46
X : Skor aktual
Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi
tersebut. Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut.
Diketahui: Skor maksimal ideal
: 5 Skor minimal ideal
: 1 Rerata ideal
̅
i
: 5+1 = 3
Simpangan baku ideal SB
i
: 5-1 = 0,67
Ditanyakan: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat
kurang baik. Jawaban:
Kategori sangat baik = X
̅
i
+ 1,80 SB
i
= X 3 + 1,80 . 0,67 = X 3 + 1,21
= X 4,21 Kategori baik
=
̅
i
+ 0,60SB
i
X ≤
̅
i
+ 1,80SB
i
= 3 + 0,60 . 0,67 X ≤ 3 + 1,80 . 0,67 = 3 + 0,40 X ≤ 3 + 1,21
= 3,40 X ≤ 4,21 Kategori cukup baik
=
̅
i
- 0,60SB
i
X≤
̅
i
+ 0,60SB
i
47
= 3 - 0,60 . 0,67 X ≤ 3 + 0,60 . 0,67
= 3 – 0,40 X≤ 3 + 0,40
= 2,60 X≤ 3,40 Kategori kurang baik
=
̅
i
- 1,80SB
i
X≤
̅
i
- 0,60SB
i
= 3 - 1,80 . 0,67 X ≤ 3 - 0,60 . 0,67
= 3 - 1,21 X ≤ 3 - 0,40
= 1,79 X ≤ 2,60 Kategori sangat kurang baik
= ≤
̅
i
– 1,80SB
i
= X ≤ 3 - 1,80 . 0,67 = X ≤ 3 - 1,21
= X ≤ 1,79 Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif
menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut. Tabel 3. Kriteria Skor Skala Lima
Interval Skor Kriteria
4,22 – 5
Sangat Baik 3,40 - 4,21
Baik 2,60 - 3,40
Cukup 1,79 - 2,60
Kurang 1,00 - 1,79
Sangat kurang
Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan dicari rerata skor perolehannya kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke
data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria skor skala lima.
48
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Kebutuhan
Dalam melakukan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran, peneliti terlebih dahulu melakukan analisis kebutuhan. Peneliti melakukan analisis
kebutuhan ini dengan menggunakan metode wawancara. Wawancara dilakukan pada guru kelas I SD Muhammadiyah Demangan, pada hari Sabtu, 19 April 2014.
Tujuan dari wawancara ini yaitu untuk mengetahui dan mengidentifikasi adanya fakta dan masalah yang terjadi di lapangan yang berkaitan dengan ketersediaan
perangkat pembelajran yang digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sehingga perangkat pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti disusun
sesuai dengan kebutuhan guru. 4.1.1
Hasil Wawancara Survei Kebutuhan
Wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada hari Sabtu, 19 April 2014 kepada guru kelas I SD Muhammadiyah Demangan. Wawancara tersebut
berpedoman pada 13 butir pertanyaan untuk melakukan survei kebutuhan perangkat pembelajaran sesuai dengan Kurikulum SD 2013. Adapun hasil
wawancara tersebut akan dijelaskan sebagai berikut. 1. Mengenai pemahaman guru tentang Kurikulum SD 2013. Guru menjawab
bahwa pada kurikulum 2013 ada beberapa hal yang berdeda yaitu tentang materi dan pembelajarannya. Langkah-langkah pembelajaran sudah dibuatkan
dari dinas yang dituangkan dalam buku guru. Kemampuan yang
49
dikembangkan ada 4 aspek yaitu sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan.
2. Mengenai pemahaman guru terkait dengan perumusan indikator dan tujuan pembelajaran yang mempertimbangkan keutuhan pribadi siswa. Guru
menjawab bahwa perumusan indikator dan tujuan pembelajaran sudah ada dibuku guru. Sehingga guru tinggal menerapkan dan menjalankan saja.
3. Mengenai pemahaman guru terkait dengan pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran. Menurut pemahaman guru, pembelajaran di kelas satu
tidak tepisah-pisahkan dan didasarkan pada tema. 4. Mengenai pemahaman guru terkait dengan penerapan pendekatan saintifik
dalam pembelajaran. Guru menjelaskan bahwa penerapan pendekatan saintifik ada tahapannya. Yang pertama adalah mengamati dengan seluruh indera,
setelah itu anak diharapkan akan menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan. Dalam menerapkannya pun guru masih mengalami
kesulitan. 5. Pemahaman guru terkait dengan penilaian otentik. Guru mengatakan bahwa
belum begitu memahami tentang penillaian otentik. 6. tentang perlukah contoh-contoh rubrik penilaian non-tes. Guru mengatakan
bahwa rubrik penilaian non tes sebagian sudah ada di buku guru namun belum semuanya sehinggan guru masih memerlukan contoh-contoh rubrik penilaian
non-tes. 7. Pemahaman guru terkait dengan penguatan pendidikan karakter dalam
pembelajaran. Guru mengatakan bahwa pendidikan langsung dikembangkan