Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran
26
1. Identifikasi Masalah Pembelajaran Instructional Problems Langkah ini bertujuan untuk mengindentifikasi terjadinya kesenjangan
antara tujuan menurut kurikulum yang berlaku dengan fakta yang terjadi di lapangan, baik yang menyangkut model, pendekatan, metode, teknik maupun
strategi yang digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Bahan kajian, pokok bahasan, atau materi yang dikembangkan, selanjutnya alternatif
atau cara pembelajaran yang sesuai dalam upaya pencapaian tujuan seperti yang diharapkan dalam kurikulum.
2. Analisis Siswa Learner Characteristics Langkah ini dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan
karakteristik siswa yang meliputi ciri, kemampuan, dan pengalaman baik secara individual maupun berkelompok. Analisis siswa tersebut di antaranya:
a. Tingkah Laku Awal Siswa Kardi dalam Trianto, 2011: 180 menjelaskan bahwa diperlukan
identifikasi keterampilan khusus yang seharusnya dapat siswa lakukan untuk memulai pembelajaran. Hal ini bertujuan agar pembelajaran dapat berjalan
dengan lancar, efektif, dan efisien. b. Karakteristik Siswa
Analisis karakteristik yang dimaksud adalah dengan memperhatikan ciri, kemampuan, dan pengalaman siswa baik sebagai individu maupun kelompok.
Ibrahim dalam Trianto, 2011: 180 memaparkan bahwa analisis karakteristik ini di antaranya kemampuan akademik, usia dan tingkat kedewasaan,
motivasi terhadap mata pelajaran, pengalaman, keterampilan psikomotor,
27
kemampuan bekerja sama, keterampilan sosial, dan lain-lain. Hasil analisis dapat digunakan untuk menyiapkan perangkat pembelajaran.
3. Analisis Tugas Task Analysis Kemp dalam Trianto, 2010: 83 menyatakan bahwa analisis tugas
merupakan kumpulan prosedur untuk menentukan isi suatu pengajaran. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui dan menentukan model pembelajaran
untuk mencapai tujuan, sehingga analisis ini mencakup analisis isi pelajaran, konsep, prosedural, pemrosesan informasi yang digunakan untuk memudahkan
pemahaman atau penguasaan tentang tugas-tugas belajar dan tujuan pembelajaran yang dibuat ke dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Tematik Harian RPPTH dan Lembar Kerja Siswa LKS. 4. Merumuskan Indikator Instructional Objectives
Indikator merupakan tujuan pembelajaran yang diperoleh dari hasil analisis tujuan. Analisis pembelajaran dan identifikasi tingkah laku awal siswa
didasarkan pada perumusan indikator. Tujuan pembelajaran dilakukan untuk mengonversikan analisis tugas dan analisis konsep menjadi tujuan
pembelajaran khusus yang lebih operasional. 5. Urutan Isi Content Sequencing
Menurut Morrison 2011: 16-17. langkah ini dilakukan dengan menentukan urutan isi berdasarkan tingkat kesulitan untuk membantu siswa
dalam memahami pembelajaran.
28
6. Pemilihan Media atau Sumber Pembelajaran Designing the Message Menurut Morrison 2011: 16, memilih alat dan bahan yang disesuaikan
dengan tujuan dapat membantu keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran. Jika sumber-sumber pelajaran yang dipilih dan disiapkan dengan baik, maka
dapat memenuhi tujuan pembelajaran antara lain memotivasi siswa dengan menarik dan menstimulasi perhatian pada materi pelajaran, melibatkan siswa,
menjelaskan dan .menggambarkan isi materi dengan lebih jelas. 7. Strategi Pembelajaran Instructional Strategies
Memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan meliputi pemilihan model, pendekatan dan metode, dan pemilihan format yang
dipandang dapat memberikan pengalaman yang berguna untuk mencapai tujuan pembelajaran.
8. Pengembangan Instruksi Development of Instruction Morrison 2011: 16 menjelaskan bahwa setelah melengkapi proses
analisis dan mendesain media dan sumber belajar, langkah selanjutnya adalah menyiapkan semua bahan ajar seperti halaman web, bahan cetak, dan rekaman
video. 9. Penyusunan Instrumen Evaluasi Evaluation Instruments
Penyusunan tes hasil belajar merupakan alat evaluasi untuk mengukur ketuntasan indikator dan ketuntasan penguasaan siswa setelah berlangsungnya
proses pembelajaran. Kriteria penilaian yang dilakukan adalah penilaian acuan patokan, sehingga instrumen yang dikembangkan harus dapat mengukur
ketuntasan pencapaian hasil belajar.
29
10. Revisi Perangkat Pembelajaran Revision Revisi perangkat pembelajaran dilakukan setelah mendapatkan masukan
dan penilaian yang diperoleh dari kegiatan validasi perangkat pembelajaran oleh pakar.
11. Evaluasi Sumatif Summative Evaluation Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingkat pencapaian tujuan-
tujuan utama pada akhir pembelajaran. Penilaian sumatif meliputi hasil ujian akhir unit dan uji akhir untuk pelajaran tertentu.
12. Evaluasi Formatif Formative Evaluation Evaluasi formatif merupakan bagian penting dari proses pengembangan
yang berfungsi sebagai pemberi informasi bagi pengajar atau tim pengembang seberapa baik program yang telah berfungsi. Penilaian formatif
dilaksanakan selama pengembangan dan ujicoba. 13. Evaluasi Penegasan Confirmative Evaluation
Morrison 2011: 18 menjelaskan bahwa proses evaluasi penegasan adalah proses untuk menentukan apakah desain yang telah dirancang tetap sesuai
dari waktu ke waktu. 14. Perencanaan Planning
Menurut Morrison 2011: 17, proyek desain instruksional bervariasi dalam tingkat kerumitan dan jumlah perencanaan serta manajemen yang
mereka butuhkan. Perencanaan sangat penting untuk mengembangkan dan mengelola jadwal dan anggaran untuk proyek.
30
15. Pelaksanaan Implementation Morrison 2011: 18 memaparkan bahwa selain mendesain instruksi,
penting juga untuk merencanakan pelaksanaan. Pelaksanaan seperti evaluasi formatif dilakukan diawal dalam proses merancang instruksional.
Perencanaan dalam pelaksanaan yang dilakukan seawal mungkin, dapat membantu memastikan kelancaran program instruksional.
16. Manajemen Proyek Project Management Manajemen proyek diperlukan untuk mengelola jadwal dan anggaran
untuk proyek. Upaya yang diperlukan untuk manajemen proyek ditentukan oleh lingkup proyek.
17. Pelayanan Pendukung Support Services Selama pengembangan pelayanan pendukung cukup penting bagi
terlaksananya pengembangan yang baik. Pelayanan pendukung yang dimaksud seperti staf tata usaha, kebijakan kepala sekolah, guru mitra dan
tenaga-tenaga terkait lainnya. Selain itu, anggaran atau dana, fasilitas, bahan, perlengkapan juga merupakan salah satu pelayanan pendukung yang dapat
membantu berlangsungnya pengembangan. Peneliti menggunakan model pengembangan perangkat pembelajaran
menururt Kemp karena komponen-komponen yang ada dalam model Kemp relatif lebih lengkap dibandingkan dengan model-model perangkat
pembelajaran yang lain. Adapun perangkat pembelajaran yang peneliti kembangkan menggunakan
model Kemp ialah silabus, RPPTH, LKS.
31
1. Silabus Menurut Depdiknas 2008 dalam Sa’dun 2013: 7 silabus adalah
suatu perencanaan pada kelompok mata pelajaran yang didalamnya terdapat standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Hal ini sejalan dengan pendapat
Trianto 2010: 96 silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup standar
kompetensi, kompetensi
dasar, materi
pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH Menurut Kemendikbud 2013: 9, RPPTH adalah rencana
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. Sedangkan menurut Permendikbud nomor 81A tahun 2013 RPPTH merupakan
rencana pembelajaran dari suatu tema atau pelajaran yang didalamnya berisi 1 satauan pendidikan, mata pelajaran, dan kelassemester, 2
materi pokok, 3 alokasi waktu, 4 tujuan pembelajaran, 5 materi pembelajaran dan metode pembelajaran, 6 media, alat dan sumber
belajar, 7 langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan 8 penilaian yang mengacu pada silabus.
Dalam RPPTH yang peneliti buat dilengkapi dengan rangkuman materi dan penilaian. Rangkuman materi digunakan untuk acuan dalam
32
melaksanakan pembelajaran. Penilaian digunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang terdiri
dari aspek pengetahuan, keterampilan, sikap sosial dan sikap spiritual. Selain itu didalam RPPTH juga dilengkapi dengan LKS. Menurut Sa’dun
2013: 171 LKS adalah lembar yang berisi tentang tugas yang harus dikerjakan siswa. Dalam LKS terdapat judul, KD, waktu penyelesaian,
pealatan, informasi singkat, langkah kerja dan laporan yang harus dikerjakan.
Berdasarkan uraian diatas RPPTH dibuat berdasarkan dengan silabus. RPPTH dilengkapi dengan rangkuman materi, penilaian dan
LKS. 2.1.3
Penelitian yang Relevan Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran yang mengacu
Kurikulum 2013 merupakan hal yang baru sehingga sedikit yang dapat digunakan sebagai sumber penelitian yang relevan. Berikut ini tiga penelitian relevan yang
sesuai dengan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran. Pertama penelitian pengembangan model pembelajaran yang dilakukan oleh Darmiyati
Zuchdi dkk. 2010. Dalam skripsinya Darmiyati Zuchdi dkk. meneliti “Pengembangan Model Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran
Bidang Studi di Sekolah Dasar”. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa observasi. Produk yang dihasilkan berupa model pendidikan karakter yang
terpadu dalam pembelajaran bidang studi yang didukung oleh pengembangan kultur sekolah, yang dapat meningkatkan baik hasil belajar murid-murid dalam
33
bidang studi maupun perilaku mereka sesuai dengan nilai-nilai target yang dipadukan. Hasil penelitian tersebut kemudian dijadikan dasar untuk melakukan
penenlitian yang lain. Kedua penelitian pengembangan model pembelajaran yang dilakukan
oleh Vitus Winda Ari Wismantaka. 2014. Dalam skripsinya Vitus. meneliti “Pengembangan Bahan Ajar Mengacu Kurikulum SD 2013 Subtema Meneladani
Sikap Pahlawan Bangsaku Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar ”. Tujuan uatama
dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa bahan ajar yang mengacu pada kurikulum SD 2013 dan menggunakan pendekatan tematik
integratif, pendekatan saintifik, pendidikan karakter berbasis budaya lokal, serta penilaian secara otentik pada kegiatan belajarnya. Alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data berupa wawancara, kuisioner, dokumentasi. Prosedur pengembangan yang digunakan yaitu Jerold E kemp dan prosedur penelitian
pengembangan yang dikemukakan oleh Bord and Gall. Penelitian tersebut menghasilkan sekor rerata 4,43 dengan kategori sangat baik.
Ketiga penelitian pengembangan model pembelajaran yang dilakukan oleh Maria Imakulata Wae Mogi. 2014. Dalam skripsinya Maria meneliti
“Pengembangan Bahan Ajar Mengacu Kurikulum SD 2013 Subtema Bersatu dalam Keberagman untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar
”. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah pedoman wawancara dan kuisioner . Produk
yang dihasilkan berupa bahan ajar yang mengacu pada Kurikulum SD 2013. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan modifikasi dari
Kemp dan Borg and Gall. Hasil penelitian ini adalah bahan ajar Kurikulum SD
34
2013 subtema dalam Keberagaman untuk siswa kelas IV SD memiliki kualitas sangat baik dan sekor rerata 4,67.
Ketiga penelitian tersebut relevan terhadap penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Pada penelitian pertama membicarakan tentang
pendidikan karakter
dan penelitian
yang peneliti
kembangkan juga
mengembangkan pendidikan karakter. Pada penelitian kedua dan ketiga mengembangkan produk bahan ajar yang mengacu kurikulum SD 2013. Namun
peneliti belum menemukan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran yang mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas 1 SD. Oleh sebab itu,
peneliti mengembangkan peranggkat pembelajaran subtema “ Tanaman di
Sekitarku” yang mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas 1 SD.