunaryat Minjoyo, 2004. Jenis ikan kerapu banyak dibudidaya karena selain mempunyai potensi sebagai ikan hias, juga banyak dikonsumsi karena rasanya nikmat. Ikan ini juga merupakan salah satu jenis ikan yang memiliki nilai ekonomi tinggi, karena sangat disukai di dalam maupun di luar negeri seperti Negara-negara Asean, Hongkong, Cina, dan Jepang. Oleh karena itu, ikan kerapu macan menjadi sumber devisa dan merupakan komoditi ekspor unggulan ke Singapura, Hongkong, Jepang dan Amerika Subyakto Cahyaningsih, 2003. Ikan kerapu macan sebagai komoditi ekspor menyumbang devisa negara sebesar US 580 juta pada tahun 2003 Anonim, 2004a; Anonim, 2004b. Dalam pemeliharaan ikan kerapu macan masih terdapat kendala, di antaranya adalah tingkat kematian yang masih relatif tinggi akibat penyakit infeksi VNN. Virus ini umumnya menginfeksi stadia larva sampai remaja dan menyerang sistem organ saraf mata dan otak yang ditandai dengan gejala yang cukup spesifik karena ikan menampakkan tingkah laku berenang yang tidak normal dan umumnya ikan berdiam di dasar Yuasa et al., 2001.

2.2 Viral Nervous Necrosis VNN

Viral Nervous Necrosis VNN istilah alternatif: virus encephalopathy dan retinopathy VER adalah penyakit yang terdaftar oleh The Office International des Epizooties OIE, menjadi masalah utama dalam produksi perikanan laut di dunia. Virus penyebab VNN ini merupakan anggota family Nodaviridae berdasarkan susunan asam nukleat dan struktur protein. Family Nodaviridae terdiri dari dua jenis yaitu jenis Alphanodavirus dan Betanodavirus, kedua jenis ini sangat ganas dalam menginfeksi ikan Yukio, 2007. Betanodaviruses adalah agen penyebab serangan VNN pada budidaya ikan laut. Betanodaviruses adalah virus kecil, berbentuk bola, tidak punya kapsid dengan genom yang terdiri atas dua ikatan tunggal. Nodaviruses adalah virus icosahedral yang Universitas Sumatera Utara tidak dibungkus dengan suatu genom terdiri dari 2 RNAs 13 ikatan tunggal. Piscine nodaviruses betanodaviruses telah menunjukkan infeksi pada lebih dari 30 jenis ikan laut terutama pada masa larva dan juvennil, infeksi betanodaviruses pada dasarnya menyerang atau menginfeksi ikan pada awal masa perkembangan larva dan benih yang mengakibatkan mortalitas yang tinggi Yukio, 2007. Piscine nodaviruses dapat digolongkan ke dalam 4 genotipe berdasar pada urutan nukleotida protein mantel gen: Striped Jack Nervous Necrosis Virus SJNNV, Redspotted Grouper Nervous Necrosis Virus RGNNV, Tiger Puffer Nervous Necrosis Virus TPNNV, and Barfin Flounder Nervous Necrosis Virus BFNNV. Infeksi piscine nodavirus telah dihubungkan dengan angka kematian tinggi pada jenis ikan grouper yang dibudidaya di Taiwan, Singapore, Thailand, China, dan Indonesia. Infeksi piscine nodavirus merupakan ancaman potensial yang menyebabkan kerusakan pada banyak jenis ikan akuakultur di daerah tersebut. Suatu kebutuhan mendesak untuk menentukan cakupan ikan yang menjadi inang dari virus ini Chi, 2006. Pada fase pertumbuhan ikan kerapu bisa terkena infeksi oleh VNN dengan perubahan prenasal. VNN menembus epitelium nasal lewat saraf penciuman dan olfactory bubble, dan menyerang ears of smell. Lewat intramuscular I.M., VNN melewati sistem saraf peripheral dalam jaringan muscular tepi, diangkut melalui akson ke jaringan spina sirip punggung pada tulang belakang. VNN dapat menyerang Central Nervous System CNS lewat sirkulasi darah sebagai titik awal injeksinya Dennis et al., 2006. Pada fase perkembangan larva, infeksi awal VNN biasanya pada tulang belakang, spina, kerusakan pada gelembung renang, kemudian kerusakkan pada otak, dan retina Nguyen et al., 1996. Secara alami, larva ikan muda yang terserang virus dapat dideteksi dalam epitelia sel kulit dan epitelium yang berhubungan dengan usus intestinal, yang secara bersamaan dengan sel saraf CNS sebagai tahap awal infeksi atau peradangan oleh VNN. Neurotropisme dari indikasi serangan virus VNN itu mungkin memperoleh akses ke CNS lewat saraf peripheral, misalnya lewat hubungan saraf otomatis pada Universitas Sumatera Utara organ pencernaan, juga lewat sensor dan berhubungan dengan saraf motorik pada epitelium dari kulit Dennis et al., 2006. Gejala klinis khas VNN pada beberapa jenis ikan antara lain: perilaku ikan terserang berenang tak menentu dan ikan mengapung dengan perut di atas disebabkan oleh pembengkakan gelembung renang swim bladder, warna tubuh terlihat lebih gelap dan selera makan berkurang. Ikan yang terkena infeksi VNN biasanya memperlihatkan keadaan gangguan saraf yang berhubungan dengan vakuolisasi kerusakan kuat sistem saraf pusat dan retina Thie´ry et al., 2006. Serangan VNN lebih ganas pada ikan yang masih muda terutama pada masa awal perkembangannya. Larva dan benih ikan kerapu sangat sensitif dimana kekebalan tubuh pada fase ini relatif masih lemah, sehingga kedaan ini mengakibatkan serangan VNN menjadi lebih akut Nguyen et al., 1996.

2.3 Kualitas Air