16
C. Fungsi Produksi
1. Pengertian Proses Produksi
“Proses produksi dapat diartikan sebagai cara untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan memanfaatkan sumber-
sumber tenaga kerja, mesin- mesin, dan sebagainya yang tersedia” Akmal,
2009: 247. Produksi sebagai suatu istilah, diartikan sebagai semua kegiatan atau kejadian di mana, bahan-bahan dikombinasikan atau dimodifikasikan
menurut cara tertentu dengan menggunakan sarana dan peralatan yang sesuai. Ruang lingkup proses produksi ini sering pula disebut sebagai proses
pabrikasi. Kegiatan produksi dapat mencakup berbagai aspek luas. Kenyataan
mengenai adanya berbagai macam pabrik dengan sejumlah besar jenis-jenis produknya yang berlainan menyadarkan kita betapa luasnya variasi proses
produksi dan betapa sulit menggambarkannya secara umum. Walaupun demikian terdapat ciri atau karakteristik umum perusahaan industri, yakni
adanya pemakaian bahan dan tenaga kerja, penggunaan sarana dan peralatan, serta kegiatan mengkombinasikan seluruh unsur tersebut dengan cara tertentu
sehingga menghasilkan produk yang siap untuk digunakan dalam memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk dijual kepada pihak luar.
17
2. Pentingnya suatu Proses Produksi
Tingkatan pentingnya proses produksi akan berlainan sesuai dengan jenis perusahaan. Untuk jenis perusahaan manufaktur, proses produksi
merupakan bagian kegiatan perusahaan yang sangat penting, baik ditinjau dari besarnya biaya yang dikeluarkan maupun dari banyaknya jumlah orang yang
terlibat di dalamnya. Proses produksi juga merupakan bidang yang cukup rumit, karena
banyaknya aktivitas di dalamnya yang harus dilaksanakan, seperti berbagai aktivitas yang berkaitan dengan cara mendapatkan dan mengolah bahan,
perolehan sarana dan peralatan yang akan digunakan, dan program latihan yang diperlukan untuk para pegawai. Dari berbagai segi dalam kegiatan
produksi diperlukan pemindahan bahan-bahan, penggunaan mesin-mesin, supervisi terhadap para pegawai, koordinasi berbagai subkegiatan, inspeksi-
inspeksi, pengepakan, quality control, dan penggiriman produk jadi. Mengenai koordinasi dengan berbagai kegiatan lain dalam perusahaan seperti
kegiatan pembelian, keuangan, kepegawaian, dan pemasaran diperlukan keterpaduan sebagai salah satu kesatuan kegiatan perusahaan dalam upaya
memperoleh laba.
18
3. Siklus Proses Produksi dan Aspek Pengendaliannya
Walaupun corak kegiatan produksi berlainan satu dengan yang lain, namun kita dapat mengidentifikasikan pola siklus beserta tahap-tahap dalam
siklus tersebut. Tahap-tahap tersebut mencakup: a.
Penentuan permintaan akan produk-produk yang dapat dipasok melalui proses produksi. Atau dengan kata lain, menentukan apa yang akan
diproduksi dan kapan akan diproduksi. b.
Penetapan rencana produksi yang lebih spesifik. c.
Pengadaan masukan untuk melaksanakan kegiatan produksi. d.
Penerimaan, pemasangan, dan pengujian mesin dan peralatan, serta percobaan proses produksi.
e. Pelaksanaan proses produksi yang sebenarnya.
f. Pengiriman produk-produk selesai untuk digunakan sendiri atau dijual
kepada para pelanggan.
D. Audit Operasional atas Fungsi Produksi